tag:blogger.com,1999:blog-32763653000403923642024-03-26T00:21:58.400-07:00Cerita BersambungAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/00252912737491549414noreply@blogger.comBlogger21125tag:blogger.com,1999:blog-3276365300040392364.post-38641101885157250182015-11-15T21:22:00.000-08:002015-11-15T21:22:11.096-08:00Balada Anak Desa – Part 14<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Assalamu alaikum bu lurah…..</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
" walaikum salam ….. ee mas karto…loh kok sekalian sama mbakyu….monggo mas..mbak…"</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
‘ ada apa nih mbakyu sama mas karto kok tumben malam begini ….?<br style="box-sizing: inherit;" />" begini lo dik …mas sama mbakyumu minta maaf kalo lancang dan kurang sopan…<br style="box-sizing: inherit;" />Kedatangan kami berdua untuk melamar sumiati… untuk jadi istrinya agus… maaf lo dik kami langsung ngomong apa adanya..<br style="box-sizing: inherit;" />‘ kalo saya setuju saja mas… soalnya anak perawan saya sumiati jg kesengsem sama agus..’<br style="box-sizing: inherit;" />"Anu dik… tapi masalahnya anuu… aduhh…gimana nih mau jelasin…."<br style="box-sizing: inherit;" />‘Ada apa to mas karto… jgn sungkan begitu ..segala masalah bisa di musyawarahkan…bukan begitu mbakyu ?<br style="box-sizing: inherit;" />‘Eegh…iya dik…<br style="box-sizing: inherit;" />Maaf kalo nanti dik lurah merasa tersinggung… si agus itu sudah janji menikahi sumiati…dan menikahi marni…agus maunya langsung dua istri..<br style="box-sizing: inherit;" />Maap lo dik.. mas sama mbakyu mu ini datang ke mari dg malu teramat sangat..<br style="box-sizing: inherit;" />" maap mas….mbakyu…saya sebenernya jg keberatan…tapi<span id="more-8910" style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 19px; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span><span class="Apple-converted-space"> </span>alangkah baiknya kita tanya sumiati dulu… kita bicarakan dulu pelan2.. "<br style="box-sizing: inherit;" />"Makasih dik… kami gak tahu harus berbuat apa… keputusan ada pada dik lurah dan sumiati…<br style="box-sizing: inherit;" />Kami pamit dulu…maap jg….kalau terlalu lama di sini perasaan kami jadi gak enak …<br style="box-sizing: inherit;" />Makasih dik…. maap untuk semuanya…<br style="box-sizing: inherit;" />Wassalamu alaikum…<br style="box-sizing: inherit;" />………. walaikum salam mas karto…monggo mbakyu..<br style="box-sizing: inherit;" />…..<br style="box-sizing: inherit;" />….<br style="box-sizing: inherit;" />..<br style="box-sizing: inherit;" />.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Seminggu tlah berlalu….dan masalah pernikahan ini belum mendapatkan keputusan . Mungkin harus aku sendiri yg turun tangan menyelesaikan semuanya.<br style="box-sizing: inherit;" />…………….<br style="box-sizing: inherit;" />……<br style="box-sizing: inherit;" />Dengan hati yg berdebar debar aku bertamu di rumah sumiati..ini akan menjadi hari penentu ..harus ada keputusan yg menyenangkan.<br style="box-sizing: inherit;" />Tak kusangka kedatanganku pun telah ditunggu sumiati dan bu lurah.. aku hanya diam mendengar keluh kesah sumiati. Mungkin marah ato gak rela berbagi suami dengan marni. Entahlah….</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
…<br style="box-sizing: inherit;" />" mungkin lebih baik kamu temui marni ..dan bicara baik baik ..mana yg terbaik buat kalian..biar masmu agus menunggu di sini.. kalian sesama wanita berbagilah kebahagiaan dan jangan membuat aib keluarga…"</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
‘Baik bu… mia berangkat dulu….mass tak tinggal sebentar ya…’<br style="box-sizing: inherit;" />Aku hanya bisa mengangguk tanpa bisa berkata apa apa..<br style="box-sizing: inherit;" />…………………………….</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
‘ mas agus …ibu mau tanya apa dasarnya pingin punya istri langsung dua…?<br style="box-sizing: inherit;" />" maaf bu… jujur saja kalau satu istri pasti pingsan di malam pertama kami….hehheehe…"<br style="box-sizing: inherit;" />"Halah kamu itu sok kuat saja… yg dulu di kamar mandi cuman segitu aja…gak ada yg istimewa…"</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
" sekarang beda bu…. liat nih kontolku…..besar kan ?<br style="box-sizing: inherit;" />….<br style="box-sizing: inherit;" />Bu lurah kaget dan hampir berteriak … matanya nanar memandang kontolku.. wajahnya memerah memendam birahi.. di genggam dan di belai belai halus yg makin membuat kontolku semakin besar dan panjang..<br style="box-sizing: inherit;" />Bu lurah tak mampu membendung luapan birahinya… mulutnya tak mampu berbicara apalagi mendesah…sekarang mulutnya penuh dengan batang kontolku. Terasa sempit dan nikmat .<br style="box-sizing: inherit;" />Birahi terpendam yg sebulan lebih tak tersalurkan membuatku makin menggila. Ku bopong tubuh bu lurah ke kamar . Kali ini akan aku buat bu lurah menjerit jerit nikmat.<br style="box-sizing: inherit;" />Kurebahkan tubuh montoknya.. kulepasi semua baju berikut kutang dan celana dalamnya. Susu yg besar seperti itu sangat membangkitkan birahiku.dengan rakus kujilati dan kuremas remas kuat.kadang kadang kupelintir gemas…<br style="box-sizing: inherit;" />Jilatanku merambat turun kr pusar ….kemudian sepasang paha gempalnya… dan hhhhhmmmmm…. tempik gundul yg besar…</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
"Sssssllllllllrrrrrrruuuuuuppppppppssssssstttt…. …..sssssttttt……."</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Jilatanku semakin menjadi jadi tatkala tangan bu lurah menjambak rambutku dan membenamkan di selakanganya….aaahhhhhhhhssssssssmmmmmfffff….s sssttttttt…….eeeennnnnnnnaaakkkkkkkkmmmmmmmaaa ssssssssssssss…mmmmmmmhhhhhhhhhh…<br style="box-sizing: inherit;" />…………..<br style="box-sizing: inherit;" />……<br style="box-sizing: inherit;" />…<br style="box-sizing: inherit;" />Sleebb…..aaadduuuhhhhh mmmassssss…..eennnnaaakkkkkk ttteeemmmpppikkkkkkuuu….mghhaannnjjeeelllll….m mmmfff….ppppeeenuuhhhhhhhh…….aaaahhhhhh…aa hhhhhh…sssssssttttt…..mmmassssssss……..mmma ssssssss……..iiibbuuuuddaaaappppeetttt lllaagggggiiiiiiiiiiiii..mmmhhhhhhaaahhhhhhhhhssss sttt…..<br style="box-sizing: inherit;" />…..<br style="box-sizing: inherit;" />…<br style="box-sizing: inherit;" />Aku masih terus mengoyang maju mundur mencoba menikmati tempik wanita setengah baya ini…wanita yg akan menjadi ibu mertua…..<br style="box-sizing: inherit;" />……… waktu pun berjalan cepat…tak terasa bu lurah orgasme yg keempat kalinya…..dddduuuuuuuhhhhhhh….mmmaaaasssssssss …..mmaaaaaaasssssssss……aaaarrrggggggghhhhhhh hhh…ssssttttttttmmmmmmmmhhhhhhhffff….<br style="box-sizing: inherit;" />…… bbbaaarrreeennnggggg bbbbuuuuuukkkkkkkk……..aaaaahhhhhhhh nnnikkkkmmaaaattttyyyyaaa…….hhheeeeggggggg cccccrrrrrooooooooottttttttttt……aaahhhhhhhhmmm mmmffffff…..mmmmhhhhhffffff…ssssssstttttttt… .<br style="box-sizing: inherit;" />…………<br style="box-sizing: inherit;" />…..<br style="box-sizing: inherit;" />…<br style="box-sizing: inherit;" />" makasih hhhh…..bbbuuuukkkk…..tempik mu enak …."<br style="box-sizing: inherit;" />‘Kontollmu itu luar biasa masss….ibu dah lima kali mas e baru sekali…dan masih tegang …keras pula…. pantas saja ingin punya dua istri sekaligus….’<br style="box-sizing: inherit;" />……………….<br style="box-sizing: inherit;" />Aku keluar kamar dengan kaos yg belum terpakai sempurna …<br style="box-sizing: inherit;" />" aaaggghhhhh ….mmbbookkk….mbok karti …sejak kapan ada di sini…?"<br style="box-sizing: inherit;" />Sudah setengah jam yg lalu mas… mbok manggil manggil gak ada jawaban trus mendengar si mas sama bu lurah lagi gituan…<br style="box-sizing: inherit;" />……….<br style="box-sizing: inherit;" />Karrena baru dapat satu orgasme …dan kontolku masih ngaceng..mbok karti aq seret paksa ke kamar bu lurah..di kamar mesum itu tampak bu lurah tidur pulas kelelahan…masih telanjang bulat…<br style="box-sizing: inherit;" />Mbok karti meronta ronta malu…tapi apa boleh buat aku haarus menyetubuhinya juga… ngaceng ini sudah di ujung kepaala.. pusing gak karuan…<br style="box-sizing: inherit;" />……………<br style="box-sizing: inherit;" />……….<br style="box-sizing: inherit;" />…<br style="box-sizing: inherit;" />Kubuka paksa baju mbok karti …ku telanjangi seperti bu lurah.. lalu ku paksa telentang di atas kasur… mata mesum ku tersenyum manja melihat dua. Wanita setengah baya trrgolek penuh birahi.<br style="box-sizing: inherit;" />…..<br style="box-sizing: inherit;" />Tanpa pemanasan langsung kutancapkan kontolku di dalam tempik mbok karti…<br style="box-sizing: inherit;" />Ternyata tempik itu sudah basah ….sehingga memudahkan penetrasiku…<br style="box-sizing: inherit;" />Mbok karti menjerit ….mendesah gk karuan…aaaahhhhhhhhhhmmmmmaaaaaassssssss…….. .<br style="box-sizing: inherit;" />Aaaahhhhh…….mhhhhhfffffffff…….aaaahhhhh. …..aaahhhhhhh…….aaaahhhhhhhhhhh……..mmmmb boookkkkk ddddddaaaappppppeeetttttttsssss…….mmmmaaasssss sss ……eeeeeennaaaakkkkkkkkgggggrrrrrhhhhhhhsssssss tttttttttt….mmmmmmmmmffffffffffgssssss……..<br style="box-sizing: inherit;" />………<br style="box-sizing: inherit;" />Lenguhan dan jeritan mbok karti di orgasme pertamanya yg begitu keras akhirnya membangunkan bu lurah…dia tampak kaget sebentar lalu cepat menguasai keadaan….<br style="box-sizing: inherit;" />Senyum bu lurah sulit ku mengerti…dia langsung bergerak mendekati tubuh mbok karti…tanpa ragu langsung melumat pentil susu mbok karti…pemandangan yg sangat seronok tapi begitu membuat birahi makin menggila…..<br style="box-sizing: inherit;" />……..<br style="box-sizing: inherit;" />Aaahhhhhhhhh……mmmmmmmbbbbbooooookkkkkm.m…… ..aaaagggggguuuussss…..hhhhaaaaaahhhhhhhhhhh…. ..aaaaahhhhhh……cccrrrrrrrrrottttt……..<br style="box-sizing: inherit;" />Aahhhhh….mmmmmmmffffffffffsssssssss…..mmmmmmhh hhhssss……..<br style="box-sizing: inherit;" />Aahhhhhh…..<br style="box-sizing: inherit;" />Bllleessss …….aaahhhhh……<br style="box-sizing: inherit;" />Tanpa menunggu istirhat kontolku di tangkap bu lurah dan di masukkan ke dalam tempiknya…..aaahhhhh……<br style="box-sizing: inherit;" />……aahhhhhh…..gggooyyyyyaaannnnnnnggggg. …bbbuuuuuuukkkkkkkk…….eeeennnnnnaaaakkkkkkk. ……<br style="box-sizing: inherit;" />Permainan erotis kali ini lebih berkesan dan terasa nikmat sekali….berbeda dengan yg kami alami dulu.<br style="box-sizing: inherit;" />Berjam jam kami lewati dengan lenguhan dan semburan nikmat….<br style="box-sizing: inherit;" />Kedua mertuaku sudah kutaklukan …di ujung kontolku pula…<br style="box-sizing: inherit;" />Akankah sumiati dan marni bisa saling berbagi suami..<br style="box-sizing: inherit;" />Berbagi kebahagiaan bersama….<br style="box-sizing: inherit;" />Berbagi kontol tentunya……entahlah keputusan ada pada sumiati…<br style="box-sizing: inherit;" />Tapi aku yakin dengan potensiku ini…. minyak mahesa sudah terbukti kekuatanya…<br style="box-sizing: inherit;" />Hhhahhahahaha……<br style="box-sizing: inherit;" />Bukankah masih ada ilmu pelet yg kusimpan rapi ……seandainya keadaan tidak sesuai rencana….</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Agus….<br style="box-sizing: inherit;" />Ya… namaku agus ..anak juragan karto..</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00252912737491549414noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3276365300040392364.post-45533040684656861852015-11-15T21:21:00.002-08:002015-11-15T21:21:21.481-08:00Balada Anak Desa – Part 13<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Mmmaaaaakkkkkkkk…… agus pulang..</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
………………………………………….. …………………………………</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Gak bisa di bayangkan betapa bahagianya emak dan bapak melihat anaknya yg paling ganteng ada di depan mata. Begitu pula mbok karti , senyum yg sulit ku artikan.<br style="box-sizing: inherit;" />Marni hanya menatapku dari kejauhan. Senyum bercampur tangis melihat kekasihnya pulang. Aahh ini srprti drama saja…pergi cuman sebulan rindunya kayak seabad. Tapi, …..tampilan marni lebih modis dg celana jeans berikut tanktop yg di balut jaket jeans dg warna sama.<br style="box-sizing: inherit;" />Tampak wajahnya jg berbedak tipis… jg pakai kosmetik lain… lllooohhhhh kok jadi tambah cantik marniku ini…<br style="box-sizing: inherit;" />Di sela kebingunganku dan kekagumanku , bapak menceritakan semuanya…<br style="box-sizing: inherit;" />Dg tertawa bahagia emak pun mengangguk memberi kode.<br style="box-sizing: inherit;" />" sana peluk pacarmu marni… emakmu sudah setuju..kamu gak perlu malu sama bapakmu ini…. heehhhe "<br style="box-sizing: inherit;" />‘ ooo….. jadi yg dandani marni spt ini emak ya… pantas cantik sekali… makasih<span id="more-8908" style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 19px; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span><span class="Apple-converted-space"> </span>mak…’</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku memeluk bapak dan emak , bahagia rasanya hubunganku direstui mereka. Marni masih terpaku di tempatnya .air matanya menetes…senyumnya merekah seolah meengundangku .<br style="box-sizing: inherit;" />Kulemparkan senyum kepadaanya….<br style="box-sizing: inherit;" />"Mar….sini .. gak usah malu lagi. Peluk masku ini …."<br style="box-sizing: inherit;" />Dengan setengah berlari marni memelukku erat… tangisnya semakin menjadi…. aq balas memeluknya juga menciuminya…<br style="box-sizing: inherit;" />Hari ini Keluarga karto bahagia , bukan karena kepulangan anak semata wayangnya. Tapi , karena akan punya mantu perempuan di rumah ini.mantu yg cantik, penurut dan sayang serta hormat pada orang tua. Kebahagiaan ini ramai di perbincangkan orang sampai berhari hari.<br style="box-sizing: inherit;" />Aku juga bahagia….. tapi ,<br style="box-sizing: inherit;" />Aku juga punya sumiati ….aku pun berjanji menikahinya.aku bingung sekali..otakku hanya memikirkan marni dan sumiati. Entah kenapa aq tidak bergairah sama sekali saat pikiran ruwet melandaku..<br style="box-sizing: inherit;" />Hasrat bercinta seperti hilang seketika.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
………….</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
"Pak….. makk….<br style="box-sizing: inherit;" />Agus mau ngomong sesuatu….."<br style="box-sizing: inherit;" />Mata bapak dan emak saling berpandangan penuh tanda tanya …<br style="box-sizing: inherit;" />"Habiskan dulu nasimu itu baru ceritakan sama bapak dan emakmu ini…"<br style="box-sizing: inherit;" />‘Agus hilang nafsu makan dan gairah hidup mak…’<br style="box-sizing: inherit;" />" loh …. bukannya kamu bahagia to …hubunganmu sama marni kami restui ?"<br style="box-sizing: inherit;" />‘ iya sih mak…tapi masalahnya laen mak….masalahnya annuu……’<br style="box-sizing: inherit;" />" ngomong yg jelas …cah lanang kok gak tegas…. "<br style="box-sizing: inherit;" />Biar dulu to pak…kita dengarkan dulu apa masalahnya anakmu itu.."<br style="box-sizing: inherit;" />‘ anu mak… pacar agus gak cuman marni saja…agus jg janji menikahi sumiati anaknya bu lurah…."<br style="box-sizing: inherit;" />"Terus kenapa le…gimana maksudmu… karepmu piye le …jangan buat bapak dan emakmu tambah bingung …?<br style="box-sizing: inherit;" />" agus ingin menikahi marni dan sumiati pak… kalo boleh sekali nikahan langsung dua "….</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
"Bocah edan tenan ki …. kamu kerja aja belum bisa ..ee minta istri langsung dua… piye to pak anakmu … ?<br style="box-sizing: inherit;" />Yo ws gini aja…<br style="box-sizing: inherit;" />Besok bapak sama emakmu mau kerumahnya bu lurah buat ngelamar sumiati . Nah kalo sumiati setuju berdampingan dg marni…belum tentu bu lurah merestui…"<br style="box-sizing: inherit;" />" tolong dong pak….mak….."!<br style="box-sizing: inherit;" />Berdoa saja…biar bapak dan emak yg usahakan….</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00252912737491549414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3276365300040392364.post-50067626249190236582015-11-15T21:20:00.002-08:002015-11-15T21:20:45.277-08:00Balada Anak Desa – Part 12<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Sssssttttt……<br style="box-sizing: inherit;" />" jangan teriak mas…. nanti banyak yg dengar…"<br style="box-sizing: inherit;" />‘ iya yuu…tapi pintu kamar sudah aku kunci…apa yu ginah punya kunci cadangan ? "</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
" piye to mas…. la pintu samping itu belum di kunci… apa mas agus lupa kalau kita tadi berbincang bincang di depan kamar…?<br style="box-sizing: inherit;" />"Lalu ….semua ubo rampe sama makanan sebanyak ini darimana datangnya… ? Mas agus apa ngelihat ada orang lewat depan kamar tadi…? Ndak kan…<br style="box-sizing: inherit;" />…. mangkanya kalo mau begituan yg hati hati… untung aku yg mengintip dari pintu samping…kalau orang lain gimana ?<br style="box-sizing: inherit;" />……….<br style="box-sizing: inherit;" />Aaahhhhhhhhhmmmm…….<br style="box-sizing: inherit;" />" sudaahh jangan bicara lagi yu….. itu kontolku langsung garap saja….aaahhhhhhhmmmmm……."<br style="box-sizing: inherit;" />‘ hhmmm mass …. puasi ginah ya…’<br style="box-sizing: inherit;" />Mmmmmmmmmfffffff………hhhhhmmmmmmm…….</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
………………..<br style="box-sizing: inherit;" />Kupandangi sejenak wanita hitam manis di atas tubuhku ini… wajahnya sayu berkeringat…. dia tampak bernafsu menggoyang goyangkan pantatnya….<br style="box-sizing: inherit;" />Kugapai susu di depanku<span id="more-8906" style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 19px; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span><span class="Apple-converted-space"> </span>…kuremas remas sambil kutarik tarik pentilnya. Daster tipis itu tak mampu menyembunyikan keindahan tubuh wanita paruh baya ini. Wangi tubuhnya khas semerbak mengundang syahwat. Senyum liarnya mengundang birahi yg meluap luap. Wanita desa yg penuh pesona akan kecantikan dan kehangatan.<br style="box-sizing: inherit;" />Tubuhku bergerak mengikuti irama permainan yu ginah. Ku dekap erat tubuhnya..</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
"Aaahhhhsssssss….ssssshhhhhhhhmmmmmmm…….<br style="box-sizing: inherit;" />Mmmmmmmfffffffffff…….aaahhh aaahhhh aaahhhhhmmmmmmm…mmmmmmmmm eeennnaaakkkkk mmmmaaassssssss..mmmmmmmmm ………………<br style="box-sizing: inherit;" />Aaarrrrrgggghhhhhhhhhsssssssss…….maaaaasssssss ss…..haahhhh hhaaaaahhhhh….<br style="box-sizing: inherit;" />………..<br style="box-sizing: inherit;" />Yu ginah berkejat kejat di atas tubuhku….kontolku seperti di pelintir halus …tempik tua ini nikmat sekali.. aaaaaahhhhhhhhh ….aaahhhhhhh…..<br style="box-sizing: inherit;" />Ku dekap tubuh yu ginah lalu ku rebahkan di samping tubuh anaknya… kukocok kocok kontolku di dalam tempiknya…kadang berirama lambat kadang beetempo cepat..<br style="box-sizing: inherit;" />Selang seperempat jam kemudian yu ginah mendapatkan orgasme keduanya…<br style="box-sizing: inherit;" />" aaaaahhhhhhhhhhhhhhmmmmmmmmmmmaaaaassssssssssss..m ………aaaahhhh ..mmaaaahhhhh……"<br style="box-sizing: inherit;" />Kusedot pentil yu ginah sambil kuremas dengan kasar susunya…yg membuat yu ginah mengerang erang …suara birahinya memenuhi seluruh kamar.<br style="box-sizing: inherit;" />Kukocok kontolku dengan semangat birahi. Aku berusaha secepatnya meraih puncak kenikmatan bersama yu ginah. Apapun yg ada pada yu ginah aku nikmati agar secepatnya aku menuntaskan rasa enak di ujung kontolku.<br style="box-sizing: inherit;" />Nikmat yg menjalar di sekujur kontolku merambat naik ke otak mesumku.. nikmat yg tak tertahan ini terpaksa aku lepaskan seiring desahan dan erangan yu ginah…</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
" mmmmaaassssssss…..tttteemmmpppiiiiiikkkkkuuu..mm mmmmmm……..aaaaaddduuuuuuuuhhhhhhh……..eeeee eeennnnnnnaaaakkkkkkkkkkkmmmmmmmm…..<br style="box-sizing: inherit;" />Hhhhhmmmmm……aaaahhhhhhhhhhhhhhh..mmmmmmmaaaaaa aasssssssssssssssss……….<br style="box-sizing: inherit;" />" tttuuunnggggguuu yyyuuu…..kkkitta…bbbarrreengggmmmmmm……aaah hhhhhhhhh……cccccrrrrrrrrrroooooootttttttttt… ..mmmmmmmmmmm……<br style="box-sizing: inherit;" />Aaahhhhhhhhhhhmmmmmm………<br style="box-sizing: inherit;" />Aaahhh …..aaahhhh….aaahhhhh…..sssssmmmmsssss……<br style="box-sizing: inherit;" />Aaahhhssssss……<br style="box-sizing: inherit;" />………<br style="box-sizing: inherit;" />…..<br style="box-sizing: inherit;" />…<br style="box-sizing: inherit;" />.<br style="box-sizing: inherit;" />Mmmffffff….<br style="box-sizing: inherit;" />Kami berciuman …saling memuaskan hasrat birahi…<br style="box-sizing: inherit;" />…….<br style="box-sizing: inherit;" />Kucabut kontolku yg telah layu…benar benar pertarungan yg istimewa…aku rebahkan tubuhku di antara ibu dan anak ini. Pikiranku menerawang jauh ..entah apa yg aku pikirkan..semuanya terasa begitu plong….<br style="box-sizing: inherit;" />Aku berusaha memejamkan mata untuk beristirahat sejenak. Aku merasa mata ini berat. Yah akupun sangat mengantuk….<br style="box-sizing: inherit;" />Entah berapa lama aku tertidur .sampai rasa geli geli enak menjalar lagi di ujung kontolku… ku buka mataku perlahan. Terlihat di antara kontolku ada sri dan yu ginah yg memperebutkan mainan baru mereka. Kontolku di jilati dan di kocok bergantian..kadang yu ginah ..kadang berganti sri…<br style="box-sizing: inherit;" />Lalu tubuh sri mengangkangi selakanganku dan berusaha memasukkan kontolku ke dalam tempiknya. Tempik sri terasa lembab dan hangat.. sudah terbiasa dengan kehadiran kontolku. Perlahan lahan rasa nikmat menjala di seluruh tubuhku…<br style="box-sizing: inherit;" />"Hhhhhhmmmmmffffff……."<br style="box-sizing: inherit;" />Yu ginah membekap mulutku dengan teempiknya… tempik ini berbau daun sirih..mungkin sempat di cuci di kamar mandi..<br style="box-sizing: inherit;" />Di gesek gesekan itilnya…sambil dia meremas sendiri susu besarnya.. erangan dua perempuan di atas tubuhku ini mengusik rasa nikmat di seluruh panca inderaku..<br style="box-sizing: inherit;" />Di bawah sana sri sedang menikmati keperkasaan kontolku..tubuhnya berkejat kejat berkali kali… tubuhku perih sekali ketika kuku kuku tajam sri mencengkeram gemas kulitku. Belum lagi di atas wajahku…tempik yg di sodorkan itu tak luput dari sedotan sedotanku… itil besar yu ginah semakin keras dan panjang… pasti yu ginah sebentar lagi akan mencapai puncak..<br style="box-sizing: inherit;" />Kedua perempuan sedarah itu mendesah desah keenakan..erangan erangan dam jeritan terrtahan memenuhi seluruh ruangan.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
" aaaahhhhhhhhhhmmmmmmaaaaassssss……kkkkoooonnntt tooolllmmmmmuuuuuuuu…mmmmmmm……eeeennnnmnnnna aakkkkkkkk……<br style="box-sizing: inherit;" />…..<br style="box-sizing: inherit;" />Ttteeeeemmmpppikkkuuu gggaaattttteeelllllll………."</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
‘ aaaahhh…aaahhhhhh..aaaah……mmaaasssss gggiiinnaaaaahhhhhhhh nnnyyaaaaammmppppeeeeeeekkkkkk aaaaggggghiiiiiiiiiiii..mmhhhhaaaaaahh…..hhhaaaa ahhh…..hhhhmmmmmm……</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
" aaaaaahhhhhhhhhmmmmmmmmmmmaaaaasssssss aaayyyyoooooo bbbaaarreeeeennnnnggghhhg……….<br style="box-sizing: inherit;" />Aaaaaaaahhhhmmmmm ccccrrrroooooooottttttttt…..</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aaahh…aaahhh.mmmmmmmmm………<br style="box-sizing: inherit;" />……….<br style="box-sizing: inherit;" />…<br style="box-sizing: inherit;" />Kenikmatan seperti ini baru kali ini aku menikmatinya..cara bermainnya tenang dan waktunya panjang. Tidak terburu buru seperti yg pernah aku lakukan dengan beberapa perempuan di desaku.<br style="box-sizing: inherit;" />Semalam ini kami melakukan dosa nikmat berkali kali. Sampai tak terhitung berapa kali yu ginah ataupun sri mendapatkan kepuasan. Keduanya sangat liar dan binal. Hanya sri saja yg kelihatan terus bernafsu melumat kontolku.mungkin efek obat perangsang belum sirna sepenuhnya.<br style="box-sizing: inherit;" />Tak terasa malam berganti pagi. Aku yg bangun paling awal melongo melihat kondisi tubuh telanjang ibu dan anak ini. Tampak bekas bekas sperma kering di tempik..susu..bahkan di wajah yu ginah. Mereka haus akan kenikmatan tabu seperti ini.<br style="box-sizing: inherit;" />Sprei dan kasur tampak awut awutan. Bau sperma dan lendir birahi memenuhi kamar ini. Aku bangkit menuju kamar mandi. Aku harus mandi agar tenagaku pulih kembali. Secepatnya aku harus meninggalkan kedua perempuan ini. Aku bosan. Yah…aku sekarang merasa mudah bosan dengan perempuan yg sudah aku nikmati. Masih bamyak perempuan di luar sana yg menjanjikan ribuan kenikmatan.<br style="box-sizing: inherit;" />………………</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku pergi dari rumah yu ginah tanpa sepengetahuan mereka berdua. Tak kujumpai pula bapaknya sri. Aku tidak tahu kemana perginya suami yu ginah itu. Kepada mbok pembantu aku titipkan salam kepada semuanya. Aku ingin melangkahkan kakiku .<br style="box-sizing: inherit;" />. …………. ……………. . …………………<br style="box-sizing: inherit;" />Aku ingin pulang.<br style="box-sizing: inherit;" />Aku merindukan dua gadis yg kucintai .marni dan sumiati. Pasti mereka juga merindukanku..<br style="box-sizing: inherit;" />Belum lagi para perempuan kesepian yg pernah aku tiduri. Dengan keadaanku seperti ini pasti akan menambah kagum dan ketagihan kontolku.<br style="box-sizing: inherit;" />………………………………………….. …………………………….</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku terus melngkahkan kakiku menuju desa kelhiranku. Desa yg meninggalkan beribu kenangan mesum tapi indah. Aku berharap agar nanti aku bisa menikahi sumiati dan marni bersamaan. Semua menjadi isteri resmiku. Tak ada nomer satu atau nomer dua… aku ingin di cintai keduanya…ingin di layani oleh mereka berdua…<br style="box-sizing: inherit;" />Tapi apa mungkin orang tuaku mengijinkan … ibunya sumiati mugkin menolak karena hubunganku dengan bu lurah juga seperti suami isteri.. simboknya marni juga sudah aku tiduri…hhhaaahhhh….brengsekkkk…pusing kepalaku…<br style="box-sizing: inherit;" />………………. …………… ……..</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Semoga saja…</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00252912737491549414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3276365300040392364.post-48258137111977729152015-11-15T21:19:00.003-08:002015-11-15T21:19:55.449-08:00Balada Anak Desa – Part 11<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Ccllliiikkk…….<br style="box-sizing: inherit;" />Aku kunci kamar perawan ini dari dalam . Biar aman dan tak ada yg mengganggu aktifitas birahiku. Perlahan ku dekati ranjangnya , kupandangi geliat tubuh indah sri winarti .tubuh indah kembang perawan desa ini.<br style="box-sizing: inherit;" />Ku sentuh tangannya dengan perlahan ..ku elus lembut dan kuremas remas jari tangannya. Sri kaget dan melotot memandangku.sinar matanya galak seperti mata elang. Mata yg sangat menawan …mata ini meluluhkan hatiku..<br style="box-sizing: inherit;" />" sri…maap aku lancang kemari..tak ada niat buruk kepadamu..karena bapak ibumu sudah mengijinkanku mengobatimu…"<br style="box-sizing: inherit;" />" mungkin caraku ini seronok dan menjijikan bagimu ..tapi hanya dengan ini kamu bisa sembuh….maap "</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku bersikap jantan yg memulai pengobatan dengan kata maaf .aku harus profesional walaupun ujung ujungnya adalah pelampiasan birahi. Yah…paling tidak aku harus membuat pasanganku nyaman bersamaku.<br style="box-sizing: inherit;" />Aku cium keningnya dengan lembut dan seromantis mungkin. Aku ingin ciumanku di keningnya memberikan efek tenang<span id="more-8904" style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 19px; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span><span class="Apple-converted-space"> </span>dan nyaman.terlihat matanya terpejam menghayati dan menikmati ciumanku.<br style="box-sizing: inherit;" />Kupandangi matanya dan kuyakinkan mata itu dg sinar mataku yg penuh ketenangan.kucium sebentar matanya….lalu ujung hidungnya… bibirku bergerak menyamping mencium pipinya sebagai ungkapan sayang. Tapi selepas itu….<br style="box-sizing: inherit;" />Hhhhuuuufgfggff…….hhhhjmmmmfffgfggfgfff……<br style="box-sizing: inherit;" />Dia langsung melumat bibirku …di sedot sedotnya lidahku… hhhhhhhhhmmmmmmmfffff…..hhhhhmmmmfffffffff…aaa ahhhhhhmmmmmmmmmfffffffff…..</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Ciuman ini adalah yg paling ganas dari yg pernah aku alami. Seperti kesetanan sri memeluk tubuhku dan menciumi semuanya. Tubuhku di tindihnya ….tangan tangan mungil sri merobek robek bajuku…aaahhhh….<br style="box-sizing: inherit;" />Aku seperti diperkosa oleh perawan ini..aku hanya bisa mengimbangi dengan meremas remas susunya. Besar sekali susu ini..<br style="box-sizing: inherit;" />Aaaahhhhhhhhhhhh…mmmmmmmmmfffffgf…..sssrrrriii i…….<br style="box-sizing: inherit;" />Dadaku dijilatinya dengan rakus….puting susuku yg kecil pun tak luput dari sedotannya…ini adalah area sensitifku…aku menggelinjang karena geli..aku meremas susunya sri semakin kuat karena gemas dan efek geli di sekujur tubuhku..<br style="box-sizing: inherit;" />Ciuman perawan ini bergerak ke bawah …melewati pusar ..dan langsung menarik lepas celana gombrongku..celana hitam berkaret itupun lepas berikut celana dalamnya….<br style="box-sizing: inherit;" />"Hhhhhaaaaaaahhhhhhhhhhh…mmmmmmmmmm"</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku tersenyum melihat sri kaget dan terpana. Kontolku ini pasti membuat mata dan birahinya menjadi naik berlipat lipat. Senyum bibirnya menjadi semakin nakal …dan…<br style="box-sizing: inherit;" />Hhhhhhhaaaaappffffff…mmmmfffffff…mhhhhmmmmffff ffffff………</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Hhhhhhmmmmmmmffffffffm.mmmmmm……….</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Sri langsung melahap kontolku…di bukanya lebar lebar mulutnya…berusaha memasukkan batang kontolku…tangannya juga sibuk mengocok kontolku..hhhhhaahaajahhhhhhh..mmmmmmmmmm…<br style="box-sizing: inherit;" />Rasa geli geli enak ini begitu kuat… mungkin ini yg di maksud kakek agar kontolku jangan terlalu besar .agar masih bisa menikmati sedotan perempuan…tapi ukuran ini sudah mengerikan buatku…<br style="box-sizing: inherit;" />Aaahhhhhhhmmmmmm…….hhhhsssssssmmmm…..<br style="box-sizing: inherit;" />Kuluman sri sudah lancar karena air liurnya membasahi semua batang kontolku… nikmat sekali rasanya…..<br style="box-sizing: inherit;" />Aaahhhhhhhssss…….</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Lalu aku angkat tubuh sri agar sejajar denganku..kupandangi matanya untuk kesekian kalinya..sambil tanganku melepasi baju dan kutangnya. Begitu polos dan indah tubuh perawan ini …kulitnya bersih dan montok. Ku alihkan mataku di ujung dadanya…langsung saja ciumanku mendarat di ujung pentil sri….kujilati dengan rakus ..kusedot sedot dg kuat…<br style="box-sizing: inherit;" />Aku puas puaskan bermain main dengan susu nya…tanganku pun seolah aktif meremas remas susu keduanya….saking besarnya susu sri..aku bisa menyedot kedua putingnya bersamaan. Sri semakin mengerang erang …menjambaki rambutku…<br style="box-sizing: inherit;" />Aaaaaahhhhhhhhhmmmmmmmmm…..mmmmmaaaaaaasssssssss sssss…mmmmmmm……</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Nafasku memburu….. kujilati lagi susunya sambil tanganku bergerak ke bawah ….menelusuri perutnya yang rata…..menyingkap celana tidurnya….<br style="box-sizing: inherit;" />Tanganku terjerembab tepat di selakangannya…sangat basah dan licin….hhhhmmmm tempik tak berjembut lagi…. aku suka yg gundul begini….<br style="box-sizing: inherit;" />Kulepas celana dan segitiga pengamannya sekaligus…aku tak sabar untuk melihat keindahan tempik nya sri…<br style="box-sizing: inherit;" />Tak sampai lama aku memandangi tempik gundul itu karena tangan halus sri menjambak rambutku dan membenamkan kepalaku di selakangannya..<br style="box-sizing: inherit;" />Hhhhhhfffffmmmmmmmm………..<br style="box-sizing: inherit;" />………..<br style="box-sizing: inherit;" />Ssssrrrrrrrrrrllluuuuurrrrrpppp….mmmmmmmmmmm…. …<br style="box-sizing: inherit;" />Aku jilati tempiknya…..aku sedot sedot itilnya….tanganku pun beegerak lincah membelai dan meremas susu susu nya….<br style="box-sizing: inherit;" />Erangan sri meledak ledak… tubuhnya berkejat kejat…<br style="box-sizing: inherit;" />Aaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhmmmmmmmm….mmhhhhhhhhhhhhm mmmmmmmmfffgggfffmmmmm…..<br style="box-sizing: inherit;" />……………….<br style="box-sizing: inherit;" />Matanya mendelik ke atas…mata elang itu tak kelihatan lagi…karena orgasme panjang tadi membuat mata sri sampai terlihat putihnya saja….<br style="box-sizing: inherit;" />Nafasnya memburu ….sambil terpejam ….seolah menikmati saat saat nikmat yg baru saja di alaminya…mungkin ini kenikmatan pertama baginya…<br style="box-sizing: inherit;" />…………..</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku berdiri dan memandang tubuh telanjang perawan semok ini..<br style="box-sizing: inherit;" />Kontolku mengacung acung menunjuk nunjuk sasaran..hhhhhhaaaaaahhhhhhhhmmmmmmm…m..<br style="box-sizing: inherit;" />Lalu aku gesek gesekan kontolku di belahan teempiknya…hhhmmmmm nikmat sekali…. cairan birahi sri yg semakin deras membuat licin kontolku…<br style="box-sizing: inherit;" />Dengan perlahan lalu ku masukkan kontolku ke dalam tempiknya… seret sekali walaupun cairan itu bayak sekali….<br style="box-sizing: inherit;" />Aaaaaahhhhhhhhhh……mmmmmmmm……ssssssaaaaakkk kiiiiiiitttttt…..mmmmaaaaaasssssss…….<br style="box-sizing: inherit;" />………<br style="box-sizing: inherit;" />Pppppeeeeeelllllaaaannnnnnnnnssssssssmmmmmm…..<br style="box-sizing: inherit;" />Bbblleeeessss…….kkreekk….<br style="box-sizing: inherit;" />Aahhhhhmmmmmmmmmm….mmmm..</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Peret sekali tempiknya….kontolku sangat terjepit …hangat dan nikmat…. kubiarkan sebentar lalu ku tarik pelan pelan..tampak ada lelehan darah ….sedikit sekali darah perawan ini….kemudian ku dorong pelan pelan..hhhhhaaaahhhhhhhmmmmmm…..<br style="box-sizing: inherit;" />Selang beberapa menit tempiknya sri sudah bisa beradaptasi dengan kontolku…sudah bisa aku kocok kocok dengan irama yg pelan…kadang kasar….<br style="box-sizing: inherit;" />Aaaahahhhhhhhh……… aaaahhhhhh……..aaaahhhhhh……..mmmmaaaaaaasss sss…mmmmmmmm ……aaaahhhhhhhhh…………</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
…………<br style="box-sizing: inherit;" />Aaaahhhhhhmmmmmmmmmmaaaaaaasssssssssss……….nn hmmmmmmfffffff…..mmmmmmm………</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Sri orgasme lagi entah yg keberapa . Aku gak tahu dia dapat berapa kali karena yg pasti dia begitu menikmati….ujung kontolku memang istimewa…ba<br style="box-sizing: inherit;" />gian atasnya yg bertanduk pas sekali dengan area sensitif wanita… kemudian tubuhnya menggelosoh lemah…<br style="box-sizing: inherit;" />Aku yg sudah bertahan satu jam lebih tak mau berlama lama menahan nikmat di kontolku….mumpung sri masih bisa mengimbangiku … mumpung sri belum terlalu lemah….<br style="box-sizing: inherit;" />Aku bersusah payah mengejar birahiku….napasku memburu terengah engah……<br style="box-sizing: inherit;" />Aaaaaahhhhh……aaahhhhhhhh……aaahhhhhhmmmmmmm sssss…..aaahhhhhhhh…<br style="box-sizing: inherit;" />Kuciumi susu sri sambil terus kukocok dengan brutal tempiknya…tubuhnya menghemtak hentak …matanya membelalak…dan…<br style="box-sizing: inherit;" />Aaaahhhhhhhhhh……….<br style="box-sizing: inherit;" />Ccccrrroooooottttttttttttttt…..mmmmmhhhhh…aaaa hhhhhmmmmmmmm…………….<br style="box-sizing: inherit;" />Mmmmmaaaaaaasssssssssshhhhh………<br style="box-sizing: inherit;" />…mmmmmmm………<br style="box-sizing: inherit;" />…………</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Sri kembali mendapatkan ujung kepuasan ….dia merangkulku erat….memelukku sambil menangis terisak…menciumiku dengan mesra…lalu matanya terpejam…..<br style="box-sizing: inherit;" />Sri pingsan kelelahan….<br style="box-sizing: inherit;" />Aku tarik keluar kontolku yg masih tegang….kemudian tidur di samping tubuhnya sri….<br style="box-sizing: inherit;" />Bayangan wajah kepuasan sri terus membayangiku…hal ini yg membuatku makin terbakar birahi…makin ngaceng saja kontolku ini….<br style="box-sizing: inherit;" />Kuraih bantal untuk menutupi wajahku…berharap melupakan sejenak birahiku… aku tak tega menggarap sri lagi..aku harus menahannya sampai sri siuman dari pingsannya…<br style="box-sizing: inherit;" />Lama sekali aku merenung tapi kontolku masih tegang saja…<br style="box-sizing: inherit;" />Sayup sayup terdengar langkah kaki menaiki ranjang …dan mengangkangiku….<br style="box-sizing: inherit;" />Belum sempat kekagetanku hilang…kontolku sudah di pegang dan masuk di selakangan ….kontolku masuk kedalam tempik lagi……<br style="box-sizing: inherit;" />………………..<br style="box-sizing: inherit;" />Aku tahu ini bukan sri..karena tanganku yg kiri masih memegangi susunya…. lalu siapa wanita ini…..<br style="box-sizing: inherit;" />Ku buka bantalku …..<br style="box-sizing: inherit;" />Llllloooohhhhh……yyuuu gggiiinnnaaaaaaahhhhhh!..<br style="box-sizing: inherit;" />…………..</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00252912737491549414noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3276365300040392364.post-2104681705605947332015-11-15T21:19:00.000-08:002015-11-15T21:19:22.891-08:00Balada Anak Desa – Part 10<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Namaku agus…</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Yahhh…. masih menggunakan sebuah nama yg sama sejak aku terlahir di dunia ini. Nama yg di berikan oleh bapakku dan di amini emak ku ini mengandung arti yg hanya mereka berdua saja yg tahu.<br style="box-sizing: inherit;" />Aku masih ingat kakek ku mbah aji waktu dulu. Beliau senang sekali menggendongku di punggungnya. Kadang memanggulku di pundaknya.<br style="box-sizing: inherit;" />Kakek begitu kuat dan gagah , tapi sekarang….</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Begitu kakek mewariskan smua ilmunya juga semua mustika yg di miliki . Berangsur angsur tubuh kakek melemah . Seolah tanpa daya ..seperti tanaman yg tak tersiram air. Tubuh yg kekar berotot tinggal tulang berbungkus kulit keriput.<br style="box-sizing: inherit;" />Pikiranku menerawang jauh mencari jawaban atas kejadian yg menimpa kakek. Perubahan secepat itu membangkitkan rasa penasaran yg tinggi. Apa yg telah terjadi….?<br style="box-sizing: inherit;" />" guss… setelah semua ilmuku ku wariskan padamu ..tubuh kakek akan menjadi lemah dan tua …seperti manusia normal pada umumnya… ilmu jolosutro itu selain menjadi aji pengasihan jg memberi efek awet muda pada<span id="more-8902" style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 19px; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span><span class="Apple-converted-space"> </span>pemakainya…”<br style="box-sizing: inherit;" />" hhhhaaahhh ….. truss kakek akan mati begitu ? ” aku tak kuasa menahan gejolak hati.. takut kakek meninggalkanku .takut kake mati.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
" hahhahhaha dasar bocah bodoh… semua yg bernyawa pasti mati… kenapa harus takut ? Sudah sudah jangan bicarakan hal ini lagi… ayo pulang ."</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
‘ baik kek…. ‘<br style="box-sizing: inherit;" />Aku berharap sesuatu terjadi dirumah nanti… mungkin masih bisa melihat geliat birahi yu ginah…hhhhmmmmm pakde darmin yg begitu kesetanan menggarap yu ginah….</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Tak terasa kami cepat sampai di rumah kakek…. sepi ..tak ada geraka manusia ataupun suara suara birahi seperti kutinggalkan tadi. Mungkinkah mereka tertidur kelelahan ataukah sudah pulang ..?</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
" kek ….kemana pakde darmin …? "<br style="box-sizing: inherit;" />‘ ooo….pakdemu sudah kusuruh pulang menemui bapakmu.. agar mereka tidak menghawatirkan keadaanmu…. "<br style="box-sizing: inherit;" />" lalu kemana wanita yg di kamar tasi kek….? Siapa dia ?"<br style="box-sizing: inherit;" />‘ ginah maksudmu. ? Dia itu sudagar kaya raya dari desa seberang… jauh dari sini…gak usah tanya sol dia lagi…yg terpenting sekarang kmu hrus mulai berpuasa mutih 41 hari…guna menguasai penuh apa yg telah ku wariskan padamu…’</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Setelah berkata seperti itu kakek meninggalkanku sendirian. Aku sudah paham dan mengerti akan semua ritual ini.aku akan melakukan yg terbaik…aku tidak boleh gagal.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
,………………<br style="box-sizing: inherit;" />Latihan yg keras dan disiplin tlah kujalani penuh tanpa hmbatan.tak ada perubahan yang berarti pada tubuhku.yg terlihat berbeda hanya batang konyolku saja..besarnya istimewa. Kukatakan istimewa karena ujung kepalanya berbonggol besar dan bertanduk di atsnya….semacam daging tumbuh di atas kepala kontolku…kalau di lihat dari smping seperti kepala badak ….hahaaaahahha bentuknya lucu.<br style="box-sizing: inherit;" />……………<br style="box-sizing: inherit;" />Wejangan dan nasihat kakek selama ritual 41 hari itu ku pelajari dn ku cermati baik baik.dan anehnya aku seakan tidk merasa birahi selama menjalani ritual itu.<br style="box-sizing: inherit;" />Semangat belajarku mengalahkan nafsuku.. atau aku sudah bisa mengontrol nafsuku sendiri…<br style="box-sizing: inherit;" />Hhaahh…. berarti aku telah berhasil menguasai ilmu itu. Ilmu pengasihan tingkat tinggi..di tambah ilmu pengobatan sederhana ..hhmmm sepertinya kakek menuntutku meneruskan lakon hidupnya.<br style="box-sizing: inherit;" />Apapun itu aku siap…ini telah menjadi jalan yang ku pilih.<br style="box-sizing: inherit;" />…………….<br style="box-sizing: inherit;" />Sepuluh hari berlalu setelah hari ke 41 … aku dan kakek bersantai di teras rumah.kakek bercerita tentang kenakalan bapak dan pakdeku… haahhaha kisah nakal anak lurah .kakek ku itu dulu lurah di desa kami… 4 periode jabatan. Mangkanya beliau di segani masyarakat di desaku dan sekitarnya. Hal ini pula yang mendukung pamor bapak dan emakku. Mereka juga di segani dan di hormati banyak orang.<br style="box-sizing: inherit;" />Di tengah tengah asyiknya kami bercerita ….tampak bayangan sepeda motor menuju ke tempat kami. Dan selang beberapa menit suara knalpot motor honda supra memenuhi halaman rumah kakek.<br style="box-sizing: inherit;" />Seorang wanita turun dari motor dan langsung menuju ke tempat kami. Lloohhh yu ginah ternyata…<br style="box-sizing: inherit;" />Ada apa kemari lagi…?</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
" permisi mbah aji…mas agus…"<br style="box-sizing: inherit;" />Monggo …. ada apa kemari lagi….sekarang aku tidak seperti dulu lagi. Ilmu pengobatanku sudah kuwariskan kepada orang lain.<br style="box-sizing: inherit;" />" aduuhhh mbah…ini masalah gawat mbah…dan ginah rasa hanya mbah aji yg sanggup menolong kami…"</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
‘ ginahhhh apa kamu gak lihat perubahan tubuhku ini… mbah aji yg kamu kenal dulu tidak seperti ini kan ?"<br style="box-sizing: inherit;" />" ginah tahu mbah…tapi ini tentang anak kami satu satunya…sri winarti mbah..anakku sakit parah mbah…seperti kesurupan..mengerang erang ..kadang menggigil mbah…"<br style="box-sizing: inherit;" />"Aku sudah tidak bisa membantu kamu nah…. mungkin cucuku agus mau membantumu…kamu tanyakan sendiri ..<br style="box-sizing: inherit;" />‘ gak perlu tanya yu… semoga agus bisa membantu…kapan kita berangkat.?<br style="box-sizing: inherit;" />" terima kasih mas agus ….terima kasih mbah aji…kalo bisa secepatnya …sekarang saja …"<br style="box-sizing: inherit;" />………………………………..<br style="box-sizing: inherit;" />Setelah mempersiapkan bekal , aku berpamitan pada kakek untuk membantu yu ginah. Kakek meelepasku dengan penuh wibawa dan berpesan agar aku langsung pulang saja kerumah orang tuaku begitu selesai membantu yu ginah.<br style="box-sizing: inherit;" />Aku mengambil inisiatif membonceng yu ginah dengan motornya.selama perjalanan kami hanya mengobrol ringan. Sampai suatu ketika aku mengerem mendadak….ccccciiiiittttt…..dddeeeegggghhhhh.. .</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Susu besar yu ginah langsung tergencet punggungku.hawa panas birahi langsung merambat naik ke ubun ubun.<br style="box-sizing: inherit;" />Aku kemudian melaju kembali dengan perlahan lahan .sambil melihat lihat tempat yg cocok untuk beristirahat sebentar. Tapi sampai di dekat desa yu ginah tak ku temui tempat yg pas untuk sekedar menjamah susunya.<br style="box-sizing: inherit;" />Yu ginah menunjuk rumah besar di depanku..ooo itu rumahnya to..besar juga.<br style="box-sizing: inherit;" />Kedatangan kami di sambut pria tua seusia kakek.dia memperkenalkan diri sebagai suami yu ginah. Mungkin inilah penyebab yu ginah suka berselingkuh .. suaminya sudah gak bisa beradegan ranjang.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
" mari mas…silakan masuk..langsung saja di kamarnya sri saja…"<br style="box-sizing: inherit;" />‘ baik pak….’<br style="box-sizing: inherit;" />Tanpa banyak bicara akupun menuju kamar paling bagus di rumah ini.kamar berwarna merah jambu ..khas kamar perawan. Kamipun masuk bertiga..<br style="box-sizing: inherit;" />Jleegggghhhh…….<br style="box-sizing: inherit;" />Aku langsung kaget meelihat kondisi sri winarti..bajunya terkoyak di sana sini..memperlihatkan susunya yg besar .mirip susu yu ginah .hanya saja susu sri lebih putih dan montok.sri terus mengerang erang seperti orang kesurupan…tapi aahhhh ini bukan kesurupan tapi seperti erangan birahi tertahan. Tapi kenapa begitu besar dan tak terkontrol.ada apa sebenarnya…?<br style="box-sizing: inherit;" />Disaat aku bingung melihat kondisi anak yu ginah tiba tiba..sri menatapku tajam dan berlari memelukku….<br style="box-sizing: inherit;" />Aaaahhhhhh ……</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku kaget bercampur nafsu melihat kondisi sri . Susunya sengaja di tekan tekan di dadaku…dia benar benar sedang mengalami birahi tingkat tinggi… aku siap saja melayaninya..tapi yg menjadi pertanyaan adalah apa penyebabnya ?<br style="box-sizing: inherit;" />Kemudian yu ginah bercerita tentang anaknya itu..dia sedang kuliah di kota besar.baru daftar sebulan yg lalu..lalu kemarin beberapa teman perempuanya membawa sri pulang kedesa..mereka tidak bercerita apa yg terjadi dg sri…tapi hanya memberikan sebuah botol kecil berisi cairan bening.<br style="box-sizing: inherit;" />Botol kecil itu lqngsung aku buka dan ku teliti..lalu ku hirup sebentar ..mmmmm seperti obat tapi obat apa ….nalluriku langsung bekerja..aku meminumnya seteguk. Terasa hangat di tenggorokan. Juga hangat di seluruh tubuhku..tapi terasa gatal diujung kontolku…hhhmmm siialll ini obat perangsang…</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
"Yu ..penyakit anakmu ini sudah gawat..aku butuh 2 Hari dua malam untuk mengusir roh jahat di tubuhnya..siapkan juga sedikit makanan kalau nanti sri bisa sadar dan mau makan…"</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Baik mas…….</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Lalu aku berpesan kepada yu ginah agar tidak mendekati kamar sri. Siapapun itu..aku menakut nakuti yu ginah kalau ada yg mendengar saja.roh jahat bisa berpindah tempat.<br style="box-sizing: inherit;" />Dasar orang desa, di takuti seperti itu ya percaya saja..di suruh menyiapkan sedikit makanan malah di beri setumpuk makanan yg mungkin seminggu tidak habis.<br style="box-sizing: inherit;" />Hhhmmm …sri …anak yu ginah yg di kira kerasukan roh jahat…ternyata malah overdosis obat perangsang. Kamar yg luas dengan kamar mandi dalam berikut persediaan makanan yg banyak memungkinkan aku berpesta ria.sekaligus menguji ketangguhan kontol baruku ini…<br style="box-sizing: inherit;" />Aku yg sudah di gembleng selama 41 Hari melawan perawan yg overdosis obat perangsang….</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Membayangkan saja sudah membuat kontolku tersenyum menantang……</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00252912737491549414noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3276365300040392364.post-40590811337972603222015-11-15T21:18:00.003-08:002015-11-15T21:18:38.992-08:00Balada Anak Desa – Part 9<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
bbbbrrraaaakkkkk……. duuuaaaarrrrr …</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
” lari pakdhe……..”<br style="box-sizing: inherit;" />mendengar suara papan kayu jati pecah membuat aku dan paman lari berhamburan menuju teras depan . kami takut sekali seandainya kakek akan marah marah melihat kelakuan kurang ajar anak dan cucunya .<br style="box-sizing: inherit;" />” SSSEEEETTTTAAAAANNNNNNN AAAALLLLLAAAAASSSSS……………………. SIAPA YG BERANI BERBUAT KURANG AJAR DI RUMAH MBAH AJI ….. MAU MAMPUUSSSS…’<br style="box-sizing: inherit;" />dengan menahan amarah yg meluap luap kakek bergegas menghampiri kami di teras rumahnya… tapi , setelah mengetahui siapa yg datang wajah kakek berubah seketika. terlebih melihat aku cucu nya.<br style="box-sizing: inherit;" />” woalah kamu to le….. ayo masuk . dan kamu darmin jangan pulang dulu , aku akan menghukumu atas kekurang ajaranmu itu.”<br style="box-sizing: inherit;" />air muka kakek terasa berbeda sekali , teduh dan terkesan berwibawa. akupun merasa nyaman dan tenteram di samping kakek. aku berharap sikap ini akan terus berlanjut sampai nanti. sampai aku berhasil mendapatkan apa yg aku inginkan.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
” kakek senang sekali<span id="more-8900" style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 19px; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span><span class="Apple-converted-space"> </span>kamu mau datang dan mengunjungi kakek di sini. dan kakek berharap kamu mau tinggal bersama kakek untuk beberapa waktu . karena kakek kangen kamu …….. dan ada yg ingin kakek berikan kepadamu sebagai bekal hidupmu nanti …”<br style="box-sizing: inherit;" />‘ baik kek…. agus ngerti kok… mungkin sampai 3 bulan jg gak masalah. agus ingin menenangkan diri sekaligus berlatih pencak silat. di sini sepi dan suasananya mendukung sekali intuk berlatih ilmu kanuragan .syukur syukur kakek mau mengajariku beberapa ilmu lainnya….’</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
” bawa masuk ke kamar pojok sana barang barangmu itu le… lalu kamu pergi mandi ke sendang biru sana….lewat samping rumah lebih cepat. tunggu sampai kakek datang..”<br style="box-sizing: inherit;" />” baik kek ….”<br style="box-sizing: inherit;" />tanpa berfikir aku melaksanakan perintah kakek. kamarku tergolong kecil karena hanya ada satu dipan dan lemari kecil. suasananya jg nyaman karena pemandangan sungai samping rumah terlihat jelas. jendela kecil ini satu satunya akses keluar masuknya udara pegunungan.karena lelah aku rebahkan sebentar tubuhku . sayup sayup terdengar kakek berbicara dengan pakde darmin. gak jelas apa yg di bicarakan …. , tahu tahu pintu kamar sebelahku terbuka… kkrriieeettt..<br style="box-sizing: inherit;" />aku sempat kaget juga..terlebih penasaran siapa yg masuk ke dalam kamar itu. bukankah tadi ada wanita setengah baya yg sedang menggeliat geliat penuh nafsu. dengan perlahan kucari celah diantara papan kayu jati .<br style="box-sizing: inherit;" />lah ternyata yg masuk ke dalam kamar adalah pakde darmin . terlihat olehku mata pakde darmin memerah menahan nafsu .secepatnya di raih selimut kusam yg menutupi tubuh wanita itu.dan.. alamak sungguh montok dan menggiurkan. tubuhnya hitam manis selaras wajahnya yg keibuan. matanya bulat besar seolah memanncarkan wanita kesepian yg haus seks.<br style="box-sizing: inherit;" />lalu pakde mulai melepas baju dan celana gombrong nya…wahhh kontol pakde jg besar seperti punyaku.. besar berurat. dengan senyum birahi wanita setengah baya itu mengundang pakde darmin dengan mengangkangkan pahanya lebar lebar. seolah memamerkan perangkat nya yg indah itu.<br style="box-sizing: inherit;" />” mas min….. sudah lama ginah menunggu saat saat seperti ini…. ayo mas cepat kesini…..puasi ginah massss….”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
ternyata namanya ginah . ayu juga yu ginah ini . susunya besar , pamtatnya besar …. tempiknya wuih seperti bakpao nya mas minto. pakde langsung melumat tempik yu ginah dengan amat rakus. itil nya di sedot sedot sambil jari jari besar pakde mengobok obok tempik yu ginah. wajah birahi langsung menerpa yu ginah dg hebat. matanya terbelalak belalak …. kepalanya bergoyang ke kiri ke kanan ..kadang mendongak dongak ke atas . mulutnya terbuka terengah engah…<br style="box-sizing: inherit;" />tangan pakde darmin menggapai susu susu yu ginah . meremas remas dengan kasar dan kuat. lalu bibir kasar nya menjilat jilat di sekitar area puting susu yu ginah.<br style="box-sizing: inherit;" />bergantian kiri dan kanan menjadi sasaran jilatan pakde darmin . lalu mereka berciuman dengan ganas …..<br style="box-sizing: inherit;" />tangan yu ginah langsung menangkap kontol pakde darmin . kemudian melahap …menciumi ujung besar kontol pakde..<br style="box-sizing: inherit;" />” aaahahahhhhhhhhhhhhh ………aaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhmmmmmmmmmmmmm mmmsssssssssssss…………………………… ah ahah hahhhhh ..<br style="box-sizing: inherit;" />eeennnnaaaakkkkkk nnnnnnaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhh……… eemmmuuuuutttttttttt………………. ”<br style="box-sizing: inherit;" />aaahhhhhhhhhhhhhh…………………………<br style="box-sizing: inherit;" />mmmmmhhhhhhmmmmmmffffffffffffffffffff…………. …..sssssssssssttttttttttttttttttttttttttttttssss sssssssss…………..<br style="box-sizing: inherit;" />aaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhssssssssssssss …………….<br style="box-sizing: inherit;" />………………………………………….. ………………………………………….. ………………………………………….. …………………………………………..</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
” GGGUUUUSSSSSSSSSS…………… AYO KE SENDANG……………. ”<br style="box-sizing: inherit;" />Aduh kakek malah mengajakku ke sendang biru di saat aku lagi ngaceng berat. dengan rasa malas aku menuruti ajakan kakek . meninggalkan sejuta rasa birahi yg tertahankan .<br style="box-sizing: inherit;" />meninggalkan pakde darmin dengan keseronokan birahinya. aku hanya bisa menghela napas panjang mengikuti langkah kaki kakek. menyusuri jalan setapak yg di penuhi rumput rumput berduri. tak ada yg di bicarakan di sepanjang perjalanan ini . aku diam saja memikirkan kejadian di kamar tadi. yu ginah yg semula mengerang ngerang dalam pelukan kakek . sekarang malah terbakar dalam pelukan birahi pakde darmin…<br style="box-sizing: inherit;" />ternyata ini to hukuman yg di jatuhkan kakek kepada pakde….kok enak sekali hukuman ini…<br style="box-sizing: inherit;" />………………………………………….. ………………………………………….. ………………………………………….. ……………………………………..</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
” guss…. kamu mandi di sendang sana dulu …pilih tempat yg paling dingin airnya… setelah itu kakek tunggu di batu besar itu…yg ada di balik pohon beringin…”<br style="box-sizing: inherit;" />aku langsung melepas semua bajuku…lalu dg tubuh telanjang aku berenang ke ujung kolam dekat pohon beringin yg kakek maksudkan… airnya sangat dingin karena terhalang sinar matahari . malah terkesan lembab dan angker. aku masih bermain main dg air dingin hingga tak terasa ada benda lunak yg menempel di seluruh batang kontolku.<br style="box-sizing: inherit;" />” AAdduuuhhhhhh……”<br style="box-sizing: inherit;" />ternyata kontolku di gigit lintah yg ukurannya besar besar … tak bisa ku lepas . lintah kalau sudah menggigit akan sulit terlepas . dengan keadaan seperti itu aku langsung naik ke daratan , ke tempat kakek.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
” aduhh kekk…. ini ada lintah di kontolku…..sakiiiittt kekk…..”<br style="box-sizing: inherit;" />‘ itu namanya LINTAH MAHESA le…. minyak lintah mahesa yg sudah dewasa bisa di gunakan untuk memperbesar dan memperkuat batang kontolmu itu. sekarang biarkan lintah itu menyerap darah kotor si dalam kontolmu … kemudian oleskan minyak LINTAH MAHESA racikan kakek ini … ‘<br style="box-sizing: inherit;" />rasa gatal yg di sertai sakit di seluruh batang kontolku membuat tubuhku panas dingin. aku terus bertahan di sesi pertama pengobatan kontolku ini.<br style="box-sizing: inherit;" />beberapa menit kemudian kakek mencabuti lintah lintah itu dari kontolku lalu memasukkan dalam botol plastik. mungkin akan di ambil minyaknya.<br style="box-sizing: inherit;" />dengan perlahan kakek mengurut kontolku dari ujung ke pangkal … pelan pelan lalu kuat sekali. begitu seterusnya berulang ulang .sambil sesekali mengoleskan minyak lintah mahesa itu. lalu , kakek mengambil bungkusan putih seperti kain kafan.. terlihat olehku hanya sehelai rambut tapi pendek .. kemudian kakek memasukkan rambut kaku itu di dalam kontolku. sepertinya ini susuk tapi aku gak paham jenis media susuk yg di masukkan kakek ini.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
” ini aku wariskan SUSUK SUMO BAWUK … susuk ini bisa kau perintah sesuka hatimu. kekuatan bersenggamanya bisa kau perintah …kekuatan bertahan selama yg kamu inginkan….<br style="box-sizing: inherit;" />ini hanya ilmu luar saja yg baru kamu miliki… kamu harus belajar ilmu kebatinan warisan leluhur kita …AJI JOLOSUTRO …. hahahahhahahahahaha ajian ini setingkat dengan jaram goyang ataupun semar mesem. ilmu ini lebih sulit si pelajari dan hanya di turunkan kepada ahli waris saja.<br style="box-sizing: inherit;" />………………………………………….. ………………………………………….. ………………………………………….. ………………………………………<br style="box-sizing: inherit;" />” kamu akan kakek gembleng selama 41 hari.. dan selama itu kamu tidak boleh mengeluarkan pejuhmu dengan cara apapun… jika syarat ini gagal maka kamu harus mengulang tiga purnama lagi. ”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
” BAIK KEK …. AKU AKAN BERUSAHA…..”</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00252912737491549414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3276365300040392364.post-38785428281567171392015-11-15T21:18:00.000-08:002015-11-15T21:18:06.400-08:00Balada Anak Desa – Part 8<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
"Aaaaaaahhhhh …….."<br style="box-sizing: inherit;" />‘ maas …. jangann di jilat kupingnya , sumiaati geellliii..</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Mataku nanar jelalatan memanddang sajian erotis di depanku. Bu darsih yg sudah setengah baya itu bermandikan keringat bercampur pejuh . Ketiga teman2ku tak bosan bosannya menggarap dengan berbagai gaya. Aku sempat heran darimana mereka mengetahui gaya seks seperti itu.jangan jangan mereka semua sebenarnya pemuda mesum juga.<br style="box-sizing: inherit;" />Ahh bodoh amat sih aku ini.<br style="box-sizing: inherit;" />Di pelukanku sekarang ada sumiati. Kembang desa yg masih utuh dan wangi.<br style="box-sizing: inherit;" />Aku tak akan melewatkan kesempatan langka ini.aku katakan langka karena tidak setiap saat kita ngintip orang ngeseks trus kita bisa praktek di tempat itu pula. Sensasinya beda sekali , ibarat membayar jasa lonte sama mencuri tempik istri orang. Pasti. Lebih seru kalo nyuri istri orang lain.<br style="box-sizing: inherit;" />Begitu juga dengan saat ini, sumiati terlihat begitu mempesona di mataku. Begitu cantik dan sangat menggairahkan.<br style="box-sizing: inherit;" />Naluri dewasaku langsung bekerja keras. Otak mesumku memerintahkan<span id="more-8898" style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 19px; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span><span class="Apple-converted-space"> </span>tanganku meremas gemas susu sumiati. Meremas Lembut ….kadang kasar..kadang memelintir pentil susunya.<br style="box-sizing: inherit;" />Bibirku pun bekerja dg sendirinya melumat habis bibir sumiati. Permainan lidah kami , sentuhan sentuhan kulit dan deru nafas birahi kami begitu menggelora. Perlahan namun pasti tangan sumiati bergerak memegang kontolku.<br style="box-sizing: inherit;" />Kontolku tidak di kocok kocok tapi sepeerti pijat sambil di urut urut .sakit tapi nikmat. Lohh…<br style="box-sizing: inherit;" />Aku tersadar bukankah ini tehnik pijat dan urut dari bu lurah.tehnik sama yg dulu dipraktekkan bu lurah pada kontolku, yg sekarang di praktekkan pula oleh sumiatti anaknya.<br style="box-sizing: inherit;" />Pijaatan ssumiati pada kontolku memberikan efek yg signifikan. Terasa keras dan besar. Aahhh …. ibu dan anak sama sama hebatnya.<br style="box-sizing: inherit;" />"Aaahhhhhhhhmmmmmmmm ……….aaahhhhhhsss…aaaahhhhhhhhssssss…..mm mmm……<br style="box-sizing: inherit;" />Aaahh ……… dii eeemmuuutttt sssuuummmmmm……."</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Tanpa berkata apa apa ssumiati menundukkan kepalanya lalu melahap kontolku dengan lembut. Menjilati dari ujung sampai ke pangkal.. buah pelir ku pun di kenyot kenyot. Sakit tapi enak…<br style="box-sizing: inherit;" />Pandanganku beralih ke dalam ruangan sempit itu. Terlihat bu darsih seperti pingsan. Tak ada gerakan gerakan tubuh bu darsih. Hanya nafasnya yg masih terlihat naik turun.<br style="box-sizing: inherit;" />Brengsek mereka semua.sampai separah ini mengerjai bu darsih.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
"Aadduuuhhhhh……."<br style="box-sizing: inherit;" />Aku terkaget karena Sumiati menggigit gemas kontolku. " jangan di gigit to yank.."<br style="box-sizing: inherit;" />‘ aabis mas agus melihat mereka terus. Mbok ya sumiati di perhatikan dan di pegang pegang.’<br style="box-sizing: inherit;" />" iya sum….maap ,<br style="box-sizing: inherit;" />Perlahan ku tarik kaos beserta kutang sumiati ke atas . Kupandangi sejenak susunya lalu ciumanku mendarat ddi ujung pentilnya. Walaupun tak sebesar susu bu lurah ibunya , tapi susu sumiati jg tergolong bessar . Kunikmati dan ku resapi jilatan serta hisapanku.tanganku pun menerobjos ke dalam rok nya. Kutarik dan kulepaskan celana dalamnya.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
"Aaaaaaahhhhhhh……mmmmmmaaaaassss………"</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Sumiati mengerang saat lidahku bermain main di bibir tempiknya.permainn lidahku yg makin hari makin mahir membuat sumiati kelojotan.cairan birahinya menetes deras di mulutku.<br style="box-sizing: inherit;" />Gak sampai lama sumiatipun bergetar berkejat kejat.kepalaku di jepit kuat di selakanganya seperti menahan gelombang nikmat di tempiknya.<br style="box-sizing: inherit;" />Tubuh mungilnya menggelosoh di sampingku.nafasnya terengah engah .</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Kemudian ku kangkangkan pahanya … lalu kugesek gesek kontolku di bibir tempiknya.<br style="box-sizing: inherit;" />Licin dan hangat terasa di ujung kontolku. Perlahan lahan kumasukan.lalu kucabut lagi.kumasukan lagi dengan perlahan , begitu seterusnya..<br style="box-sizing: inherit;" />Sambil bibirku menjilati susu sumiati.agar acara pecah perawan kali ini tidak menimbulkan sakit pada tempiknya.<br style="box-sizing: inherit;" />Akan tetapi begitu kontolku siap memerawani sumiati , di kejauhan terdengar derap langkah banyak orang. Aku dan sumiati bergegas merapikan diri lalu aku menyuruh sumiati lari menjauh lewat samping gudang agar terhindar dari mereka.<br style="box-sizing: inherit;" />Karena rasa setia kawan aku berusaha masuk dari pintu belakang .berusaha memberitahu ketiga temnku untuk lari.tapi, warha desa bergerak begitu cepat<br style="box-sizing: inherit;" />"Bbbbrrrraaaaaakkkkkk……</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Pintu depan jebol di tendang banyak orang.suasana yg begitu cepat membuat kami tertangkap basah. Di dalam ruangan itu tampak bu darsih masih pingsan dengan tubuh penuh keringat dan pejuh. Ketiga temanku yg masih telanjang tidak bisa lari dari kepungan warga.<br style="box-sizing: inherit;" />Aku hanya bisa melongo pasrah di sudut ruangan.pasrah kalau mereka jg menyeretku beramai ramai.tapi kenyataan berkata lain begitu pak joko datang mendekatiku.<br style="box-sizing: inherit;" />" aku tadi jg curiga melihat kamu mau memgintip ronny dan bu darsih. Sebenarnya tetangga di sini jg sudah tahu kelakuan mereka."<br style="box-sizing: inherit;" />Aku hanya bisa diam melihat warga menyeret ketiga temanku dengan telanjang bulat.sebagian warga ada yg memukul bahkan menendang.<br style="box-sizing: inherit;" />Seertinya warga desa tidak memberi ampun kepada teman2ku itu.jerit tangis kata ampun tidak meluluhkan hati para warga desa.mereka tetap menyeret paksa ketiganya untuk di adili di balai desa.<br style="box-sizing: inherit;" />Kupandangi mereka dari kejauhan dengan perasaan sedih.lalu kupalingkan wajahku ke sudut ruangan yg lain.tampak oehku bu darsih yg sudah siuman berbenah diri di bantu oleh mbak dewi.bu darsih menangis tersedu sedu.menagisi nasibnnya yg sebentar lagi pasti di ceraikan suaminya.<br style="box-sizing: inherit;" />…………..<br style="box-sizing: inherit;" />Lalu kami bergerak cepat menyusul rombongan warga desa . Berusaha secepat mungkin agar sampai di balai desa.<br style="box-sizing: inherit;" />Hiruk pikuk di balai desa mengundang warga desa lainya.berusaha mencari tahu apa yg terjadi.<br style="box-sizing: inherit;" />Sidang desa pun di gelar malam itu juga.dihadiri bu lurah beserta seluruh jajaran pamong desa dan sebagian warga.<br style="box-sizing: inherit;" />Aku yg tak bisa mendekat hanya bisa meihat dari kejauhan.gak jelas apa yg di sampaikan bu lurah. Ramainya suara warga desa membuat suara bu lurah seperti terbawa angin.<br style="box-sizing: inherit;" />"Bbbraakk bbbrrrraaakkk…bbbbrrraaakkkkk…..<br style="box-sizing: inherit;" />Tampak pak joko menggebrak meja.suasana menjadi hening seketika.<br style="box-sizing: inherit;" />" saya selaku kepala desa memutuskan untuk memjatuhkan hukuman yg layak pada mereka bertiga.<br style="box-sizing: inherit;" />Masing masing harus membayar satu dam truck pasir untuk membantu perbaikan jalan .<br style="box-sizing: inherit;" />Mereka bertiga jg wajib meninggalkan desa ini.dan hanya boleh pulang 10 thn kemudian.<br style="box-sizing: inherit;" />Lalu kepada bu darsih akan di jatuhi hukuman yg serupa .sekian terima ksih.<br style="box-sizing: inherit;" />…………………<br style="box-sizing: inherit;" />Satu persatu warga pergi meninggalkan balai desa.akupun bbergegas pulang ke rumah.<br style="box-sizing: inherit;" />……<br style="box-sizing: inherit;" />Di depan rumahku tampak bapak dan emak seperti menahan marah. Aku gak bisa berfikir jernih lagi.aku akan pasrah apapun hukuman untukku.<br style="box-sizing: inherit;" />" bapak dengar dari warga kalo kamu jg disana beesama mereka. Kenapa kamu bodoh begitu to le.. nama baik keluarga kita bisa tercemar."<br style="box-sizing: inherit;" />" agus gak ikut mereka pak..agus ikut menggerebek tapi lewat belakang. Mbak dewi bisa di jadikan saksi kalo agus bersih dari tuduhan ini." Aku terpaksa mengambil nama mba dewi untuk melindungiku sewaktu waktu bapak mau mengklarifikasi masalah ini.<br style="box-sizing: inherit;" />‘ agus….sini duduk dekat bapak.. dengan adanya masalah seperti ini bapak terpaksa mengambil keputusan . Kamu harus tinggal di rumah kakekmu di lereng bukit sana. Belajarlah tentang kehidupan . Kakekmu akan lebih bijaksana terhadapmu."<br style="box-sizing: inherit;" />" tapi pak …di sana sepi……’<br style="box-sizing: inherit;" />" bapak sudah putuskan….sekarang masuk kamar dan tidurlah.."<br style="box-sizing: inherit;" />………………………………….<br style="box-sizing: inherit;" />Aku berjalan gontai menuju kamarku. Rasa lelah dan letih membuatku ingin mandi .<br style="box-sizing: inherit;" />Mandi malam begini sebenarnya tidak baik untuk kesehatan .tapi apa boleh buat , aku takut bau mbak dewi atau sumiati tercium emakku.<br style="box-sizing: inherit;" />Selepas mandi aku langsung merebahkan tubuhku di rannjang. Pikiranku terbang kemana mana.akhirnya setelah tengah malam akupun tertidur.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
………………………………………<br style="box-sizing: inherit;" />Terkesan cepat dan terburu buru.seolah olah kkeluargaku menyembunyikan keberadaanku..<br style="box-sizing: inherit;" />Pagi itu pun aku dipaksa berangkat juga. Tanpa berpamitan pada marni ataupun sumiati. Pakdhe darmin mengantarku dengan motor honda gl max terbaru. Pakdhe bercerita panjang lebar mengenaai kakek ku.sebenarnya aku agak gak suka dengan kakek karena sngat galak.maklum kakek adlh jago di daerah kami.sehingga perangainya kasar dan galak.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
" gus…kelihatanya kamu taukut sama kakekmu ya ? Gak usah kuatir nanti pakdhe kasih tahu kelemahan kakekmu. Hehhe…hanya pakdhe yg tahu soal ini .."<br style="box-sizing: inherit;" />Wahhh apa bapak ndak tahu to pakdhe ? Trus apa itu pakdhe ?<br style="box-sizing: inherit;" />Mbah aji kakekmu itu paling tidak tahan dengan wanita cantik. Dia itu kakek kakek bernafsu besar .mangkanya di lereng bukit sana dia membuka jasa pengobatan alias sebagai orang pintar. Banyak pasien wanita yg di tidurinya . Bu lurah kita itu dulu jg pasienya .wong malah pakdhe yg mengantarkan. Kakekmu itu yg meloloskan dari pilihan desa .akhirnya bisa menjadi lurah sampai sekarang ".</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Ddeeeegggg …..<br style="box-sizing: inherit;" />Jangan jangan dulu bu lurah juga jatuh dalam pelukan kakek. Pantas saja bu lurah sangat binal dan nakal.<br style="box-sizing: inherit;" />……………………..<br style="box-sizing: inherit;" />" gus….nanti kalo dah sampai di sana .trus dah bisa mengambil hati kakekmu itu .jangan lupa minta warisan ilmunya. Terutama untuk memuaskan wanita. Bapak dan pakdhe ini begitu susah payah mendapatkannya. Tapi sebanding dengan hasilnya "<br style="box-sizing: inherit;" />,………………………………………….<br style="box-sizing: inherit;" />Perjalanan dari desaku menuju lereng bukit memakan waktu hampir seharian penuh.jalan berbatu dan terjal membuat laju motor tidak bisa optimal.aku hanya bisa bersabar dan menerka nerka seperti apa kakek sekarang. Terakhir kali aku berjumpa kakek 12 Tahun lalu saat nenek meninggal dunia.<br style="box-sizing: inherit;" />Sekarang kata pakdhe kakek menjadi dukun mesum.hmmmm berbanding terbalik yg menurut bapak kakek adalah sosok yg bisa ku buat panutan untuk mendpatkan falsafah hidup.<br style="box-sizing: inherit;" />………….<br style="box-sizing: inherit;" />Selepas ashar kami sampai di rumah kakek.rumah yg begitu asri .halaman yg luas dengan tampilan sederhana khas rumah pedesaan.<br style="box-sizing: inherit;" />Pakdhe mematikan motor dan bergegas berlari memutar menuju belakang rumah. Karena penasaran aku ikuti langkah pakdhe.yg ternyata sedang mengintip proses pengobatan yg di lakukan kakek.dan….jjeegggggg……..<br style="box-sizing: inherit;" />Begitu aku ikut mengintip terlihat itu bukan pengobatan tapi persenggamaan. Aku hamya bisa melongo melihat ukuran kontol kakek tiga Kali ukuran kontolku.begitu besar sempurna , dengan urat urat jantan di sekelilingnya..sebesar kontol kuda.<br style="box-sizing: inherit;" />…………………<br style="box-sizing: inherit;" />Kata pakdhe darmin , kakek punya ilmu untuk membahagiakan pasangan dalam bersenggama. Ilmu yg langka dan sangat istimewa. Aku harus menguasainya. Pasti kontolku tambah besar dan kuat. Dengan kondisi kontol baruku nanti akan aku puaskan wanita wanita di sekelilingku…..<br style="box-sizing: inherit;" />"<br style="box-sizing: inherit;" />" PARA WANITA , TUNGGU KEDATANGANKU..</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00252912737491549414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3276365300040392364.post-62523640922032764502015-11-15T21:17:00.004-08:002015-11-15T21:17:34.240-08:00Balada Anak Desa – Part 7<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
" Bbbbuuuu……. mimik susu…..nita haussss……"<br style="box-sizing: inherit;" />‘ sebentar ya sayang.. sabar ya ! Kalo nita gak sabar ntar susu nya di habisin sama om agus….’</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
" ah mbak dewi bisa aja nih… kalau agus mah lebih suka susu ibunya saja… hahhaahaha .<br style="box-sizing: inherit;" />Oh ya mbak … agus pulang dulu. Pamitkan pada pak joko ya .dan bilangin terimakasih atas hadiahnya…"<br style="box-sizing: inherit;" />" hadiah yg mana to ..? Kok mbak gak ngerti ‘<br style="box-sizing: inherit;" />" heehhhe hadiah yang tadi lo mbak…bikin prposal dapat tempik Rapet…hehehee.."<br style="box-sizing: inherit;" />Hhhuuussssss……… ntar ada yang denger…yo ws hati2 ya…!<br style="box-sizing: inherit;" />………………………………<br style="box-sizing: inherit;" />………….<br style="box-sizing: inherit;" />Aku berjalan dengan langkah trrburu buru. Seperti orang yg laagi dapat masalah . Perilaku yang taak wajar ini tak luput dari pandangan temanku tono dan rudi.<br style="box-sizing: inherit;" />Sambil berteriak teriak tono mengejarku …<br style="box-sizing: inherit;" />" gusss….. ada masalah apa kok terburu buru begitu… ? Mungkin kami bisa membantu.. bukan begitu rud ? "<br style="box-sizing: inherit;" />‘ ahhh….. kampret sialan. Ganggu orang saja sih…lah<span id="more-8896" style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 19px; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span><span class="Apple-converted-space"> </span>kalian berdua mau kemna kok petang gini masih berkeliaran… seharusnya kalian dah masuk kandang ….hhahhhhhhhhaaahahaa …….."<br style="box-sizing: inherit;" />Brrngsek …emang kita ayam lantas di kandangin….<br style="box-sizing: inherit;" />Oh ya gus…aku sama rudi mau lihat orang kawin….selingkuh maksudku…<br style="box-sizing: inherit;" />" emang siapa yang akan kalian intip hah ? "<br style="box-sizing: inherit;" />Tuh si ronny ….sekarang dia dah jadi piaraan bu darsih… padahal ronny tuh masih tergolong keponakannya sendiri. Kok bisa gitu ya gus ?<br style="box-sizing: inherit;" />" entahlah rud….dunia sudah gila …..yuk ahh nta keburu selesai si ronny …"<br style="box-sizing: inherit;" />…………………………………..<br style="box-sizing: inherit;" />………..</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Kami berjalan mengendap endap menyusuri banguna kosong itu. Walaupun tak ada yg merawat , bangunan ini terlihat bersih .kami mengendap endap sambil mata kami mengawasi kalau kalau mereka ada di dekat kami.<br style="box-sizing: inherit;" />Tapi hingga ujung bangunan itupun tak nampak pergerakan atau suara manusia. Kami saling memandng penuh kebingungan.seolah bertanya " kemana perginya ronny dan bu darsih….? "<br style="box-sizing: inherit;" />…………….<br style="box-sizing: inherit;" />Bbbrruuuggkkkkkk…….<br style="box-sizing: inherit;" />Ada suara benda terjatuh agak jauh dari tempat kami. Kami berusaha mencari arah datangnya suara itu.<br style="box-sizing: inherit;" />" guss…tuh mereka di rumah kecil itu…"</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Kami berjalan lebih berhati hati .takut ketahuan mereka.<br style="box-sizing: inherit;" />Begitu dekat dengan bangunan yg mirip pos jaga itu , kami berpencar mencari tempat strategis.<br style="box-sizing: inherit;" />Dan ternyata acara adu kelamin sudah di mulai. Bu darsih sudah telanjang bulat . Tubuh bu darsih di ciumi oleh ronny dengan penuh nafsu. Terlihat tangan ronny tak henti hentinya meremas susu bu darsih.walaupun agak kendur tapi besarnya susu wanita paruh baya itu masih menyilaukan mata muda kami. Hal ini terlihat dari tono dan rudi yg sedang mengocok kontolnya sendiri.<br style="box-sizing: inherit;" />Mereka berdua tenggelam dalm pndngan birahi di depn mata . Mereka terhanyut suasana mesum….<br style="box-sizing: inherit;" />" aaaaahhhhhhsssssss sseeeddooootttttttttt. ……rrrrooooooonnnnnn……hhshshshhhhhssssssss. ….<br style="box-sizing: inherit;" />…………<br style="box-sizing: inherit;" />…..<br style="box-sizing: inherit;" />" susumu buesar buuukkkkkkkkkk………." aaaahhh aahhhhhhhhh kkkooooccooookkkk kkkoonnnttooolllkkkuuuu bbbbuuukkkkkkkkkkkkk…<br style="box-sizing: inherit;" />…..aaahhhmmmmm aaahhhhssss…….<br style="box-sizing: inherit;" />…………………… ……….<br style="box-sizing: inherit;" />Tenggorokan kami kering melihat psangn mesum itu. Deru nafas dan erangan nikmat bersahut sahutan .yang akhirnya membuat tono dan rudi ikut masuk ke dalam ruangan kecil itu….<br style="box-sizing: inherit;" />Wwaaahhhh sepeetinya bu darsih akan di gerebek kedua pemuda itu . Asyiek nih tontonan seru…..<br style="box-sizing: inherit;" />" hhhaaahhhh ……."<br style="box-sizing: inherit;" />Bu darsih kaget setengah mati melihat kedua temanku datang menghampirinya. Mukanya merah padam menahan malu yg teramat sangat. Bu darsih berusaha meraih pakainya .menutupi ketelanjanganya..kemaluannya….<br style="box-sizing: inherit;" />Tono dan rudi saling berpandangan sejenak lalu tersenyum mesum. Lloohhh ….mereka menelanjangi diri sendiri…. melepas kaos dan celana pendeknya. Bu darsih sejenak kaget dan terperangah oleh ulah kedua pemuda itu. Tapi semenit kemudian bu darsih tampak menyungginggkan senyum..lalu membuang kembali pakaianya.<br style="box-sizing: inherit;" />" wahh ….lumayan dapat perjaka lagi. Sini sayang ibu emut kontolnya….."<br style="box-sizing: inherit;" />Usai berkata seperti itu , bu darsih mendekati rudi dan langsung melahap kontolnya…..<br style="box-sizing: inherit;" />" aaadddduuuuhhhhhh bbbbuuuuuuuu eeennnnyyyyyyaaaaaaakkkkkkkkkkkkkk………….<br style="box-sizing: inherit;" />Hah hhaahhh hhhhahhh…….<br style="box-sizing: inherit;" />Melihat rudi yang ke enakan membuat ronny dan tono berhamburan mengeroyok bu darsih. Tono memeluk bu darsih dari belakang dan meremas susu susu nya.<br style="box-sizing: inherit;" />Ronny tak tinnggal diam…<br style="box-sizing: inherit;" />Ia yg sudah berpengalaman akhirnya menempatkan bu darsih sedemikian rupa. Tempik bu darsih.tepat di ujung lidah ronny.<br style="box-sizing: inherit;" />Tampak olehku posisi senggama yang sangat aneh. Tak terasa kontolku ngaceng lagi…<br style="box-sizing: inherit;" />………………… deru napas birahi dan erangan nikmat bersahut sahutan. Aaahhhhhhhhssssssssss……….<br style="box-sizing: inherit;" />…aahhhhhh aaahhhhhhhhh…….<br style="box-sizing: inherit;" />……<br style="box-sizing: inherit;" />Beberapa menit kemudian ronny mengambil posisi penetrasi. Bu darsih jongkok ke depan seperti kambing yng mau kawin…bbllleeesssss…sssllleeepppppp…..aaaahh hhh aaahhhhhhh. Mmmmmmmfffffffff…</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
..nnniikkkkkmmmaaaatttnnyyuaaaaaa…..<br style="box-sizing: inherit;" />Ahhhhhh ahhhhh….<br style="box-sizing: inherit;" />Plolk…plok…plok……ahhhhhh ahhhhhh…..<br style="box-sizing: inherit;" />Kemudian terlihat rudi pun mengambil posisi di depan wajah bu darsih…lalu menyodorkan kontolnya intuk di emut ….. " eeemmmuuuttt bbbuuuu….sseeedddoootttttt…….. aaahhhhhhhhhhhh"<br style="box-sizing: inherit;" />………..<br style="box-sizing: inherit;" />‘ toonnn kamuu tiduran di lantaii…biar bu darsih yhang bekerja…."<br style="box-sizing: inherit;" />Karena belum berpengalaman , tono menuruti perintah ronny..sepertinya dia sedikit mengerti. Setelah tono terlentang, bu darsih menangkap kontol tono dan memasukkan ke dalm tempiknya.<br style="box-sizing: inherit;" />"Aahhhhhhhhhhhhhhhhh bbbbbbuuuuuu…."<br style="box-sizing: inherit;" />Tono mengerang sambil meremas susu bu darsih. Rudi terlihat masih memyukai mulut bu darsih..ia msih bersemangat memompa kontol nya .<br style="box-sizing: inherit;" />‘Aaaahhhhhhhh aaaahhhhhhhhh……aaahhhhhhhhhh….<br style="box-sizing: inherit;" />…….<br style="box-sizing: inherit;" />" buu…taahaan sebenttaar yya….ronny mmau cobba llubbnang satunya seperti kemarin…."<br style="box-sizing: inherit;" />Tanpa menunggu jawaban , ronny mencoba memasukan kontolnya ke lubang eek bu darsih……..<br style="box-sizing: inherit;" />" aaahhhh pppeeerrrrreeetttt bbbbbuuuuuu…"<br style="box-sizing: inherit;" />Ahhhh aaahh aaahhh ahhhhhhh aaahhhhhhhh……..<br style="box-sizing: inherit;" />Ketiga pemuda itupun menghajar bu darsih. Darah muda mereka terpacu birahi….<br style="box-sizing: inherit;" />………………<br style="box-sizing: inherit;" />Setengah jam berlalu …<br style="box-sizing: inherit;" />Dan belum ada tanda tanda akan selesai pertarungan itu…<br style="box-sizing: inherit;" />Aku sebenarnya kasian melihat bu darsih di keroyok tiga pemuda itu. Tubuh bu darsih bermandikan keringat . Sepertinya bu darsih berjuang mati2an mengimbangi permainan mereka.terlihat tubuh bu darsih kejat kejat tegang lalu ambruk menggelosoh…<br style="box-sizing: inherit;" />Tapi ….<br style="box-sizing: inherit;" />Permainan ini baru di mulai…..<br style="box-sizing: inherit;" />Semangat dan tenaga perjaka itu seperti tak pernah padam…terus menggenjot…memompa kontolnya di dalam tempik….mulut bahkan lubang tahi pun jadi sasaran..<br style="box-sizing: inherit;" />…………………<br style="box-sizing: inherit;" />Aku yang melihat permainan panas itu mau gk mau membuat kontolku ngaceng gak karuan. Ku lepas celanaku lalu ku kocok kocok perlahan mengikuti irama birahi mereka….<br style="box-sizing: inherit;" />" hhheeeepppp….AAAHHHHHHH……SSSIIIAAAPPPA KKMMMMMUUU…..?<br style="box-sizing: inherit;" />aku kaget setengah mati kontolku di pegang perempuan. siapa pula perempuan datang ke tempat sepi seperti ini ….hhhiiihhhh jangan jangan settaannn…..<br style="box-sizing: inherit;" />" ssssttttttt mmmaassssss….. aku sumiati .."<br style="box-sizing: inherit;" />Debgan berbisik sumiati memintaku untuk diam..<br style="box-sizing: inherit;" />"Jngan berisik mas… kita ngintip sja…ssstttt ….<br style="box-sizing: inherit;" />Dari pagi aku cari cari ndak ada to mas…memng mas lupa ya ? Hari ini kan jatahnya ngapeli sumiati…</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
"Ssssstttttt……jangan keras keras sum…ntar mereka dengar…..<br style="box-sizing: inherit;" />Maap ya sum….mas agus salahhh…<br style="box-sizing: inherit;" />…………<br style="box-sizing: inherit;" />" ssstttt mending kita diam…dan nikmati pertunjukn mesum ini…"<br style="box-sizing: inherit;" />Aku dan sumiati berpelukan…lalu dia bergeser di depnku…<br style="box-sizing: inherit;" />Aku rengkuh tubuhnya …aku memeluknya smbil mengintip mereka…<br style="box-sizing: inherit;" />Tak kusangka dengan memeluk sumiati acara ngintip mjd lebih panas. Betapa tidak ngaceng kontol ini …..mata melihat adegan mesum seorang wanita paruh baya di keroyok tiga pemuda….sedangkn diriku mengintip sambil memeluk seorang gadis perawan.<br style="box-sizing: inherit;" />Melihat ketiga temnku mengerang penuh nikmat membuatku merasa terbakar birahi…<br style="box-sizing: inherit;" />Ku lepaskan pelukanku ditubuh sumiati .lalu ku pandangi sejenak tubuhnya……</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
” HHHHMMMMM …..MONTOK JUGA NIH……."</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00252912737491549414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3276365300040392364.post-20229511740145449882015-11-15T21:16:00.003-08:002015-11-15T21:16:52.537-08:00Balada Anak Desa – Part 6<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Kkrriiinnnnnngggg …kkkkrrriiiiinnngggg…..<br style="box-sizing: inherit;" />" mbak ada telpon …..</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Mbak dewi keluar kamar dengan tatapan yang aneh sekali.ujung matanya mengisyaratkan sesuatu tpi aku gak mampu mengartikanya..</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
" hallo …assalamualaikum…<br style="box-sizing: inherit;" />Loh ada apa to pak kok telpon ke rumah ? Ada yang ketinggalan ? ……<br style="box-sizing: inherit;" />Oo begitu to pak …tapi cepet pulang ya ?<br style="box-sizing: inherit;" />Hhhaahhh ….magrib…? Kok lama ?</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Dari jauh aku mendengar percakpn mbk dewi dan otak ku langsung bekerja cepat…<br style="box-sizing: inherit;" />Ooo rupanya pak joko nanti pulang telat . Hhhmmm masih ada waktu 3 Jam , pas buat menaklukan bu carik ini..<br style="box-sizing: inherit;" />Aku berjalan berjingkat jingkat lalu memeluk mbk dewi dari arah belakang…</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
" AAAAAAHHHHHHHH……."</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
mbak dewi kaget saat aku memeluknya , terlebih tngnku sudah bergerilya meremas susunya….<br style="box-sizing: inherit;" />Mata mbak dewi melotot marah . Tangannya berusaha melepaskan pelukanku. Tapi anehnya pergolakan kami tidak menimbulkan suara gaduh.<br style="box-sizing: inherit;" />Akhirnya tanganku yang satunya berhasil menyentuh tempiknya.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Loohh kok gak pake celana<span id="more-8894" style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 19px; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span><span class="Apple-converted-space"> </span>dalam.? Sepintas aku heran kenapa mbak dewi tidak bercelana dalam. Ini adalh suatu kebetulan …ini adalh kesempatan dalam celana yg mendadak sempit.<br style="box-sizing: inherit;" />Tanganku meremas remas susu mbk dewi .memelintir putingnya yg besar. Tempiknya pun tak luput dari jamahan tanganku..<br style="box-sizing: inherit;" />Ku obok obok ku gosok gosok…lalu ku colok dengan jariku ….ku kocok dengan cepat….<br style="box-sizing: inherit;" />Mata mbak dewi hanya melotot marah.tapi tubuhnya tidak memberikan perlawanan yg berarti..<br style="box-sizing: inherit;" />" jjangan lluppa susu buat nnittaa ppaakk….<br style="box-sizing: inherit;" />Wasssalamuaalaikummm…"</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Mbak dewi menjawab telpon dengan suara mendesah tertahan…antara takut dan birahi .<br style="box-sizing: inherit;" />……….. ……..<br style="box-sizing: inherit;" />PPLLLLLLAAAAKKKKKKKKKK……..</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Sebuah tamparan keras mendarat di pipiku..mengagetkanku dan menyadarkanku dri perbuatan ini..<br style="box-sizing: inherit;" />Lalu mbak dewi berlari masuk kamar dan berusaha mengunci pintu….</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
" dddesssss bbbuukkkkkkkk……..<br style="box-sizing: inherit;" />Pintu kudorong dengan keras yg mengakibatkan mbak dewi jatuh terjerembab.<br style="box-sizing: inherit;" />Lalu secepat kilat ku kunci pintu kamar. Kupandangi tubuh mbak deei dengan penuh birahi…</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
" bangsattt….aannnjjjjiiiinnngggggg…..pergi kau…atau aku akan berteriak …"</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
‘ hahhhahhhha berteriaklah semampumu mbak… rumahmu itu jauh dari tetangga. Gak ada yg mendengar , kalopun ada yg mendengar lalu melihat kita seperti ini justru mbak dewi yg akn malu sendiri ……hahaahhaahha "</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
‘ biadab kau gus..</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Hhhhhahhhhha nikmati saja mbak….bukankah kemaren mbak ngiler melirik kontolku ini .?<br style="box-sizing: inherit;" />" brengsek aku gak sudi……</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
BBBUKKKKKK……..AADDDUUUHHHHHH….<br style="box-sizing: inherit;" />sebuah tendangan kaki mbak dewi mendarat di perutku…<br style="box-sizing: inherit;" />Rasanya nyeri dan sakit, tapi msih untung gak kena kontolku…<br style="box-sizing: inherit;" />" wanita sialan……</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
BBBUUUkkkkkk…….<br style="box-sizing: inherit;" />Kini giliranku menangkap tubuh mbak dewi dan membantingnya di ranjang. Tanpa mengenal ampun kugeluti tubuh rampingnya .seperti adu gulat aku berusaha mengunci gerak tubuh mbak dewi dengan tehnik kunci an silat yg aku pelajari.<br style="box-sizing: inherit;" />Tangan dan bibirku beraksi menggila ..menciumi ..menjilat ..dan meremas remas tubuh mbak dewi…<br style="box-sizing: inherit;" />Kutarik ke atas dasternya …lalu daster itu kubuat untuk mengikat tangan nya…kupandngi tubuh telanjangnya..kemudian ku tarik paksa kutangnya….</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
" aaaaahhhhhhhhssssssss….aaaahhhhhhmmmmmmmmmmm…. .."<br style="box-sizing: inherit;" />Mbak dewi mengerang erang saat putingnya kujilati dan kuaedot sedot dengan rakus…<br style="box-sizing: inherit;" />…..<br style="box-sizing: inherit;" />Aaahhhhhmmmm….<br style="box-sizing: inherit;" />Lalu jilatanku berangsur angsur ke bwah…terus ke bawah hingga sampai pada tempik yg gundul tercukur….<br style="box-sizing: inherit;" />" hhhhhaaaaaaahhhhhhmmmmmmm. ….sssssssshhhhhhhhmmmmmmmmmmmmmmsssss………<br style="box-sizing: inherit;" />Jjjaaaaannnngggggggggaannnnnnnn ddii ……<br style="box-sizing: inherit;" />Jjjjiiiiilllllatttttttttttttt………<br style="box-sizing: inherit;" />Aahhhhhhhhhh……<br style="box-sizing: inherit;" />Tempik mbak dewi kujilati dengan rakus .tanganku pun tak tinggal diam …mengorek ngorek…mencolok colok lubangnya……<br style="box-sizing: inherit;" />tk lama kemudian kepalaku di jepit dg kakinya…..</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
" aaaahahhhhhhhhhhhhmmmmmmmmmmm mmmmm……mmmmaaassssssssssssss……..</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhsssssssss……..</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Mbak dewi berkejat kejat….dia orgasme dengan jilatanku.<br style="box-sizing: inherit;" />Secepatnya ku lepas celanaku …kukocok kontolku yg sedang ngaceng di depan mata mbak dewi…seolah mempertontonkan senjata andalanku…<br style="box-sizing: inherit;" />Mata mbak dewi terbelalak lebar melihat kontolku yg besar….mulutnya tetbuka ..melongo..<br style="box-sizing: inherit;" />Aku hanya bisa tersenyum penuh kemenangan…<br style="box-sizing: inherit;" />Hhhhheeeeeeepppppppp mmmmmmmuuuuuuugggghhhhhhh……<br style="box-sizing: inherit;" />Kontolku ku dorong kedalam mulut mbak dewi…<br style="box-sizing: inherit;" />Dia hanya bisa pasrah dan melotot….<br style="box-sizing: inherit;" />Aaaahhhh aaaahhhh eennnaaakkkk mmmbbaaakkkkkkkk……..<br style="box-sizing: inherit;" />Pplllooookkk….<br style="box-sizing: inherit;" />Ku cabut kontolku lalu kucium bibir mbak dewi….<br style="box-sizing: inherit;" />Kepalanya menggeleng kesana kemari berusaha menolak bibirku…<br style="box-sizing: inherit;" />Tapi beberapa saat kemudian matanya terpejam dan menyambut ciumanku dengan penuh nafsu…..<br style="box-sizing: inherit;" />" aaahhhh…..mmmmmmfffff…gimana mbak …?<br style="box-sizing: inherit;" />Enak kan….?<br style="box-sizing: inherit;" />Tahan bentar ya mbak….kontolku akan bekerja…<br style="box-sizing: inherit;" />…………………. ….<br style="box-sizing: inherit;" />Bbbbbllleeeeessssssss…….hhhheeeegggggggg……<br style="box-sizing: inherit;" />Aaddddffuuuhhhhhhhhhhhh…..sssaaaakkkkkiiittmmmmm mm……..bbbeesarrrrrssss….<br style="box-sizing: inherit;" />Eeeennnnaaaakkkkkkk mmmaasssssssss……<br style="box-sizing: inherit;" />Hhooohhhh hhhhooohhhh. Aahhhhhhhh ahhhhhhhhh ….<br style="box-sizing: inherit;" />Mmmaaasssssss aakuuuuu mmmoooo kkkeeelllluuuaaaaarrrrr….aaaahahhhhhhhhhhssss… ……hhhhhhhmmmmmmmmmm…….<br style="box-sizing: inherit;" />Bbbeeennjtttaaarrrrrrrrrr mmmmbbbbaaakkkkkkk aaakkkkkuuuu jjjuhghhhaaaa mmmmmaaauuuuu nnnyaaammmpppeeeekkkkkkk……..aaaahhhhhhhhh…..<br style="box-sizing: inherit;" />Ahhhhhhhhsssss. Aaaahhhhhh………<br style="box-sizing: inherit;" />Cccrrrrroooootttttttttt………..<br style="box-sizing: inherit;" />Aaahh aahhh hhhhhaaahhh hhhhaahhhh……<br style="box-sizing: inherit;" />Hhhhhmgmmmmmm hhhhhmmmm….<br style="box-sizing: inherit;" />………mmmfffftfmmmmmm…</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
..<br style="box-sizing: inherit;" />……<br style="box-sizing: inherit;" />" makasih mbak….dan maap aku gak tahan melihat tubuh mbak dewi….’<br style="box-sizing: inherit;" />" aku juga menikmati kok mas…mmmuuuuaaaahhhhhhhh….<br style="box-sizing: inherit;" />Mbak dewi menciumku pipiku dengan mesra. Aku kaget dan penasaran kenapa tadi menolak ku….?</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
" mbak tadi kok gak mau….sekarang pegang kontolku terus…gimana sih ?<br style="box-sizing: inherit;" />‘ hihihi sebenarnya aku berfantasi seks ….terlebih kepadamu . Aku berfantasi ingin rasanya di perkosa ..aku ingin di perkosa oleh mas agus….hihihihi"<br style="box-sizing: inherit;" />Woalah gitu to mbak….tapi asik juga ..sensasinya berbeda banget mbak…sebentar saja aku dah gak kuat menahan nikmat…hhhehheehe….<br style="box-sizing: inherit;" />" tapi…enak to tempik ku ini ?<br style="box-sizing: inherit;" />Wah enak banget mbak…main lagi yuk…!<br style="box-sizing: inherit;" />" eee jangan sebentar lagi bpak pulang…mending kita beres2 dulu…kpan2 kita lanjut…okr sayang ?<br style="box-sizing: inherit;" />" ok mbak ku yg manis….<br style="box-sizing: inherit;" />………. ……………. …………………… …………. …….<br style="box-sizing: inherit;" />………<br style="box-sizing: inherit;" />…<br style="box-sizing: inherit;" />Aku masih belum beranjak dari rumah pak joko. Sore ini sangat cerah.secerah hati ,se lemes tubuhku.<br style="box-sizing: inherit;" />Tenagaku benar2 habis ….lemes….terlalu sering bermain kelamin…..<br style="box-sizing: inherit;" />…….. …..<br style="box-sizing: inherit;" />Assalamuaalikum…..<br style="box-sizing: inherit;" />Walaikum salam …..ooo dik nita…habis dari mana nih ?<br style="box-sizing: inherit;" />" om agus kok di rumah nita ? Ibu nita mana om?<br style="box-sizing: inherit;" />"Lagi mandi sayang…"<br style="box-sizing: inherit;" />Loh nita kok sama bu darsih ? Emang nita masih di imunisasi bu.?<br style="box-sizing: inherit;" />" ooo ndak mas agus….nita tdi di titipkan sama saya…katanya mbak dewi akan kedatangan tamu penting gitu…"<br style="box-sizing: inherit;" />( wahhhh sepertinya kedatanganku di rumah ini tlah direncanakan oleh mbak dewi…hhhhmmmm nakal jg istri pak joko ini .)<br style="box-sizing: inherit;" />" hhhmmm ngomong ngomong bu darsih kok gak jaga di klinik ? Apa lagi banyak uang ya bu ?</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
" ah mas agus ini….kalo uang mah masih banyakan juragan karto…. "<br style="box-sizing: inherit;" />……… ..</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Tiinn ttttiinnnnnn……<br style="box-sizing: inherit;" />Suara klakson motor mengagetkanku…siapa sih ini pmer motor ?<br style="box-sizing: inherit;" />" hai gus….tumben keluar dari sarang….’<br style="box-sizing: inherit;" />Wwooo dasar monyet mesum kau roonnn…..ngapain di sini ?<br style="box-sizing: inherit;" />" hahhhhaaa maap kawan aku gak bisa lama2 soalnya mau ngantar bu darsih menolong persalinan bayi di desa sebelah…."<br style="box-sizing: inherit;" />Hhhaaahhhha.siiipppp…..</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
" dik nita cepet masuk rumah…ganti baju ya…<br style="box-sizing: inherit;" />Oh ya mas…tak tinggal dulu ya. Titip nita sebentar…</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Oke bu…siap ! Jangan lupa bayaran jaganya bu….<br style="box-sizing: inherit;" />…….. ……..<br style="box-sizing: inherit;" />Mata bu darsih mengerling kepdaku….kemudian tersenyum genit….<br style="box-sizing: inherit;" />Hhhhhmmmmmmm wanita paruh baya itu masih menyimpan kehangatan….<br style="box-sizing: inherit;" />……<br style="box-sizing: inherit;" />..<br style="box-sizing: inherit;" />Loh kok ke arah sana ronny dan bu darsih.? Mau kemana mereka ya ? Bukankah itu jalan buntu …satu2 nya jalan ke gudang tembakau milik almarhum pak nardi….<br style="box-sizing: inherit;" />………. hhhhhmmmmm jangan2 apa yg di katakan mbak yem tempo hari benar adanya ? Kalo bu darsih kesepian. Lalu sekarang…<br style="box-sizing: inherit;" />…………. ……..<br style="box-sizing: inherit;" />Bu darsih selingkuh dengan ronny ..keponakanya sendiri…<br style="box-sizing: inherit;" />…….. …….. ……. ….<br style="box-sizing: inherit;" />" aku harus mengintipnya ……siapa tahu………<br style="box-sizing: inherit;" />………………………….</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00252912737491549414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3276365300040392364.post-41103004267563437542015-11-15T21:16:00.000-08:002015-11-15T21:16:17.000-08:00Balada Anak Desa – Part 5<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
.."Sebulan tlah berlalu…..</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aktifitas hanya berkutat pada pembangunan mck ……<br style="box-sizing: inherit;" />Ritinitas seks hanya sesekali dg bu lurah….jg sama simbok….<br style="box-sizing: inherit;" />Gak ada yg istimewa … gak ada yg bisa membuat aku puas…..hahahahaha<br style="box-sizing: inherit;" />Nasib sial perjakaku jatuh dlm pelukan janda….<br style="box-sizing: inherit;" />……….. …………<br style="box-sizing: inherit;" />Aku sebenarnya malu pada diriku sendiri…. pada marni…terlebih sumiati kekasihku…. keduanya wanita spesialku..mmmm rasanya sayang kalo di kecewakan…. apalagi kedua ibunya sudah aku gauli…sudah merasakan kontolku….<br style="box-sizing: inherit;" />Kalopun salah satu ku jadikan istri apa ndak mungkin terjadi seorang ibu mertua melahap kontol mantunya sendiri……<br style="box-sizing: inherit;" />Ah biar saja…apa yg terjadi biarlah terjadi….yg penting pagi ini jatah nya apel di rumah sumiati….mumpung bu lurah lagi di kantor desa…<br style="box-sizing: inherit;" />………. ……. …….<br style="box-sizing: inherit;" />" marr…… baju yg warna biruku mana…? Kok ndak ada…<br style="box-sizing: inherit;" />" Aanu mas…masih basah …<br style="box-sizing: inherit;" />"Ada apa to marr…kok kamu kikuk begitu…ada masalah apa ?<br style="box-sizing: inherit;" />‘ gak ada apa2 mas…sudah<span id="more-8892" style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 19px; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span><span class="Apple-converted-space"> </span>jangan pedulikan marni….. pakai kaos ini saja mas… !<br style="box-sizing: inherit;" />Emang mau ngapeli sumiati to mas….?<br style="box-sizing: inherit;" />" hhahahaaahaha kamu cemburu ya mar ?<br style="box-sizing: inherit;" />……….. ……<br style="box-sizing: inherit;" />Tanpa berkata apa2 ….marni menatapku dg berkaca kaca…seperti mau menangis…<br style="box-sizing: inherit;" />Duh bodohnya aku ini…<br style="box-sizing: inherit;" />" maap marr…aku gak bermaksud membuat sedih hatimu….<br style="box-sizing: inherit;" />Aku mencintaimu marr… aku pasti menikahimu…mengambilmu jadi istriku , yg kelak melahirkan anak2 yg lucu….<br style="box-sizing: inherit;" />" benarkah mas…. ?<br style="box-sizing: inherit;" />Marni menangis dan berlari memelukku. kami berpelukan erat seolah tak mau di pisahkan lagi…<br style="box-sizing: inherit;" />" apapun yang dik marni minta…pasti tak berikan…..<br style="box-sizing: inherit;" />" maaassss….marni ingin menyatukan jiwa raga ini dengan mas agus….marni inginkan mas agus ……………….<br style="box-sizing: inherit;" />‘ marni ingin apa ?<br style="box-sizing: inherit;" />" mmaass… ijinkan marni memberikan yg paling berharga ini….<br style="box-sizing: inherit;" />Di genggamnya tanganku , lalu secara perlahan di bawa menuju selakangannya….<br style="box-sizing: inherit;" />Gundukan lembut begitu terasa empuk di tanganku. Sejenak aku bimbang dan reflek ku lepaskan tanganku…<br style="box-sizing: inherit;" />" jangan marr… kamu masih perawan..aku gak bisa merenggutnya darimu…aku sayang padamu , tapi tidak begini caranya…<br style="box-sizing: inherit;" />‘ mas ..tolong lakukanlah , Marni rela dan ikhlas.<br style="box-sizing: inherit;" />Kalopun mas agus nanti gak bisa menikahiku secara resmi, marni siap walaupun di nikah siri..’<br style="box-sizing: inherit;" />" mmaaarrrr……..<br style="box-sizing: inherit;" />Aku gak bisa berbuat apa2 . Aku begitu terpesona kecantikan hati kekasihku ini. Dalam hati kecilku begitu memuji kepasrahan marni.<br style="box-sizing: inherit;" />…….. ……. ……..mmmmmmmhhhffffffsss……..<br style="box-sizing: inherit;" />Aku menciumnya dengan penuh kelembutan. Penuh cinta kasih dan kemesraan. Aku akan memberikan sesuatu yg tak akan di lupakannya.<br style="box-sizing: inherit;" />Ssllurrrppp…..mmmmmhhhhhsss…..<br style="box-sizing: inherit;" />Aahh ssss…..mmmmmhhhhhhhhaah aahh aahh….<br style="box-sizing: inherit;" />"Brrukkk…"<br style="box-sizing: inherit;" />Marni mendorongku jatuh di tempat tidur. Kemudian dengan senyum penuh birahi dia melepas kancing dasternya pelan pelan. Seolah mempermaikan mata dan birahiku.<br style="box-sizing: inherit;" />Dijatuhkannya daster panjang itu di lantai. Kemudian dia berbalik membelakangiku ..memperlihatkan bokongnya yg besar . Pelan sekali dia melepaskan kaitan behanya.<br style="box-sizing: inherit;" />Kulit punggungnya bersih langsat , bokongnya jg besar menggemaskan.<br style="box-sizing: inherit;" />Aku tak tahan …<br style="box-sizing: inherit;" />Lalu berdiri memeluknya , tapi…….<br style="box-sizing: inherit;" />"Bbrrruukkkkkk…….<br style="box-sizing: inherit;" />Marni mendorongku jatuh untuk kedua kalinya.<br style="box-sizing: inherit;" />Aku kaget dan begitu bernafsu. Tapi marni hanya tersenyum mempermaikan emosiku….<br style="box-sizing: inherit;" />Aku di suguhi pemandangan yg begitu erotis . Susu marni besar dan mancung. Mirip susu simboknya .ahh dua wanita ini begitu mempesona hati dan birahiku..<br style="box-sizing: inherit;" />" aaaaahhhhhhhhssssssss……..mmmaaarrrrrr….</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Kontolku langsung di genggamnya. Tapi semenit kemudian di lepasnya lagi.<br style="box-sizing: inherit;" />Marni merangkak di atas tubuhku…menciumi wajahku dan dadaku.<br style="box-sizing: inherit;" />Aku yg belum berpakaian memudahkan marni memelorotkan celana boxer ku. Di tangkapnya kontolku lalu di kocok kocok pelan…<br style="box-sizing: inherit;" />Di lepas lagi…..<br style="box-sizing: inherit;" />"Aaahhhh aaahhhhh aaahhhhhmmmmmmssss………<br style="box-sizing: inherit;" />Mmmmaaaaaaaarrrrrrrr………<br style="box-sizing: inherit;" />Entah dari mana dia tahu ada kain sabuk silat di bawah bantalku. Tahu tahu tanganku di ikat dengan kuatnya. Marni menciumi wajahku lalu berbisik….’ nikmati saja masss.."<br style="box-sizing: inherit;" />Aaaaahhhhhh<br style="box-sizing: inherit;" />aaaahhhhhhhhhsssss…..<br style="box-sizing: inherit;" />Mmmmmmmmmmmaaaaaaarrrrrrrr………<br style="box-sizing: inherit;" />Kontolku di ciumi ..di jilat jiat.<br style="box-sizing: inherit;" />Sslleeeeppp…….<br style="box-sizing: inherit;" />Kontolku di kulum ..di kocok kocok dan di pijit lembut bijinya….<br style="box-sizing: inherit;" />Rasanya sakit tapi sangat enak…nikmat…<br style="box-sizing: inherit;" />" ahhh aahhhh. Aaahhmmmm…..aaahhhhsssss…<br style="box-sizing: inherit;" />kemudian dia bangkit berdiri dan melepas celana dalamnya…<br style="box-sizing: inherit;" />Terlihat olehku tempik marni yg mentul ..tembem . Jembutnya halus tipis..<br style="box-sizing: inherit;" />KEmudian marni merangkak di atas tubuhku…menjilat sebentar kontolku lalu …<br style="box-sizing: inherit;" />Hheeepppp…..<br style="box-sizing: inherit;" />Di sosorkaanya tempik marni di atas wajahku. Memaksaku menciumnya..melumatnya…menjilati itilnya…<br style="box-sizing: inherit;" />"Aaaahhhhhhh aaahhhhh mmmmaaaaassssssss……. sssseeeedddodoooooootttttsssss…………….<br style="box-sizing: inherit;" />Hhhhhmmmmmmmmfffffff……mmmmmmmm…..<br style="box-sizing: inherit;" />Aaahhhsss aaahhhsss aaahhhssss ……….</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Mmmmmaasssssssss……….<br style="box-sizing: inherit;" />Karena birahinya selang beberapa menit basah wajahku terkena lelehan cairan tempik marni…<br style="box-sizing: inherit;" />Marni ambruk dg nafas memburu…<br style="box-sizing: inherit;" />"Hahhhh hhhaaahhh mmmmhhhhmmmmssss…..<br style="box-sizing: inherit;" />Perlahan ikatanku dilepasnya, lalu tanganku di arahkan menuju susu nya…<br style="box-sizing: inherit;" />"Rreeemmmassss mmmaassss……</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku yg sedang birahi tinggi tak menyia nyiakan tubuh marni .<br style="box-sizing: inherit;" />Kuremas susunya sambil kujilati puting kecilnya bergantian. Kupuas puaskan hatiku bermain main susu besarnya…<br style="box-sizing: inherit;" />Kujilati seluruh tubuhnya …<br style="box-sizing: inherit;" />Marni hanya bisa mengerang erang…meremas sprei kasurku…<br style="box-sizing: inherit;" />"Hhhhhhhhh aaaahhhhhhhhssssss……<br style="box-sizing: inherit;" />Jjjaaannngggaaaannnnn ddii jjj….jjiiilllllaaaattttt lllaaagggiii…….<br style="box-sizing: inherit;" />Aku mengambil posisi penetrasi pertamaku dengan marni…<br style="box-sizing: inherit;" />Kugesek gesek pelan kontolku di bibir tempiknya…<br style="box-sizing: inherit;" />Pelan pelan ku masukan ujung kontolku …lalu kutarik lagi..<br style="box-sizing: inherit;" />" mmm hhhhsss. Mmmaaarrrr …..ttaahhaaannn.yyaaa….."<br style="box-sizing: inherit;" />Bbbllleessss…kkkrrrkkk…<br style="box-sizing: inherit;" />Ujung kontolku seperti meenembus lapisan tipis… masih belum masuk semua . Mungkin trrlalu besar atau rapetnya tempik perawan..<br style="box-sizing: inherit;" />Aku gak tahu karena rasanya jauh lebih nikmat dari tempik tempik yg pernah aku pakai….<br style="box-sizing: inherit;" />" pppeeelllannnn mmmaassss…..sssaaakkkkkiiiitttttt…….<br style="box-sizing: inherit;" />Aku mencium bibirnya untuk meredakan rasa sakit di selakangannya…<br style="box-sizing: inherit;" />Pelan tapi pasti ku gerakkan maju mundur batang kontolku. Hingga beberapa menit kemudian amblas seluruhnya kontolku…<br style="box-sizing: inherit;" />" aaahhhsss aaahhhssss aahhhmmmmmm mmmmmmmmm…..mm<br style="box-sizing: inherit;" />Ahhh….<br style="box-sizing: inherit;" />Ku dorong pelan pelan ..begitu kunikmati gesekan rapetnya tempik marni..<br style="box-sizing: inherit;" />Slleeeeppp…..ssslllreeeeeppp…..ssllleeeeppp… .<br style="box-sizing: inherit;" />Aahhhhhhsssss……mmaaaaassss …..aaaaagggghhhhhhhh…<br style="box-sizing: inherit;" />……………..aaaaaaggggggggggggghhhhhhhhhhmmmm mmmmsssssssssssssss…………………<br style="box-sizing: inherit;" />Marni memelukku erat sekali. Tubuhnya bergetar kejang dengan mata mendelik…aku cium bibirnya untuk memaksimalkan rasa nikmat orgasme pertamanya…<br style="box-sizing: inherit;" />Kubiarkan beberapa menit untuk beristirahat dan memulihkan tenaga. Aku pun berusaha untuk tidak terburu buru . Aku ingin menikmati moment ini sepuas hatiku….<br style="box-sizing: inherit;" />‘ aahhhhmmmmm mmmmaaasssss….<br style="box-sizing: inherit;" />Kudorong lagi kontolku dengan irama lambat..<br style="box-sizing: inherit;" />Slleeepp…sslleeeppp…aaahhh aaahhhh….<br style="box-sizing: inherit;" />" teemmppikkmuu rrappett mmmaaaarrrrrr…….<br style="box-sizing: inherit;" />Eeennnyyyyaaaaakkkkkkkk….hhhhaaaahahaaahhhhhhhhh …..mmmmmmfffffffffff…<br style="box-sizing: inherit;" />Hhuuuffff….aaaaahhhhhh ….<br style="box-sizing: inherit;" />Aaahhhhhhh….<br style="box-sizing: inherit;" />………………….<br style="box-sizing: inherit;" />Keringat tubuhku menetes karena panas birahi. Sudah satu jam berlalu tapi aku masih enggan menuntaskan permainan kelamin ini. Aku ingin berlama lama menikmati tempik marni.<br style="box-sizing: inherit;" />Aaahhhhhhsssssssmmmm…….mmmaaasssss…<br style="box-sizing: inherit;" />Mmmaaarrnnniiii lleemmmeeessss mmaassss….<br style="box-sizing: inherit;" />" ssseebbbeenntaaarrrr mmmaaarrrrr ……<br style="box-sizing: inherit;" />Aahh aaahhhhh aaahhhh aaahhh…<br style="box-sizing: inherit;" />Kukocok kontolku dengan cepat , aku berusaha cepat sampai muncak..<br style="box-sizing: inherit;" />Aku tiba tiba kasihan pada marni ….. dia sudah sangat lemas kelelahan. Apalagi sudah 2 Kali orgasme.<br style="box-sizing: inherit;" />‘Aaaaahhhhh. Aaahhhhhhhhmmmmmmmm……<br style="box-sizing: inherit;" />Aaahmmmmmm……mmmaaarrrrrr…….aaakkuuuu….aa aahhhhhhhhh…..aaaaahhhhhggggggg….<br style="box-sizing: inherit;" />Mmmaaaaaaaaaaarrrrrrrrrgghhhhhhhhhh<br style="box-sizing: inherit;" />..ccccccccccrrrrrrrrrrrrooooooooottttttttttt…… ..<br style="box-sizing: inherit;" />Aaaahhhhhhhh…..aaaahhh…hhhaaaahhh…..mm<br style="box-sizing: inherit;" />Mmmaaarrrr…..hhhhhhhhhhhh….<br style="box-sizing: inherit;" />……………. …………. ……<br style="box-sizing: inherit;" />Kucabut kontolku perlahan dan terlihat sedikit memerah di ujung kontolku..darah perawan marni …walaupun sedikit tapi masih teeihat jelas…<br style="box-sizing: inherit;" />" terima kasih sayang..terima kasih marniku…."<br style="box-sizing: inherit;" />" mmmasss …jangan sia siakan marni.. apapun yg terjadi jangan tinggalkan marni.."</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Cccuuppp….<br style="box-sizing: inherit;" />Ku cium keningnya sebagai ganti dari kata cinta<br style="box-sizing: inherit;" />Sebagai bukti aku sayang padanya.<br style="box-sizing: inherit;" />…. ……. …….. …….. ……………. ………….<br style="box-sizing: inherit;" />"Mas tak buatkan kopi pahit ya …. biar melek , biar gak ngantuk kalo ngapel nanti.."<br style="box-sizing: inherit;" />Deeggg….<br style="box-sizing: inherit;" />Apa marni tahu apa yg kulakukan di luar sana.?<br style="box-sizing: inherit;" />Ha ha ha ha …… oke mar..kamu memang wanita istimewa…"<br style="box-sizing: inherit;" />Secangkir kopi pahit di suguhkan di siang hari…<br style="box-sizing: inherit;" />Mmm rasanya nikmat sekali..<br style="box-sizing: inherit;" />" mas ini rokok wismilak nya..dan ini tak kupaskan apel …manis lo mas apelnya."<br style="box-sizing: inherit;" />‘ iya mar …makasih ya….<br style="box-sizing: inherit;" />Iya mass…sama sama . Marni bahagia bisa melayani mas agus.’<br style="box-sizing: inherit;" />Maarrrr…aku mau ke rumahnya sumiati… boleh gak ?<br style="box-sizing: inherit;" />" ya monggo to mas…ndak apa apa..asal mas agus bisa membagi waktu dan cinta untuk marni.."<br style="box-sizing: inherit;" />Makasih mar….<br style="box-sizing: inherit;" />…… …….. ………………………………………….. ………….<br style="box-sizing: inherit;" />Selepas dhuhur aku beranjak keluar rumah. Melangkah pasti menuju rumah bu lurah. Ngapeli si sumiati kekasihku .<br style="box-sizing: inherit;" />" Ah hari ini aku jelas gak bisa bermain mesum dengan sumiati…..jam segini bu lurah pasti sudah pulang dari kantor desa." Ahh kenapa aku terus melamun sendiri.."<br style="box-sizing: inherit;" />Dengan wajah yang di liputi perasaan gak karuan aku terus berjalan . Tak terasa sampai di pertigaan warung mbak yem.<br style="box-sizing: inherit;" />" dik agus … yuk ikut kerumahku ! "<br style="box-sizing: inherit;" />‘Lho pak joko… lagi ngopi to pak ? Emang ada apa to pak ? "<br style="box-sizing: inherit;" />" gak ada yg penting kok dik..cuman mau minta tolong bikin proposal saja . Nanti jam 2 Harus di antar di kecamatan..keburu pulang nanti pak camatnya…."<br style="box-sizing: inherit;" />Loh kok tumben pak camat rajin ngantor pak…? Biasanya jarang di kantor to ?<br style="box-sizing: inherit;" />" ini ada proyek besar dik …dah yuk cepetan ‘<br style="box-sizing: inherit;" />Ya udah pak …monggo….<br style="box-sizing: inherit;" />….. ………. ……… ……….. ………… ……….. ………<br style="box-sizing: inherit;" />Gak sampai jam jam 2 Proposal sudah jadi .dan pak carik joko terburu buru pergi ke kantor kecamatan.<br style="box-sizing: inherit;" />" makasih dik agus..tak tinggal sebentar ya….<br style="box-sizing: inherit;" />Bbbuuukkk….buatkan es teh buat mas agus… bapak mau ke kecammatan sebentar."<br style="box-sizing: inherit;" />" iya pak…hati hati….jangan lupa beli susu buat nita …!<br style="box-sizing: inherit;" />Pak carik meninggalkan aku dan mbak dewi berduaan…. aku melirik mbak dewi yang hanya berdaster tanpa lengan…hhmm cantik jg……<br style="box-sizing: inherit;" />Pak carik membuat kesalahan besar dengan meninggalkan mbak dewi dengan penjahat kelamin sepertiku…..<br style="box-sizing: inherit;" />Hhaha haahha haahhaa……<br style="box-sizing: inherit;" />" mbak kok si nita masih di belikan susu ? Emang susu ibunya masih di pakai bapaknya ya ? "<br style="box-sizing: inherit;" />" mas agus jangan kurang ajar ya…bicara yang sopan….seharusnya mas agus lebih bersikap dewasa "<br style="box-sizing: inherit;" />Mbak dewi marah marah …kemudian masuk kamarnya..<br style="box-sizing: inherit;" />Tapi dari tatapan matanya seolah mengundangku untuk memperkosanya…..</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
‘Namaku bukan agus kalo gak bisa menaklukan wanita…..</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00252912737491549414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3276365300040392364.post-39882479372784293782015-11-15T21:15:00.001-08:002015-11-15T21:15:44.564-08:00Balada Anak Desa – Part 4<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Entah kenapa bapak dan emak tiba2 sudah pulang….gak seperti biasanya…<br style="box-sizing: inherit;" />" kok tumben pak… masih sore dah pulang …apa lagi sepi panenan ?<br style="box-sizing: inherit;" />‘ musim gini justru rame2 nya petani menjual hasil panen….la kamu itu seharus e dah bisa mbantu bapakmu ini….jangan malas spt itu…<br style="box-sizing: inherit;" />Bangun citra yg baik di masyatakat…siapa tahu tahun depan bapak bisa maju mjd lurah menggantikan bu siti …’<br style="box-sizing: inherit;" />" aahh itu gampang pak…aku punya rencana bagus nih….aku sebenarnya dah pegang dana dari dinas sosial…la ini dana mau tak salurkan pd masyarskat….<br style="box-sizing: inherit;" />Bu lurah pun sudah mengijinkan aku dan teman2 karang taruna memikul tugas ini….<br style="box-sizing: inherit;" />‘ wah bagus le….bapak pikir itu kamu bodoh dan malas…<br style="box-sizing: inherit;" />" oooo tidak bisa…agus anak juragan karto…<br style="box-sizing: inherit;" />Harus setingkat lebih baik dari lainnya….<br style="box-sizing: inherit;" />‘Hahahhhaahahsa…. ya udah nanti bapak siapi dana untuk janda tua dan anak yatim…. tapi ini dana bukan kampanye….murni …hsnya membantu yg miskin….<br style="box-sizing: inherit;" />" inggih siap pak bos juragan…..<br style="box-sizing: inherit;" />………………………….<br style="box-sizing: inherit;" />Karena<span id="more-8890" style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 19px; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span><span class="Apple-converted-space"> </span>memegang kendali dari tugas desa… dan sebagai ketua karang taruna …berikut nama besar juragan karto ….<br style="box-sizing: inherit;" />Membuatku memantapkan langkah menyusuri tiap2 rumah …<br style="box-sizing: inherit;" />Menanyakan apa kebutuhanya…apa kesulitanya….<br style="box-sizing: inherit;" />MCK …..ya itulah masalah klasik di semua desa…sebagian warga miskin<br style="box-sizing: inherit;" />Masih menggunakan sungai untuk mandi mencuci dan buang hajat…<br style="box-sizing: inherit;" />Ada 5 titik lokasi yg akan di bangun..<br style="box-sizing: inherit;" />Di samping rumah mak darni…sebagai upah tutup mulut…di dekat warung mbak yem…dekat kantor desa…..di ujung desa dekat sungai…yg lain masih mencari yg pas…..<br style="box-sizing: inherit;" />………………………………………….. ..<br style="box-sizing: inherit;" />Sebagai ketua pelaksana pembangunan ….hari2ku selalu di dampingi mbak dewi sang bendahara….<br style="box-sizing: inherit;" />Sejauh ini mbsk dewi hanya melirik nakal ….selalu menggigit bibirnya manakala melihat tonjolan gemuk di celanaku….<br style="box-sizing: inherit;" />……………. ……….. …………. …….. ….<br style="box-sizing: inherit;" />PerhatiNku lebih tetpusat pda pembangunan di dekat warung mbak yem…<br style="box-sizing: inherit;" />Selain rame pengunjung mbak yem termasuk jablay…. suaminya kerja di jakarta …..sebulan sekali brlum tentu pulang…..<br style="box-sizing: inherit;" />………..<br style="box-sizing: inherit;" />" warungnya rame mbak….?<br style="box-sizing: inherit;" />‘Iya lumayan mas…. kalo siang gini masih sepi…pada kerja ….klo nanti malam mah gak muat semua meja kursi ini….pada gelar tiker…<br style="box-sizing: inherit;" />Ada yg main catur..ada yg main kartu…ada yg lihat tipi…..<br style="box-sizing: inherit;" />" oh ya ..mbak dewi mau pesan apa …?<br style="box-sizing: inherit;" />Ahh gak usah mbak yem….habis ini mau pulang dulu sebentar…. njemput si nita pulang sekolah…<br style="box-sizing: inherit;" />‘Oo gitu ya mbak…maaf agus ngrepoti terus….<br style="box-sizing: inherit;" />Ndak apa2 Dik….cuman kaki mbak sering pegal2 karena jalan keliling desa….<br style="box-sizing: inherit;" />" klo cuman itu agus siap mijitin kok…..di jamin enak mbak….<br style="box-sizing: inherit;" />Dg senyum mengembang mbak dewi berpamitan pulang…tak menjawab ….jg tak merespon perkataanku….<br style="box-sizing: inherit;" />Aahhh biar aja…aku mo makan si jablay ini saja…mumpung sepi…<br style="box-sizing: inherit;" />" mbsk yem…punya STMJ gak ? Kalo ada telornya kasih 3<br style="box-sizing: inherit;" />Ada mas …telor nya banyak amat mas….siang2 Gini minum gituan buat apa ? La wong ndak ada musuhnya….<br style="box-sizing: inherit;" />" eeits sapa bilang gak ada musuhnya…. ya nanti sama mbak yem to …klo boleh sih ?<br style="box-sizing: inherit;" />Ah mas agus ini ada2 Saja…saya ini istri orang lo mas….<br style="box-sizing: inherit;" />" hehehe maap mbak bercsnda kok …..<br style="box-sizing: inherit;" />Iya mas gak apa2 kok….banyak yg ngajak gituan..tapi ku tolak mas…emang saya wanita murahan….<br style="box-sizing: inherit;" />" iya mbak yem….harusnya jg begitu…. klo warungnya rame gini gak ada niatan di perbesar usahanya….?<br style="box-sizing: inherit;" />‘ sebenarnya mikir ke situ mas…tapi kendala modal…mmm …emang mas agus bisa bantu ?<br style="box-sizing: inherit;" />" urusan duit gampang mbak….nanti bisa tak buatkan pengajuan dana UKM….nanti tak carikan bantuan 35 jt mbak….<br style="box-sizing: inherit;" />‘ wah sip itu mas…besar sekali dapatnya yah…wah warungku bisa gede mas…..<br style="box-sizing: inherit;" />" tapi mbak…. aku menolong mbak yem…dan mbk yem harus nolong aku….<br style="box-sizing: inherit;" />"Apa itu mas ….? Kalo mbak bisa sih monggo…<br style="box-sizing: inherit;" />Kontolku ngaceng mbak…….</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Mbak yem pergi masuk ke dalam rumah….meninggalkanku dlm kebodohan….<br style="box-sizing: inherit;" />Malu di tolak wanita….</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
" sssttt mas agus ….cepet masuk….mbak tunggu di kamar belakang……."<br style="box-sizing: inherit;" />Tanpa banyak bicara aku langsung menuju ke kamar….<br style="box-sizing: inherit;" />Ku peluk tubuhnya ….kulolosi baju nya….. kami berciuman penuh nafsu …..<br style="box-sizing: inherit;" />Hhhhhhmmmmmmfffffffsssss………..<br style="box-sizing: inherit;" />Susu mu gede mbak….agus emut ya….<br style="box-sizing: inherit;" />Aahhhhhhssss seddoott yg kuuaatt maassssss……di remas remas ….<br style="box-sizing: inherit;" />Tanganku pun bergerak liar membelai meremas semua yg ada…..<br style="box-sizing: inherit;" />Sampai akhirnya mbak yem merogoh kontolku….<br style="box-sizing: inherit;" />Aahhhhhhmmmmmgggfgg…..eemutt kontollkuuu mbbbkkkkk….<br style="box-sizing: inherit;" />Sssllluurrrrpppp……aaahhsss. aaahhhsssssmmmmm…….<br style="box-sizing: inherit;" />Kujambak rambutnya…ku paksakan masuk seluruh batang kontolku di dalam mulut mbk yem….<br style="box-sizing: inherit;" />Uuugggggggghhhheeeeggggggg……..<br style="box-sizing: inherit;" />Wwhaaa hahhaahhhhh besarrr mmas ndak muat mulutku…..udah masukin aja ….udah gak tahannn…..<br style="box-sizing: inherit;" />" bentar mbak…. tak kasih yg enak dulu.mmmbak rebahan aja…nikmati dan jgn protes……<br style="box-sizing: inherit;" />Lalu aku ikat kedua tangan mbk yem di ujung dipan kayu….ku pelorotkan beha dann celana nya….<br style="box-sizing: inherit;" />Kujilati mulai dari dahi…pipi…mata…hidung…bibir …mmmhhhfff ….ciuman penuh nafsu istri yg kesepian…..<br style="box-sizing: inherit;" />KU sedot putingnya ..kuremas remas susu nya…..lalu jilatanku ke pusar…terus.ke bawah….<br style="box-sizing: inherit;" />Ku pandangi sejenak tempik mbk yem ….gemuk…seperti bakpao…..ku endus endus …hhhmmmm wangi….<br style="box-sizing: inherit;" />Aaaahhhhhhhhhhhssssssssssssss……..jjjaannggggaa annnnnn ddddd jjjjiiillaaaattttttttt. Mmaassssssss …mmmeeeeennnnnnnnnnaaaaaaakkk……..<br style="box-sizing: inherit;" />Hhhmhhhmmmmmm hhhhhhmmmmmmmm hhhmmmmmmmmm aaakkkkuuu mmmmuuunnnccccccaaaak mmmmmmmaasssssssssssssss ………………<br style="box-sizing: inherit;" />……………………………………<br style="box-sizing: inherit;" />Bbbbllleeesssssss. Uuuugggghhhhhhhhsssss………<br style="box-sizing: inherit;" />Kontolku yg sudah ngaceng berat langsung ku benamkan semuanya di dalam tempik mbak yem….entah karena kontolku gede atau tempik yang jarang di pakai ….membuat mata mbak yem mendelik…..<br style="box-sizing: inherit;" />"Ahhmmm..aahhahhhhhssss. aahhhhh<br style="box-sizing: inherit;" />Aaaahhhhh aaahhhhhhh aaahhhhhhhh ahhhhh aahhahahahmmmmmmmmmm<br style="box-sizing: inherit;" />Berisik sekali mbak yem ini…..goyanganya jg sangat liar…<br style="box-sizing: inherit;" />Aaahhhhmmmm aaaahhhhhh aaahhhhhhh aaaaauuuuuuu nnnnnyyyaaammmmmppppeeeeeeeee mmmmaaaaaaasssssssssss……mm<br style="box-sizing: inherit;" />Hhhhhsshsss..hhhsshsshhhhssssssssssss……<br style="box-sizing: inherit;" />Ku genjot terus ….berbagai posisi ku praktekan….<br style="box-sizing: inherit;" />Selang beberapa menit mbk yem mendapatkan orgasmenya……<br style="box-sizing: inherit;" />" hhhhhhhhhhhsssss mmmmmmmmmm. Aaaaaahhhhhhhhhhhhhhhh………… ….<br style="box-sizing: inherit;" />…………………….mmmmmmmm…….<br style="box-sizing: inherit;" />" aaaaddddduuuuhhhhhhhh mmmmmbbbbbbbkkkkkkkk. Aaaaaakkkkuuuuuuuuuu gggaaaaakkkkkkkk. Kkkkkkkkkuuuuuuuaaaatttttttttyt……….<br style="box-sizing: inherit;" />Cccccccrrrrooooootttttttt……..aahhh aaahhh. Aahhhhh aahhmmmmmmmmmm aaaahhhhmmmmmmmm………..<br style="box-sizing: inherit;" />…………………….mmmmmmm…………….<br style="box-sizing: inherit;" />…………………<br style="box-sizing: inherit;" />Adegan warung bergoyang kali ini aman terkendali….gak ada yg mengintip……sssiiipppp aamann<br style="box-sizing: inherit;" />………….<br style="box-sizing: inherit;" />Aahh ternyata semua wanita sama saja….selalu ijo matanya kalo liat duit gede dan kontol gede….<br style="box-sizing: inherit;" />Hahahahaahaaha…….<br style="box-sizing: inherit;" />Ternyata pijatan plus kocokan bu lurah itu untuk memperbesar dan menguatkan kontol….peredaran darah lancar…ereksi kuat keras dan tahan lama…..<br style="box-sizing: inherit;" />…………..<br style="box-sizing: inherit;" />" mbak yem minta kopi …ngantuk nih…<br style="box-sizing: inherit;" />Hehhehe iya mas …eehh mbak puas banget lo mas….kontole mas agus buesar…mmuwarremmm….hihihi<br style="box-sizing: inherit;" />"Sssssstttttttttt……jangan keras2 To mbak…nanti ada yg denger….<br style="box-sizing: inherit;" />Emang e kalo lagi pengen gituan …mbak yem ngajak siapa sih…..<br style="box-sizing: inherit;" />" ini rahasia kita lo mas….jangan disebar….<br style="box-sizing: inherit;" />Kalo suamiku belum pulang …trus pengen gituan….aku selalu minta tolong bu darsih…"<br style="box-sizing: inherit;" />Hhhhaaaaahhhh……..bu darsih bidan desa itu mbak….?<br style="box-sizing: inherit;" />Iya mas….dia jg jablay….<br style="box-sizing: inherit;" />" Kok gak nyangka bu bidan seperti itu ….<br style="box-sizing: inherit;" />Eehh mbak kapan2 , Mbak main ya sama bu darsih….aku pengen lihat …..</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00252912737491549414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3276365300040392364.post-59676033667883845192015-11-15T21:14:00.002-08:002015-11-15T21:14:22.141-08:00Balada Anak Desa – Part 3<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
SIIAAAAALLLLLLLL………<br style="box-sizing: inherit;" />.<br style="box-sizing: inherit;" />kenapa hari ini bnyk sekali masalah yg datang…<br style="box-sizing: inherit;" />Seolah olah setia banget menemaniku….<br style="box-sizing: inherit;" />Aku bingung apa yg harus kuperbuat… masalah marni dan simboknya…..ditambah lagi si darni…si cerewet…uuhhfff sial…<br style="box-sizing: inherit;" />…………<br style="box-sizing: inherit;" />Aku harus tegar..harus pintar ….harus bisa mengambil keuntungan dari setiap masalah….<br style="box-sizing: inherit;" />Mau salah …mau bener…yg penting harus untung…..<br style="box-sizing: inherit;" />…….. ………… …………………..mmmm darni ….<br style="box-sizing: inherit;" />Janda tapi tua…tubuhnya gak oke….aahhhh apa untungnya nanti buatku….<br style="box-sizing: inherit;" />Kalo aku kasih duit ntar nglunjak…tiap habis minta lagi…kayak sapi perah…rugi besar aku nanti…..<br style="box-sizing: inherit;" />Hhhmmmmmm. Apa ya ?<br style="box-sizing: inherit;" />Aku datangi saja rumahnya….bicara baik2 dan di lihat perkembanganya….<br style="box-sizing: inherit;" />Sssiiippp….."<br style="box-sizing: inherit;" />Aku memutar arah menuju rumah mak darni…..<br style="box-sizing: inherit;" />Jalanan sudah mulai gelap….perasaanku makin gak enak saja…<br style="box-sizing: inherit;" />Kuk kuk kuk kuk….<br style="box-sizing: inherit;" />"Ahhh burung hantu …sial senapanku ada di rumah bu lurah….."<br style="box-sizing: inherit;" />Brengsek…….<br style="box-sizing: inherit;" />Sesampainya di depan rumah<span id="more-8888" style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 19px; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span><span class="Apple-converted-space"> </span>mak darni , hatiku bimbang….mau masuk atau tidak….<br style="box-sizing: inherit;" />" ah sebaiknya aku intip dulu dari samping rumah…siapa tahu ada sesuatu yg bisa membantu menyelesaikan mslh ini…"<br style="box-sizing: inherit;" />Aku berjalan mengendap endap seperti maling jemuran…..<br style="box-sizing: inherit;" />" mbak mia ndak usah nangis lagi….itu bukan salah mas agus atau ibumu…."<br style="box-sizing: inherit;" />Dduuarrrrrr….susah sekali aku mengekspresikan kekagetanku…..sumiati nya bu lurah jg sudah tahu….. gimana ini apa yg harus aku lakukan…..?<br style="box-sizing: inherit;" />…………….. …………. …..<br style="box-sizing: inherit;" />"Tapi mak…apa yg kulihat tadi…….hix hix hixs……"<br style="box-sizing: inherit;" />Mbak mia ..ibumu itu janda …cantik…kaya…menjabat lurah pula….hal spt ini gak usah di bicarakan lagi…takut ada yg mendengar…trus menyebar….<br style="box-sizing: inherit;" />Mbak mia kan juga tahu kalo dinding bambu jg punya telinga "……<br style="box-sizing: inherit;" />Loh aku ketahuan jg….<br style="box-sizing: inherit;" />Terpaksa aku masuk aja ke rumah mak darni….<br style="box-sizing: inherit;" />"Permisi mak….agus nih….<br style="box-sizing: inherit;" />Ya …masuk ….di tunggu mbak mia tuh..’<br style="box-sizing: inherit;" />……..<br style="box-sizing: inherit;" />Aku langsung duduk di kursi bambu …sudut ruangan….<br style="box-sizing: inherit;" />Diam dan hanya bisa menunduk malu …menunggu keputusan hakim agung…….<br style="box-sizing: inherit;" />"Saya ke belakang dulu..mbak….mau bikin kopi buat mas agus..’<br style="box-sizing: inherit;" />" maakan saya dik mia……"<br style="box-sizing: inherit;" />" mas agus gak seharusnya melakukan hal itu pada ibuku…. gak pantas mas….ibarat ibu dan anak…"<br style="box-sizing: inherit;" />Kalo cuma pengen nyusu …susu mia ini rela buat mas agus… kenapa malah menetek pada ibuku….? Mas kan tahu ibuku janda….lurah pula…kalo mas agus meremas remas susu ibuku….lalu ibu ingin begituan bagaimana…? Apa mas ndak kasihan ?<br style="box-sizing: inherit;" />Woooo ternyata mia gak tahu aku sudah mengKO 3x ibunya…. hehehhehehehe aman terkendali ….<br style="box-sizing: inherit;" />" maap dik mia…tadi aku terpeleset ..lantainya licin..trus gak sengaja memeluk bu lurah….karena sepi trus banyak setannya…ya akhirnya kejadian seperti itu…..<br style="box-sizing: inherit;" />" sebenarnya aku cinta sama mas agus…. makanya aku suruh mak darni bicara spt itu…..aku ingin tahu sejauh mana mas agus peduli pada ku…terlebih pda janda tua miskin spt ini….<br style="box-sizing: inherit;" />" duduk sini dik….dekat sama mas mu ini….<br style="box-sizing: inherit;" />Sini lo dik mia sayang….cintaku…cepetannn…"<br style="box-sizing: inherit;" />Mendengar kata cinta dan rayuan gombalku si mia malu malu mrndekatiku….duduk di sebelhku…<br style="box-sizing: inherit;" />Aku pegng tanganya…lalu aku cium bibirnya….<br style="box-sizing: inherit;" />" aku juga sayang sama dik mia….<br style="box-sizing: inherit;" />"Ehem ehem….ini kopi nya mas….monggo di minum….<br style="box-sizing: inherit;" />Makasih mak…<br style="box-sizing: inherit;" />Oh ya mak mengenai masalh di jalan tadi gimana ?<br style="box-sizing: inherit;" />"Terserah mas agus saja…toh bu lurah jg majikan saya…gak tega saya nyebar gosip…takut jd fitnah…..<br style="box-sizing: inherit;" />Makasih mak….oh ya mak malam ini mak jadi saksi kalo dik sumiati resmi jadi pqcarku……<br style="box-sizing: inherit;" />Aku akan buat dia bahagia mak….."<br style="box-sizing: inherit;" />Sumiati memeluk ku dengan erat….menangis terisak bahagia….<br style="box-sizing: inherit;" />……. ……… …….. ……………………………<br style="box-sizing: inherit;" />Biar semua orang tahu kalo mas agus anak juragan karto berpacaran dengan sumiati anak nya lurah…..<br style="box-sizing: inherit;" />Biar emak puas dg bibit bobot bebet mantunya….<br style="box-sizing: inherit;" />Biar masalhku dg marni tenggelam diterpa angin lalu….<br style="box-sizing: inherit;" />,…………. ……… ……… .. ………. ………. ……….. …..<br style="box-sizing: inherit;" />Hubunganku dengan sumiati tlah berjalan satu bulan lebih…..<br style="box-sizing: inherit;" />Tak ada yg kulakukan padanya selain peluk dan cium saja….<br style="box-sizing: inherit;" />Bukanya aku gak ngaceng….tapi semua sudah ada solusinya…..<br style="box-sizing: inherit;" />Sumiati kekasihku. Ibunya…. bu lurah pemuas nafsuku…..<br style="box-sizing: inherit;" />Hhhahhhaahhaa aku seperti pejantan tangguh….<br style="box-sizing: inherit;" />……… ……… ……… …….. ……<br style="box-sizing: inherit;" />Hari hari aku lalui seperti biasa di rumahku…<br style="box-sizing: inherit;" />Tak ada yg istimewa atau pun yg berbeda…<br style="box-sizing: inherit;" />Sampai suatu hari simbok bertanya kepadaku mengenai marni….<br style="box-sizing: inherit;" />" maap mas agus….simbok mau tanya…tapi maap kalo lancang…apakah mas agus masih mencintai marni ?<br style="box-sizing: inherit;" />‘ ya masih to mbok….cintaku pada marni adalah cinta pertama…gak bisa di lupakan begitu saja…..</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
"Sebenarnya simbok ndak marah waktu mas agus mandi bersama marni…<br style="box-sizing: inherit;" />Tapi cuman kuatir kalo mas kebablasan…kalo marni hamil bisa jadi aib di keluarga ini mas "</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
‘Iya mbok…agus ngerti…maap mbok….waktu itu agus lagi nafsu gara2 bangun tidur trus lihat susu nya simbok….maap mbok..?<br style="box-sizing: inherit;" />" wong susu dah kendur gini kok masih nafsu…<br style="box-sizing: inherit;" />Bener mbok ..masih montok mbok….<br style="box-sizing: inherit;" />………………………………………….<br style="box-sizing: inherit;" />Lalu tanpa pikir panjang aku tarik simbok ke kamarku…secepatnya aku buka kain kebaya nya….<br style="box-sizing: inherit;" />Terlihat susunya yang besar…tidak sebesar susu bu lurah sih…tapi punya simbok masih tegak menantang…..<br style="box-sizing: inherit;" />Aaaahhhhhhhmmmmmmmaaasssssss………<br style="box-sizing: inherit;" />Simbok merintih saat putingnya kusedot dengan kuat….<br style="box-sizing: inherit;" />Kuremas remas…dan kujilati belahanya…..<br style="box-sizing: inherit;" />Kontolku di pegang dan berusaha di masukan dlm tempiknya simbok …..<br style="box-sizing: inherit;" />Terasa kurang sabaran simbok ini….<br style="box-sizing: inherit;" />Aku rebahkan simbok di ranjangku…ku kangkangkan kakinya….<br style="box-sizing: inherit;" />Ssllllrruuupppppppp……..mmmm…hhhfffffff…… .<br style="box-sizing: inherit;" />Aaaaaahhhhhhhhhsssssssss jangaaaannnn diii jjiilllllaaaattt maaasssssssss……..<br style="box-sizing: inherit;" />Simbok menjambak rambutku….wanita kuno yg tidak tahu seni bercinta……<br style="box-sizing: inherit;" />Tidak sampai 5menit simbok sudah kejang2…..hhhhhhaaaaasssss hhhsssss…hhshhhhhhshshshshshs…….<br style="box-sizing: inherit;" />Sebelum habis nafas simbok aku paksakan kontolku di dlm tempiknya…….blessssss<br style="box-sizing: inherit;" />Kukocok dg cepat ….<br style="box-sizing: inherit;" />Berburu nafsu …..nafas kami terengah engah…..<br style="box-sizing: inherit;" />Hah hah hhhhhsssss…..mmmmmmmmm<br style="box-sizing: inherit;" />Eeeennnaaakakkkkkkkkkk.mmmbbbooookkkkkk…….<br style="box-sizing: inherit;" />Aaaddduuhhhh massssss kkoonttttoolll nnyaa bbbuuueeessrrrrrrrrrrr………..aaaahahahhhhhhhhh hhhmmmmmmmmffffffffffff……..<br style="box-sizing: inherit;" />Aaahhhsss mmbbboookkk ddaaapppeetttt llllaagggiiiii mmmaassssss……….<br style="box-sizing: inherit;" />….tttuunngggguuu mmbbbboookkkk….mmmm kkkitttaaa bbbbaaarrennngggg…….aaaahhahhhh…………..<br style="box-sizing: inherit;" />Ccccrrroooootttttttttttttttt……..<br style="box-sizing: inherit;" />Hshshshshhhshshshshhshshsmmmmmmmmf…<br style="box-sizing: inherit;" />……………………. …..mm.mm…………………<br style="box-sizing: inherit;" />Ggguuubbbrrraaaakkkk……<br style="box-sizing: inherit;" />"Sssttt ada apa mbok….apa marni ada di rumah……<br style="box-sizing: inherit;" />Gak ada mas…tadi di suruh bos e mbantu di pasar…..<br style="box-sizing: inherit;" />Lalu siapa yang datang dan mengintip kita mbok…….<br style="box-sizing: inherit;" />"Gak tahu mas….coba mas lihat…."<br style="box-sizing: inherit;" />……… ……………. ……….. ……… …….<br style="box-sizing: inherit;" />Dengan berjingkat aku naik di atas lemari ….<br style="box-sizing: inherit;" />Aku ingin lihat dari atas siapa yg berani mengintip…..<br style="box-sizing: inherit;" />………… ………………… ………. …….<br style="box-sizing: inherit;" />Loh bukanya itu mbak dewi istrinya pak carik joko ……sekretaris desa ini…..<br style="box-sizing: inherit;" />………………………………………….. ………………………..</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00252912737491549414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3276365300040392364.post-69281472024631225622015-11-15T21:13:00.002-08:002015-11-15T21:13:51.103-08:00Balada Anak Desa – Part 2<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Air muka simbok memerah…..<br style="box-sizing: inherit;" />Aku takut kalo dilaporkan sama bapak ato emak…<br style="box-sizing: inherit;" />Takut menjadi aib krluarga kami… takut dan serba salah…<br style="box-sizing: inherit;" />Aku menunduk tanpa bisa berkata apa2 ….<br style="box-sizing: inherit;" />Simbok pun berlalu mengejar marni yg sedang menangis…. sayup2 terdengar suara simbok yg menasehati marni…..<br style="box-sizing: inherit;" />Aku makin serba salah….<br style="box-sizing: inherit;" />Aku merenung di kamar sendirian….mencri jwban atas sikap simbok……<br style="box-sizing: inherit;" />Di satu sisi simbok seolah mengijinkan aku mandi dg marni…satu sisi yg lain memarahi apa yg tlah terjadi diantara aku dan marni….<br style="box-sizing: inherit;" />Bingung sekali…..<br style="box-sizing: inherit;" />" apa ya maunya simbok tadi ?"<br style="box-sizing: inherit;" />"Pusing kepala ini mikir ….ahhhh… lebih baik aku main air di sungai ujung sana…siapa tahu bisa nembak burung atau ikan gabus…."<br style="box-sizing: inherit;" />……………..<br style="box-sizing: inherit;" />Dg semangat juang 45 ….semangat yg tak mau ambil pusing…mau ada masalah…mau lapor ke bapak…mau di usir…ahhhh bodo amat…<br style="box-sizing: inherit;" />Pokoknya agus itu wajib….Di sini senang…di sana senang…<br style="box-sizing: inherit;" />Haahhahahhahhahaaaha …….<br style="box-sizing: inherit;" />Sambil bersiul ku panggul senapan<span id="more-8886" style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 19px; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span><span class="Apple-converted-space"> </span>angin merk sharp …. senapan angin murahan sih..tapi lumayan ok… satu desa cuman aku tok yg punya model beginian…ada lensa teropong nya….<br style="box-sizing: inherit;" />Setengah jam berlalu tanpa terlihat satu ekor burung pun….<br style="box-sizing: inherit;" />Sudah jauh aku berjalan di pinggir sungai….<br style="box-sizing: inherit;" />" aahhhh hari ini sial banget ….. gak ada target yg bisa di tembak…..brengsek"<br style="box-sizing: inherit;" />"Mana udara panas lagi…. uhhhff sapa suruh siang2 gini cari burung…."<br style="box-sizing: inherit;" />Aku terus melangkah menuju sungai yg paling dalam…berharap banyak ikan gabus besar2….kalo nongol tinggal dorr kepalanya….<br style="box-sizing: inherit;" />Tapi ternyata nasib sial masih setia menemaniku…<br style="box-sizing: inherit;" />Akhirnya kuputuskan berenang sendirian….mandi untuk yg kedua kalinya…..<br style="box-sizing: inherit;" />"Ahh segarnyaa…… sungai ini bersih dan segar airnya…."<br style="box-sizing: inherit;" />"Nunggu ibu2 mandi ato pulang ya….kok jadi ngaceng gini….membayangkan ibu ibu mandi aja dah tegang…."<br style="box-sizing: inherit;" />Hhhuuuffff pulang aja dah….<br style="box-sizing: inherit;" />Tak terasa adzan ashar sudah trrdengar….karena sudah sore maka aku pulang melewati jalan pintas….<br style="box-sizing: inherit;" />Menerobos jalan setapak yg di penuhi alang alang…menuju kebun bu lurah.<br style="box-sizing: inherit;" />Berharap nanti ketemu sumiati anaknya bu lurah…<br style="box-sizing: inherit;" />Sumiati gadis desa yg diam2 Selalu melirik genit pdaku…. hhmmmmm akan ku manfaatkan jika SIKONTOL PANJANGnya pas…..alias situasi kondisi toleransi pandangan serta jangkauan nya pas….hehhheeehe….<br style="box-sizing: inherit;" />Sambil cengar cengir bermuka mesum, aku melangkah terus ke depan…<br style="box-sizing: inherit;" />Byuuurrrrrrr……<br style="box-sizing: inherit;" />" adduuuhhh ..brengsek…siapa yg buang air comberan …."<br style="box-sizing: inherit;" />"Ya ampun sial kok kuadrat begini……."<br style="box-sizing: inherit;" />Baunya seperti air rendaman cucian….busuk sekali…..<br style="box-sizing: inherit;" />"Hhhooeeeggggg….."hhhhoooooeeeeeggg"<br style="box-sizing: inherit;" />Aku muntah muntah di tempat itu jg….karena tadi pas berfikir mesum aku senyum2 Dan tertawa sendiri…. lalu bbbyyyuuuuurrrr ada air yg masuk ke mulut…..<br style="box-sizing: inherit;" />" siapa di situ…maap gak sengaja "..<br style="box-sizing: inherit;" />Bu lurah keluar dg terburu buru….."ooo nak agus to…"<br style="box-sizing: inherit;" />kenapa nak agus ada di dekat sumur saya….tadi ngintip ya "<br style="box-sizing: inherit;" />Maap bu lurah….sumpah saya ndak ngintip….tadi saya melamun ..ee tahu2 Ada di sini..<br style="box-sizing: inherit;" />" wwooo ada perjaka melamun to…."<br style="box-sizing: inherit;" />Ya udah mandi sana di dalam….nanti bajumu tak cucikan…."<br style="box-sizing: inherit;" />Karena tak tahan dg bau yg menyengat aku melangkah ke bilik mandi bu lurah….<br style="box-sizing: inherit;" />Ku lepaskan kaosku dan celana gombrongku ( celana hitam besar longgar untuk latihan silat )<br style="box-sizing: inherit;" />……….<br style="box-sizing: inherit;" />" maap bu… nitip kaos sama celana gombrong…"<br style="box-sizing: inherit;" />Iya taruh situ ae gus….<br style="box-sizing: inherit;" />Aku langsung mandi dan tak berfikir apapun..berharap dg mandi ketiga ini sialku jg luntur terbawa air….<br style="box-sizing: inherit;" />" gus handuknya di gantungan itu…pakai saja..baru di cuci kok…."<br style="box-sizing: inherit;" />Iya bu…makasih….<br style="box-sizing: inherit;" />Begitu aku mengambil handuk , ada sesuatu yg jatuh dan tersangkut di tanganku…..<br style="box-sizing: inherit;" />"Beha….uuffff kok besar sekali ….punya siapa ya ?<br style="box-sizing: inherit;" />Apa bu lurah susunya sebesar kelapa…..?<br style="box-sizing: inherit;" />Tak terasa kontolku ngaceng berat….hanya memegang beha saja….<br style="box-sizing: inherit;" />Eddaaann benar ini….masak ku perkosa saja bu lurah ?<br style="box-sizing: inherit;" />Mumpung sepi….mumpung ada kesempatan….mumpung bu lurah jg janda…"<br style="box-sizing: inherit;" />Aku nekat mengintip bu lurah mencuci kaosku…duduknya mengangkang…trrlihat pahanya besar…gempal….<br style="box-sizing: inherit;" />Wahhhh pasti besar pula bokongnya…..<br style="box-sizing: inherit;" />Wahhhh dasternya njeplak trrkena air…lho putingnya kok kelihatn gitu….alamak besarnya susu bu lurahku ini "<br style="box-sizing: inherit;" />……………<br style="box-sizing: inherit;" />Sambil mengintip bu lurah ..tanganku tak kuasa untuk tidak mengocok kontolku….<br style="box-sizing: inherit;" />Aaahhhhhhssssss………….. mmmmmmmm<br style="box-sizing: inherit;" />" nak agus mana sempak nya….masak gak pakai celana dalam "<br style="box-sizing: inherit;" />Ddeeegggg kaget sekali aku….<br style="box-sizing: inherit;" />Aa aanu bu….aku..saya ndak pernah pakai…"<br style="box-sizing: inherit;" />"Lho kok gak pakai celana dlm knpa ?<br style="box-sizing: inherit;" />Anu bu….biar tambah besarrr….."<br style="box-sizing: inherit;" />Coba sini ibu lihat dah seberapa besar..<br style="box-sizing: inherit;" />Tanpa sungkan bu lurah mendekati pintu kamar mandi….dn langsung membuknya….<br style="box-sizing: inherit;" />" astaga kontolmu besar sekali gus…" ibu pegang ya….<br style="box-sizing: inherit;" />Aadddduuuuhhhhhhh bbbbuuuuu…..<br style="box-sizing: inherit;" />Ennnnaakkkkkkk……kocokkkk bu…..<br style="box-sizing: inherit;" />Kontolku bukan di kocok…tapi di urut ..dari pangkal trus ke ujung….enaak tapi sakit….<br style="box-sizing: inherit;" />Trrus begitu sampai merah kehitaman….darah seperti terkumpul di kontolku…dan wow terlihat keras ..besar…<br style="box-sizing: inherit;" />Hhaahhhhhhhhffffsssssssss….<br style="box-sizing: inherit;" />Ennnnaaaakkkkkk….nnnikkkmaaaattttttt bbbbbuuuuuuuu……..<br style="box-sizing: inherit;" />Bu lurah jongkok dan mennjilati kontolku….ku jambak rmbutnya …ku paksa menelan utuh batang kontolku….<br style="box-sizing: inherit;" />Rasa nikmat yg tak tertahankan membuat tanganku bernaluri liar mencari sasaran empuk….<br style="box-sizing: inherit;" />Susu bu lurah sangat besar …..mantap di tangan….ku remas gemas kiri kanan…kadang ku pelintir putingnya…..<br style="box-sizing: inherit;" />" aaahmmmmmm massssss …..emuuuutttt susuuukuu massss…."<br style="box-sizing: inherit;" />Dengan tergesa gesa di buka dasternya…<br style="box-sizing: inherit;" />Alamak besar buah dadanya…perutnya jg sudah besar untuk ukuran wanita 40 thn….<br style="box-sizing: inherit;" />Dengan rakus kujilati puting bu lurah…sambil tanganku meremas susu yg lainya……<br style="box-sizing: inherit;" />Bu lurah mendesis keenakan….tangsnya tak berhenti mengocok kontolku..</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Kemudian tangan bu lurah menuntun tanganku menuju selakangannya….menuju tempiknya….<br style="box-sizing: inherit;" />Terasa besar dan empuk…<br style="box-sizing: inherit;" />Tapi loh kok halus licin….gak ada bulu jembutnya….<br style="box-sizing: inherit;" />Karena penasaran ku tengok ke bwah…terasa panas dingin …gemetar badanku memegang tempik lurahku ini….<br style="box-sizing: inherit;" />Kemudian bu lurah mengangkat satu kakinya di bak mandi….<br style="box-sizing: inherit;" />" di ciummmm …ddii ssiiinnnnii mmassss…..ddii jjjillllaaaaatttthhhhhhhssssss"<br style="box-sizing: inherit;" />Kepalaku di paksa di selakangan bu lurah….hhhhhmmmmfffgggg. ….<br style="box-sizing: inherit;" />Terpaksa kujilati , dan akupun menyukainya….<br style="box-sizing: inherit;" />Hhhhhhhhmmmmmmmfffffggg eeeeeennnnnnnakkkkkkk…….yyyyaaa pppaassss diiii sssiituuu masss……sssseeedddooottttt……<br style="box-sizing: inherit;" />Aaaahhhhhh akkkkuuu nnyaaaammmppeeew mmasssss…."<br style="box-sizing: inherit;" />Hhhsssshshsss<br style="box-sizing: inherit;" />Aku gak tahu seenak apa yg di alami bu lurah….kakinya bergetar lalu jatuh di lantai……<br style="box-sizing: inherit;" />Dgn nafas yg masih tersenggal senggal seperti lari maraton…..<br style="box-sizing: inherit;" />Wajahnya tampak ayu ke ibuan….lalu ku dekatkan kontolku ke wajahnya…..<br style="box-sizing: inherit;" />Hhhhhmmmmfffffgg eeeeennaaakkkk bbbuuuu…..<br style="box-sizing: inherit;" />Aaahsss aahhhhsssss ahhhhssss………<br style="box-sizing: inherit;" />" sini masss ibu kasih yg lebih enaak…"<br style="box-sizing: inherit;" />Bu lurah bangkit berdiri membelakangiku…dengan berrtumpu pada bak mandi tangan bu lurah memegang kontolku…dn mengarahka pada tempiknya…</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Terasa sangat basah …licin…dan rapet….</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Uuuhhhhhhhhfffgg …..peellann msss….<br style="box-sizing: inherit;" />Dorong pelan pellnnn….sakitttsss….kontolmu bbuuueeeeessssaaaaarrrrrrrrr…..<br style="box-sizing: inherit;" />Bbbblllllleeeesssdddd……hhhheeeeeeeggggggg<br style="box-sizing: inherit;" />…………<br style="box-sizing: inherit;" />Secara naluriah kugerakan kontolku maju mundur mencari nikmat…<br style="box-sizing: inherit;" />Kadang cepat kadang lambat……sambil taanganku meremas remas susu bu lurah yg bergoyang….<br style="box-sizing: inherit;" />Aaaaahhhhhhhhhhh. Hhhhhhhmmmmmmmffff. Aaaahhhhsssssd nnnnyyyaaaammmpppeee. ….llllaaaagggiiii mmmmaaassssss….<br style="box-sizing: inherit;" />Kontolku terasa di jepit dan diurut tempik bu lurah……<br style="box-sizing: inherit;" />Sangat enak dan nikmat……<br style="box-sizing: inherit;" />Ku diamkan kontolku beberapa saat….menunggu nafas bu lurah kembali normal….<br style="box-sizing: inherit;" />Bbbbllllleeeeessssssss ……..<br style="box-sizing: inherit;" />Aku kocok kontolku di dalam tempik bu lurah dengan cepat….<br style="box-sizing: inherit;" />Aku ingin secepatnya meraih nikmatku…..<br style="box-sizing: inherit;" />Aahhhhhssss aaahhhhhssss aaaahhhsssss…..bbbuuu..teeemmpiiikkkmmuuu. eeennnyaaaakk…..<br style="box-sizing: inherit;" />Aahhhassss……aaakkuuu gggakkk kkkuaaat. Bbbuuuukkkkkkkk……..<br style="box-sizing: inherit;" />Ccccrrrrrooooottttttttt….</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Hhhshs hhsahhshshs…….<br style="box-sizing: inherit;" />………. ……… …….. …… …………. …………..<br style="box-sizing: inherit;" />Ku peluk bu lurah …ku ciumi wajah dan bibirnya<br style="box-sizing: inherit;" />……<br style="box-sizing: inherit;" />"Ma kasih bu.."<br style="box-sizing: inherit;" />Eennnakkk sseekkaalllii……<br style="box-sizing: inherit;" />Sama sama masss…aku juga puas…..tiga kali crot…dapat perjaka ganteng pula…..<br style="box-sizing: inherit;" />…………..<br style="box-sizing: inherit;" />Ingin rasanya aku di dlm kamar mandi itu bersama bu lurah…tapi sayup2 adzan magrib berkumandang….<br style="box-sizing: inherit;" />" bu aku pulang dulu "<br style="box-sizing: inherit;" />Mas agus Pakai bajunya anto saja…tuh di gantungan…’<br style="box-sizing: inherit;" />Iya bu….nitip baju yg tadi ya ?<br style="box-sizing: inherit;" />Oke…asal mas agus harus bayar….<br style="box-sizing: inherit;" />Kalo uang aku gak punya bu…. bayar pake kontol saja ya bu ?<br style="box-sizing: inherit;" />" hhuuuusssss ya udah …cepetan kita keluar sebelum mak darni melihat kita di sini….<br style="box-sizing: inherit;" />…………………. ……… ………… ……..<br style="box-sizing: inherit;" />Krreeeettttt ….aaah. aman gus…cepet keluar….<br style="box-sizing: inherit;" />Aku pun crlingak celinguk…ah aman batinku….<br style="box-sizing: inherit;" />Kemudian aku peluk lagi bu lurah …aku mencium buah dadanya sekali lagi…gak nahan lihat besarnya…<br style="box-sizing: inherit;" />…………………………<br style="box-sizing: inherit;" />Karena asik dg buah dada bu lurah…aku tdk menyadari kalo ada orang yg mengintip dari dlm dapur….<br style="box-sizing: inherit;" />Tapi sekilas tetlihat sandal kuning melly….<br style="box-sizing: inherit;" />Aahhhh si darni..<br style="box-sizing: inherit;" />Sialan mak darni……<br style="box-sizing: inherit;" />Bu lurah tak kuberitahu ..aku takut jadi mslh besar pada janda tua itu….<br style="box-sizing: inherit;" />…….<br style="box-sizing: inherit;" />Aku pun beranjak pulang lewat samping rumah bu lurah….<br style="box-sizing: inherit;" />Di tengah jalan aku ketemu mak darni….berpapasan….mak darni berbisik<br style="box-sizing: inherit;" />" mas agus ….. aku tahu apa yg terjadi di sumur tadi…."<br style="box-sizing: inherit;" />Terus kenapa mak…<br style="box-sizing: inherit;" />" kalo mas agus gak bisa menutup mulut saya.. ya maap …berita ini akan sampai pada pak karto…berikut seluruh desa.."<br style="box-sizing: inherit;" />Hhhaahhh……. apa maunya mak darni…?<br style="box-sizing: inherit;" />"Saya ini janda ….miskin pula… "<br style="box-sizing: inherit;" />Nah mas agus pikirkan caranya menutup mulut saya..!<br style="box-sizing: inherit;" />………………………………………….. ………………………….</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00252912737491549414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3276365300040392364.post-35440155025205831462015-11-15T21:08:00.002-08:002015-11-15T21:08:32.515-08:00Gairah Terlarang (Deni & Bibi Bibinya Di Garut) – Part 6<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Menjelang sore Santi sudah di rumah, istirahat. Deni, di kamarnya masih ngambek. Santi memutuskan tak akan membicarakan hal itu hari ini terlalu lelah. Sabtu siang, ia mengajak Deni ke mall, menyenangkan hati anaknya. Malamnya Santi masih berusaha membujuk anaknya untuk sekolah dan tak usah pindah sekolah, tapi ya itulah Deni masih berkeras. Santi sengaja tak mau menyinggung atau membeberkan kalau ia sebenarnya sudah tahu yang terjadi. Santi masih berusaha, tak ada hasil. Santi maih bersabar, memilih menutup hari ini dahulu. Besok ia akan berusaha lagi, dan kalau gagal, baru ia akan mendesak Deni dengan fakta yang ia ketahui.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Minggu siang dia melihat Deni sedang menonton TV. Dia pikir dia akan coba bujuk anak kesayangannya itu lagi.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
”Den, besok kamu sekolah ya sayang…”<br style="box-sizing: inherit;" />”Bu, ngapaon sih bahas hal itu lagi. Kan sudah jelas, Deni nggak mau. Deni baru akan sekolah lagi kalau pindah sekolah di kampung. Bosan deh ibu terus saja begitu padahal sudah tahu maunya Deni.”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<span id="more-8940" style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 19px; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span>Ya..sudah, anak ini terlalu keras kemauannya…sudah waktunya anak ini diberi terapi, Santi membatin.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
” Ibu tahu itu, dan ibu belum rela kamu tinggalkan. SMA ya di Jakarta saja. Alasan kamu pindah sekolah juga terlalu mengada – ada.”<br style="box-sizing: inherit;" />”Nggak. Memang itu alasannya.”<br style="box-sizing: inherit;" />”Den..dengar ya, kemarin ibu 3 hari itu bukan dinas kantor. Ibu pergi ke kampung mencari tahu kenapa kamu sampai berniat sekali pindah sekolah.”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Deni agak kaget mendengar hal ini, tapi masih PeDe kalau ibunya tak akan tahu alasan sebenarnya. Dia masih kukuh sama kemauannya.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
”Terus kenapa ? Nah, Deni rasa setelah ibu ke kampung, ibu akan setuju sama alasan Deni kan ? Sekolah di sana lebih enak, juga sekolahnya bagus, hawanya sejuk,orangnya bersahabat, pemandangannya bagus, nggak sumpek kayak di Jakarta.”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Deni memandang ibunya dengan menantang. Yakin akan mampu membuat ibunya mengabulkan keinginannya. Ibunya menghela nafas, memndang wajahnya sejenak sebelum berbicara….</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
”Dan kamu bisa ngewek sama bi Ratna, begitu kan alasanmu yang sebenarnya ?”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Duaaarrr….Deni membisu, wajahnya pucat. Ibu….ibu tahu…gimana caranya ? Masa sih bi Ratna bisa membocorkan hal kayak gini. Hei…hei tunggu, tadi ibu hanya berkata bi Ratna. Nampaknya ibu tak tahu soal bi Lasmi. Baik…jadi aku harus waspada, jangan sampai ibu tahu hal itu. Tapi kenapa sampai bi Ratna bicara…aduh gimana sih bi Ratna. Tapi ya…ini kan ibu, biar bagaimanapun caranya pasti ibu akan berusaha cari tahu, pasti ibu mendesak atau memarahi bi Ratna sampai akhirnya ia mengakui hal ini. Deni masih diam. Ibunya kembali bicara….</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
”Nah betul kan…? Den..kok kamu sampai begitu sih..? Apa yang kamu pikirkan ?”<br style="box-sizing: inherit;" />”Bi Ratna. Ya…Deni memikirkan Bi Ratna. Deni suka kepadanya.”<br style="box-sizing: inherit;" />”Den, sudah…sudah, ibu tak akan membahas apa, kenapa, bagaimana hal itu sampai terjadi, sudah percuma, sudah terlambat, lagipula ibu sudah banyak bicara panjang lebar sama bibimu. Sekarang sudahi semua ini, alasanmu sudah jelas, besok kamu sekolah lagi. Mengerti.”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Deni hanya diam, tak tahu musti bicara apalagi. Santi memandang anaknya. Tahu anaknya pasti kaget karena dirinya mengetahui semua ini. Tapi ia yakin anaknya besok pasti sudah akan sekolah lagi. Tak ada lagi alasan Deni untuk berkeras hati. Hanya satu hal lagi yang harus ia bicarakan.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
”Den…ibu juga tak nyaman membicarakan ini, tapi ibu harus bicarakan. Kenyataannya adalah seharusnya belum saatnya kamu melakukan dan belum waktunya kamu merasakan eh…berhubungan seks, tapi kamu sudah terlanjur melakukan dan merasakannya. Nah ibu hanya bisa bilang…anggaplah semua yang sudah terlanjur terjadi itu hanya gairah sesaat juga romansa sesaat saja. Seiring waktu akan terlupakan. Juga ibu harap kamu sekarng konsentrasi saja belajar dan berbuat sesuai usiamu. Jangan sampai kamu mencari kenikmatan dengan pelacur ya. Jangan…kalau sudah waktunya kamu juga akan merasakan. Sekarang yang penting, sibukkan dirimu maka dengan sendirinya eh…keinginan untuk….itu akan surut. Sudah, sekarang kamu renungi semua perkataan ibu. Ingat, besok kamu harus sekolah lagi.”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Santi meninggalkan anaknya, membiarkannya berpikir, proses pendewasaannya. Santi merasa tak perlu membahas lagi soal Ratna dan Deni, semua sudah terjadi, juga dia tak mau membuat Deni makin terkenang hal itu, sebisa mungkin menjauhkan anaknya dari memikirkan hal itu. Santi sendiri juga sudah tahu semua penyebab dan alasan semua itu dari Ratna. Sekarang biarlah Deni menata hidupnya ke depan.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Besoknya Senin, Santi bersiap berangkat kerja, biasanya dia dan suaminya berangkat terlebih dahulu. Deni belakangan, karena sekolahnya dekat. Deni sudah memakai seragamnya. Santi tesenyum melihatnya. Sudah normal kembali. Begitupun esoknya dan esoknya lagi. Memang Deni jadi diam saja, tapi itu wajarlah, mungkin anak itu butuh waktu untuk merenungi semua ini pikir Santi. Maka alangkah terkejutnya Santi ketika pada hari Jumat HP-nya berbunyi,dari sekolah Deni, mereka menanyakan kenapa Deni sudah 2 minggu ini tak masuk sekolah. Santi dengan cepat berlasan kalau anaknya sedang sakit, setelah basa – basi sebentar, percakapan selesai. Karena masih jam kerja maka Santi sulit buat memikrkan hal itu. Menjelang sore pekerjaannua sudah selesai, Santi di ruangannya hanya menunggu jam pulang. Dia mulai memikirkan anak kesayangannya ini…duh, Deni apa sih maumu kali ini ? Santi teingat sudah lama tak menghubungi suaminya, ia mengambil HP-nya menelepon suaminya, menanyakan kabar dan bagaimana pekerjaannya di daerah. Suaminya menanyakan apakah Deni sudah sekolah lagi, juga kenapa sampai kemarin anak itu minta pindah sekolah. Santi berbohong saja, dia bilang anak mereka sudah bersekolah, kemarin itu hanya karena masih terbawa suasana menyenangkan liburan di kampung saja, makanya Deni bilang mau sekolah di sana. Setelah bercakap – cakap beberapa lama lagi, Santi mengkhiri pembicaraan.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Santi melirik jam di dinding ruangan kerjanya, masih belum jam pulang.Akhirnya ia memilih menunggu sambil mencek email, lalu membuka accout FB-nya. Saat melihat halaman FB-nya wajahnya berkernyit, pada bagian recent comment dia melihat apa yang Deni posting : Kangen sama R di Tasikmalaya. R…? tentu saja itu inisial untuk Ratna. Santi menghela nafasnya, anaknya belum cukup matang, belum bisa mengatasi beban akibat perbuatannya. Akhirnya ia mematikan komputer, bersiap pulang.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Lalu sebenarnya kemana dan ngapain saja Deni selama seminggu ini ? Memng setiap pagi ia memakai seragam sekolah, menunjukkan siap berangkat sekolah. Tapi ketika ibunya berangkat kerja, Deni akan segera menukar seragamnya dengan baju biasa. Menghabiskan waktu di luar. Entah ke teman dekat rumahnya yang sekolahnya masuk siang atau paling sering ia nongkrong di Warnet dekat rumahnya, browsing sambil ngobrol sama teman – temannya di sana. Setelah terbiaa melakukan hubungan seks, tentunya saja tubuhnya mulai terbiasa dan menuntut melakukannya lagi. Seminggu di awl ia pulang hal itu belum terlalu terasa, setelahnya baru lumayan nyusahin. Belum lagi ia selalu memikirkan bi Ratna. Memang ia mencoba mengatasinya dengan bermasturbasi, tapi jelas rasanya beda dan kurang memuaskan. Dia juga berpura – pura mau sekolah lagi agar ibunya tak banyak membujuknya lagi. Soal ibunya yang akhirnya tahu hubungannya dengan Bi Ratna, Deni tak peduli, dia masih tetap kukuh ingin sekolah dan tinggal di kampung.<br style="box-sizing: inherit;" />Santi duduk di ruang tamu, melirik jam, jam 7 lewat, kemana anaknya itu ? Waktu pulang, rumah sepi. Dicoba menelepon dan SMS anaknya, tak ada jawaban. Tak lama terdengar suara pagar dibuka. Saat deni masuk, Santi menyuruhnya duduk.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
”Darimana kamu Den ?”<br style="box-sizing: inherit;" />”Main…”<br style="box-sizing: inherit;" />”Den, kamu bohong ya sama ibu. Ternyata seminggu ini kamu juga tak sekolah. Apa sih maumu ? ”<br style="box-sizing: inherit;" />”Ibu sudah tahu kan mau Deni, jadi tak perlu tanya lagi.”<br style="box-sizing: inherit;" />”Dan jawaban ibu tetap sama…tidak.”<br style="box-sizing: inherit;" />”Ya sudah….Berhentikan saja Deni sekolah. Deni juga akan pergi ke kampung. Percuma ibu larang.”<br style="box-sizing: inherit;" />”DENI !! Kamu itu berpikir dengan otakmu atau tidak sih…?”<br style="box-sizing: inherit;" />”Bu, dengar ya, Deni sebenarnya sudah tak masalah untuk tetap sekolah di sini. Sayangnya Deni punya kebutuhan bu…buat ngewek sama bi Ratna.”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
PLAK…Santi tak bisa menahan amarahnya, menampar pipi Deni. Deni hanya diam, lalu ke kamarnya membanting pintu dan menguncinya. Santi duduk berdiam diri. Belum pernah ia menampar anak kesayangannya itu. Tapi kali ini Deni sudah kelewatan, bagaimana mungkin anak itu bisa sesantai itu mengatakan dia butuh ngewek sama bibinya. Gila…apa yang harus kulakukan ? Sampai jam 10 Santi mengetuk pintu kamar Deni menyuruhnya keluar untuk makan, tak ada jawaban. Akhirnya ia mengunci pintu rumah. Karena khawatir, ia tidur di sofa, ia takut anaknya akan kabur. Sulit sekali ia tidur, otaknya terus bekerja memikirkan anaknya.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Ini yang paling Santi khawatirkan, sebenarnya walau Deni bicara tentang ngewek sama bi ratna, bukan itu inti permasalahan anak itu. Deni HANYA MERASA di kampung ada bi Ratna yang siap memenuhi kebutuhannya. Yang jadi masalah adalah lebih pada kebutuhan ngeweknya sendiri. Membawa nama bibinya karena perwujudan emosinya semata. Ini intinya. Masih lama Santi berpikir, mengnalisa, merenung, menjelang pagi baru ia tertidur…belum yakin dengan solusinya.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Saat Santi terbangun, hampir jam 9 pagi. Dia terkejut, langsung duduk melihat kamar anaknya, sudah terbuka, panik jadinya…lalu lega, Deni nampak sedang duduk di meja makan, sudah mandi, nampaknya baru selesai makan mi. Kini anak itu sedang merokok. Santi kembali terkejut ketika Deni bicara.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
”Bu…maafin Deni ya. Semalam sudah buat ibu marah.”<br style="box-sizing: inherit;" />”I..iya, ibu juga minta maaf sudah menamparmu.”<br style="box-sizing: inherit;" />”Nggak itu memang salah Deni, ngomong seenaknya. Pantas ditampar. Maaf juga membuat ibu khawatir sampai seperti ini. Deni kaget waktu tadi membuka pintu kamar melihat ibu tidur di sofa. Maafin Deni bu.”<br style="box-sizing: inherit;" />”Ya sudah kalau kamu menyadarinya. Ibu mau mandi dulu sudah jam 9.”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Santi lalu berdiri, masuk ke kamar mandi. Untunglah sepanjang siang itu Deni nampaknya sudah mulai tenang, sekarang sedang nonton TV. Santi saat ini sedang duduk di kamarnya, wajahnya serius. Akhirnya ia menghela nafas, ia memanggil Deni. Tak lama Deni masuk ke kamarnya, duduk di pinggir ranjang, siap mendengar apa yang mau ibunya katakan.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
”Den, ibu langsung saja ngomongnya, nanti kalau kamu mau jawab, jawab saja sejujurmu. Dari omonganmu semalam, ibu akhirnya yakin, masalah kamu sampai tak mau sekolah sebenarnya karena kamu sudah terbiasa dan butuh dengan eh..hubungan seks. Sampai mau pindah sekolah segala. Intinya sebenarnya hal tadi.”<br style="box-sizing: inherit;" />”Eh..itu benar bu.”<br style="box-sizing: inherit;" />”Bagaimana kalau ibu katakan kalau ibu memahami dan akan membiarkan kamu memenuhi hal itu supaya sekolahmu bisa lancar lagi ?.”<br style="box-sizing: inherit;" />”Maksud ibu…ibu akan mengijinkan Deni sekolah di kampung ?”<br style="box-sizing: inherit;" />”Tidak.”<br style="box-sizing: inherit;" />”Lalu..kenapa ibu mengatakan akan membiarkan Deni memenuhi kebutuhan seks Deni ? Kalau tidak pindah sekolah di sana, bagaimana bisa ketemu bi Ratna ?”<br style="box-sizing: inherit;" />”Siapa bilang kamu boleh melakukan hal itu dengan bibi kamu ?”<br style="box-sizing: inherit;" />”Maksud ibu ? makin nggak ngerti jadinya nih.”<br style="box-sizing: inherit;" />”Kamu akan kembali sekolah. Tidak di kampung, tapi di Jakarta. Kebutuhanmu juga akan terpenuhi. Bukan dengan bi Ratna. Tapi dengan ibu.<br style="box-sizing: inherit;" />”APA ? MAKSUD I…IBU…?”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Ya, Santi memang sudah berpikir matang. Adat Deni yang sangat keras tak akan bisa dilunturkan. Karena semuanya sudah jelas, akar permasalahannya sudah ditemukan. Anak itu harus menyalurkan hasratnya. Dan kalau dibiarkan berlarut akan parah, anak itu bisa mencari kepuasan secara sembarangan, dengan pelacur misalnya. Lebih baik Santi yang memenuhinya. Ya, Santi merasa itulah solusi terakhir yang paling baik buat Deni dan dirinya.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
”Kamu sudah dengar. Kamu bisa memenuhi kebutuhanmu ke ibu. Ibu sudah pikirkan hal ini baik – baik. Jika hal ini akhirnya bisa membuatmu benar – benar bersekolah kembali, maka ibu siap.”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Deni terdiam, tak menyangka ibunya sampai sejauh itu memikirkan dan menyayanginya. Tentu saja Deni terkejut, bahkan tak tahu harus bagaimana. Tapi dorongan keinginan, juga kesadaran bahwa dirinya memang sering membayangkan ibunya telah menggelitik gairahnya. Diliriknya ibunya yang mengenakan daster biasa itu. Deni segera berkata…</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
”Ibu Yakin…?”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Hanya anggukan kepala saja sebagai jawaban. Deni segera mendekati ibunya, bersandar di bahu ibunya, memeluknya erat, lama hanya memeluknya, tetap memiliki keraguan. Ia mendongakkan kepalanya, matanya beradu dengan mata ibunya. Deni melihat mata ibunya, ibunya juga melihat matanya. Mata ibunya telah menjawab keraguannya. Mata ibunya nampak penuh keyakinan dan juga keseriusan akan ucapannya. Deni melepaskan pelukannya, mengangkat kepalanya yang bersandar di bahu ibunya. Ia segera memiringkan tubuh ibunya, berhadapan dengannya. Deni mendekatkan wajahnya ke wajah ibunya, ia mulai menciumi pipi ibunya, lalu bibir ibunya, ibunya hanya menutup rapat mulutnya tak membalas ciumannya. Deni menarik daster ibunya, agak sulit karena ibunya dalam posisi duduk. Ibunya membantunya, ibunya mengangkat sedikit pantatnya. Deni segera menarik daster ibunya, melepaskannya. Santi duduk diam, kini hanya berCD saja.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Deni diam terpesona, apa yang biasa hanya bisa ia lihat saat mengintip ibunya mandi, kini di hadapannya. Ia mendorong pelan ibunya, membaringkannya. Deni masih menatap tubuh ibunya itu, teteknya besar dan sekal, bulat keras. Belum lagi pentilnya. Deni segera memakai tangannya untuk meremas tetek ibunya. Perlahan, menikmati rasa kenyal dan lembutnya. Kedua tangannya meremas tetek ibunya itu. Telapak tangannya merasakan pentil ibunya yang mulai mekar dan mengeras, terasa menggelitik telapak tangannya. Jarinya mulai menelusuri pentil itu dan lingkaran coklat di sekelilingnya, terasa nyaman. Pentil itu kini dijepitnya menggunakan ujung jari telunjuk dan ujung jari jempolnya, ia pilin – pilin, makin mekar dan mengacung jadinya pentil itu. Ibuny masih diam saja. Deni membuka kaos dan celana pendeknya, hanya menyisakan kolor yang menonjol besar. Ibunya hanya diam saja melihat Deni tanpa komentar. Deni mendekatkan mulutnya, mulai menjilati kedua pentil yang sudah besar mengacung itu, menggelitiknya dan menggoyang – goyangnya dengan lidahnya, menghisapnya lembut, mengemutnya, lalu menghisapnya lagi kuat. Tubuh ibunya sedikit bergetar, juga sedikit mendesah. Deni masih terus menghisap pentil ibunya, tangannya juga kembali meremas – remas tetek ibunya. Sambil menghisap pentil itu, lidahya beraksi mengoyang – goyangkan pentil itu, ibunya mendesah kecil. Cukup lama ia fokus di tetek dan pentil ibunya, kont01nya sendiri sudah ngaceng sekali. Deni mengangkat lengan Santi, tampaklah rimbuan hiam yang menggoda, tangannya segera mengelus dan memainkan bulu ketek itu, menariknya lembut. Lalu Deni menciumi dan menjilatinya. Harum juga menebarkan rangsangan tersendiri yang menggelitik nafsu Deni. Lama ia menjilati kedua pangkal lengan ibunya, sesekali ibunya menahan rasa geli saat lidah Deni terasa sangat menggelitik.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Deni lalu menciumi belahan tetek ibunya, turun ke bawah sampai ke perut yang rata,, ia elus – elus dengan tangannya, lalu diciuminya perut ibunya, makin ke bawah, kini matanya memandang CD putih yang tebal. Tangannya diletakkan di sana merasakan rasa hangat. Terasa sekali jembut tebal di baliknya. Tangannya mengelus CD itu sebentar. Lalu mulutnya menciumi permukaan Cd itu. Tangannya segera menarik turun CD ibunya itu, ibunya mengangkat sedikit pantatnya, memudahkan Deni meloloskan CD itu. Deni diam, meneguk ludahya, matanya menatap keindahan m3mek ibunya itu, jembut yang lebat nan hitam menghiasinya sampai belahan pantatnya, sangat kontras dan menambah pesona m3mek itu. Belahannya nampak dalam mengundang. Tangannya mulai meraba dan mengelus jembut itu, Tebalnya terasa di telapak tangannya. Lalu dengan ujung jari telunjuknya ia mengelus belahan m3mek itu, naik turun, belahan itu mulai merekah, makin lama makin lebar, nampak kemerahan isi di baliknya, juga mulai basah. Ibunya hanya menggoyangkan pantatnya sedikit, masih tetap diam.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Mulutnya mulai menciumi belahan m3mek itu dengan penuh gairah dan perasaan. Aroma harum yang khas memenuhi rongga hidungnya. Diciuminya seluruh permukaan m3mek ibunya. Lobang m3mek ibunya nampak kemerahan dan rapat. Deni mulai menjulurkan lidahnya, it1l ibunya agak besar, lidahnya mulai menyapu dan mengelus it1l itu, menggoyangkannya, perlahan lalu makin cepat, pantat dan tubuh ibunya mulai kerap bergoyang. Desahannya mulai sering terdengar. Jari tengah Deni segera menyodok lobang m3mek yang sudah basah itu. Disodokkan dengan sangat cepat, dengan cepat jari itu terasa licin dan lengket. Hampir 5 menit sudah ia memainkam m3mek itu. Ibunya makin sering menggoyangkan pantatnya, kakinya menekuk dan mengangkang lebar. It1lya sangat nyaman di lidah Deni, terus dan cepat Deni memainkannya…tangan ibunya mulai meremas rambut anaknya itu. Desahannya yang tadi hanya pelan mulai keras.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
”Ahhh…Dennnn….”<br style="box-sizing: inherit;" />”Sudaaahhh….Ohhhhh”<br style="box-sizing: inherit;" />”Arghhhhh……Ughhhhh”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Santi mengejang, badannya bergetar, pantatnya terangkat tinggi. Terasa hangat cairan orgasme yang baru saja ia keluarkan. Anak ini sudah mahir memainkan lidahnya pikir Santi. Tubuhnya masih lemas merasakan kenikmatan. Deni berdiri, menurunkan kolornya, kont01nya mengacung. Mata Santi menatap ke kont01 anaknya itu…pantas saja si Ratna sampai tak bisa menahan godaan. Santi merasakan tubuhnya terbakar gairah, m3meknya berdenyut saat ia memandan lekat – lekat kont01 Deni. Deni berdiri agak kikuk mau ngomong…</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
”Eh…bu..hi..hisapin ya.”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Santi mengangguk, Deni mendekat, duduk di tempat tidur, Santi yang tadi terlentang, memutar tubuhnya menjadi tengkurep, mendekat ke selangkangan anaknya. Jarinya mulai meremas dan mengelus kont01 anaknya ini. Biji Pelernya ia mainkan sesaat, diremasnya lembut. Saat tangannya menggenggam batang kont01 Deni, terasa batang kont01 itu berdenyut. Ia masih memainkan tangannya pada kont01 Deni, mengocoknya bergantian pelan lalu cepat. Lidahnya mulai menjilati kepala kont01 Deni, lalu batangnya, gerakannya sangat cepat dan penuh tekanan yang kuat. Deni mendesah sambil merem – melek. Mulut ibunya mulai menelan kont01nya, mengemut, menghisap, mengulum, saat menarik kont01nya keluar, ibunya selalu melakukannya samapai batas leher kepala kont01nya lalu menelannya lagi, sangat cepat. Batas leher kepala kont01nya sangat geli bersentuhan dengan bibir ibunya yang basah dan sensual. Ampuuunnn….enak sekali pikir Deni. Ibunya masih lama mengulum dan menghisap kont01nya, terakhir ibunya menelan sedalam mungkin kont01nya. Lalu mengemutnya dengan kuat, bikin Deni kelojotan. Ibunya menghentikan Oral nya, segera turun, berlutut di pinggir tempat tidur, ditariknya kaki Deni hingga menjuntai ke bawah. Dilebarkannya kaki itu, lalu ibunya memposisikan diri di tengah kakinya itu.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Tangan ibunya menggenggam kont01 Deni, ditaruhnya kont01 itu di belahan tetek besarnya. Kedua tangannya lalu mengapit erat pinggiran teteknya, menjepit erat kont01 itu di tengahnya. Deni melihat ibunya sedikit meludahi kont01nya dan belahan teteknya. Ibunya lalu menaik turunkan badannya, juga menggoyangkan teteknya, mengocok kont01 itu. Uffff…..Sangat Enaaaakkk….belum pernah Deni merasakan hal seperti ini, kont01nya sangat nyaman dikocok di antara tetek ibunya yang besar dan kenyal. Deni mengerang penuh kenikmatan. Tetek yang besar itu terasa membelai lembut sekaligus menekan erat kont01nya, kombinasi rasa nikmat yang tiada tara bagi Deni. Masih lama ibunya melakukan gerakan ini, Deni msih meraa nyaman, tapi sudah tak tahan mau memasukkan kont01nya di m3mek ibunya.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
”Bu…su…sudah duluuu…Deni sudah nggaaakk tahan mau masukkin.”<br style="box-sizing: inherit;" />”Ya sudah kalau begitu maumu.”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Ibunya menghentikan kegiatan tadi. Segera naik dan berbaring, melebarkan kakinya. Deni segera menindih ibunya, Deni mengangkat sedikit pantatnya, mengarahkan kont01nya, lalu blessss….gilaaa…saat kont01nya sudah amblas seluruhnya Deni diam dan merasakan rasa nyaman dan nikmat di sekujur tubuhnya, m3mek ibunya terasa sangat hangat, sangat rapat dan nyaman. Sementara Santi merasakan sesak namun nikmat dalam m3meknya. Penaasaran menjalari pikirannya….sebentar lagi ia akan tahu apa yang telah membuat Ratna sampai begitu terlena.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Deni ulai bergerak, memompa kont01nya perlahan, cairan di m3mek ibunya terasa pas dan memudahkan pompaannya. Kont01nya ia tarik keluar sejauh mungkin dan ia tekankan sedalam mungkin. Saat ia menyodok sedalam mungkin, ibunya mendesah penuh kenikmatan. Perlahan namun pasti gerakan memompa dan menyodoknya makin cepat. Tetek ibunya bergoyang – goyang dengan sangat seksi, ibunya mendesah, matanya merem melek, kedua tangannya terangkat ke atas. Deni terus menyodok, sambil sibuk kembali menciumi ketek Santi. Lalu ia jilati leher dan telinga ibunya, membuat Santi kegelian. Deni memompa dengan penuh nafsu, desahan dan wajah ibunya makin membuatnya terpacu, ibunya samapi kelojotan menahan sodokannya…</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
”Den…pelaaannnn….Ughhh…”<br style="box-sizing: inherit;" />”Ssssstttt….Yeaaahhhh….Ooo ohhh…”<br style="box-sizing: inherit;" />”Ampuuunnnn….Aaaahhhh….Aww ww….”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Ibunya mendapatkan orgasme, dan Deni malah menjadi semakin nafsu. Tak memperdulikan ibunya yang lemas, ia makin asik menyodok. Santi sendiri sampai kelojotan, rasa nikmat yang tak henti menghantamnya, ja…jadi inikah yang telah membuat Ratna tak bisa menolak Dini, kini Santi paham sepenuhnya. Godaan ini terlalu sulit dan juga terlalu enak buat ditolak. Pantat ibunya nampak bergoyang liar mengimbangi sodokan Deni. Terasa membetot kont01nya. Tangan Deni mulai meremas kuat tetek ibunya itu. Sodokannya juga tetap stabil. Dua minggu tanpa ngewek membuatnya benar – benar disalurkannya sekarang. Bibir Deni mencium bibir ibunya, kini ibunya membalas, mereka berciuman dengan panas. Setelah itu Deni mulai menghisap pentil ibunya kuat – kuat, sodokannya mulai agak berkurang kecepatannya, sudah maksimal ia bertahan…denyut nikmat terasa pada kont01nya. Kembali ia mencium ibunya, memeluknya erat, dan dengan sodokan yang kuat…..crooot…crooot….cr oott…kuat dan banyak sekali pejunya, membuat ibunya bergetar saat pejunya menyemprot kuat. Deni terkulai sesaat, akhirnya dicabutnya kont01nya, berbaring….</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
”Bu terimakasih ya sudah muasin hasrat Deni.”<br style="box-sizing: inherit;" />”Ya…sekarang sudah mau sekolah lagi kan…?”<br style="box-sizing: inherit;" />”Iya.”<br style="box-sizing: inherit;" />”Kalau kamu nanti sedang kepengen bilang ke ibu ya. Tapi jangan sampai ayahmu tahu.”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Dan akhirnya memang Deni kembali ke sekolah. Nilainya bahkan meningkat. Kini setiap ia ingin, ibunya akan memenuhinya. Ayahnya akhirnya sudah menyelesai proyeknya dan kembali pulang, namun mereka tetap melakukannya. Waktu terus berjalan….</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Santi merasa sudah melakukan solusi yang paling tepat. Kini anaknya dapat memuaskan hasrat yang merongrongnya. Tahu kini ibunya selalu ada untuk membantunya. Bersekolah seperti sediakala dan tak pernah membicarakan lagi niat untuk pindah sekolah ke kampung. Santi bahkan amat menikmati melakukan hubungan seks dengan Deni, bisa sangat mengerti dan sangat memahami kenapa adiknya sampai tak kuasa menahan diri dari godaan Deni. Santi bahkan bisa toleran saat Ratna datang menginap ke Jakarta ( Ucil dititipkan ke abahnya. mungkin Ratna kangen sama Deni pikir Santi ). Rumah mereka hanya memiliki 2 kamar. Jadi Ratna tidur di kamar Deni. Suaminya tentu saja tak curiga dan berpikiran macam – macam. Tapi Santi tahu bahwa di kamar itu setiap malam Deni dan Ratna bukan hanya sekedar tidur. Deni pasti ngewek sama bibinya itu. Santi diam saja, membiarkan kedua orang yang ia sayangi itu memuaskan hasrat masing – masing.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Deni sedang merokok di kamarnya, menatap jam di dinding….tik…tik…tik…y ak sudah jam 12 malam, resmi sudah kini ia berusia 17. Banyak yang terjadi belakangan ini, dan semuanya menyenangkannya. Ibu, Bi Ratna, Bi Lasmi akan selalu menjadi wanita yang ia sayangi. Ia tak akan pernah tahu apa yang akan ia temui di masa depan. Tak akan pernah tahu wanita seperti apa yang akan menjadi pasangan hidupnya nanti. Tapi satu hal yang pasti, sampai kapanpun bi Ratna akan selalu menjadi cinta pertama dan menempati ruang khusus di hatinya. Deni tersenyum, mematikan rokoknya, lalu tidur.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Tamat</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00252912737491549414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3276365300040392364.post-290794910374172252015-11-15T21:05:00.000-08:002015-11-15T21:05:18.906-08:00Gairah Terlarang (Deni & Bibi Bibinya Di Garut) – Part 2<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Akhirnya Bi Ratna mulai mendekat dan berlutut dekat Deni, tangannya yang halus mulai menyentuh kont01nya, lama ia menyentuh dan hanya menggenggamnya, mungkin sedang menghayati terlebih dahulu, mungkin sudah terlalu lama dia tidak melihat kemaluan lelaki. Deni merasakan tangan bibinya sangat halus sekali, membuat kont01nya tambah keras. Tak berapa lama tangannya mulai mengocok kont01 Deni, dan Deni merasa nikmat sekali, apalagi sambil menikmati kocokan bibinya, Deni bisa melihat belahan teteknya dengan jelas.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
”Ughhh….enak bi, Deni senang banget nih…”<br style="box-sizing: inherit;" />”Sudah kamu nikmati saja….”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Sambil mengocok kont01 Deni, matanya nampak terus memandangnya, sesekali Deni lihat bibinya meneguk ludahnya, sepertinya sedang ragu mau memutuskan sesuatu, Deni tidak mau kehilangan moment ini, segera mengeluarkan jurus muslihatnya yang level paling tinggi.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
”Biii….kalau cuma bibi yang lihat punya Deni, nggak adil nih….”<br style="box-sizing: inherit;" />”Apa maksud kamu,Den…kamu mau lihat<span id="more-8932" style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 19px; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span><span class="Apple-converted-space"> </span>m3mek bibi, nggak ah…nggak boleh.”<br style="box-sizing: inherit;" />”Ya bibi, curang deh…kalau memang nggak boleh, boleh nggak Deni melihat dan memegang tetek bibi saja, Cuma tetek bibi saja, terus terang Deni suka sekali melihatnya, bahkan kont01 Deni ngaceng begini karena melihat tetek besar bibi terus di balik kutang bibi…boleh ya bi…”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Kulihat bibi terus mengocok kont01ku, raut wajahnya seperti sedang berpikir, antara mengijinkan atau tidak…Dan memang Ratna sedang bergelut sama batinnya…ragu tapi juga terbakar gairah…ya sudahlah akhirnya memutuskan, remaja baru gede seperti keponakannya, melihat tetek saja juga sudah puas…cuma tetek saja tak masalah. Lalu setelah beberapa lama, bibinya berdiri dan duduk di samping Deni, tangannya mulai menurunkan kutangnya….dan terpampanglah kedua teteknya yang besar dengan indah di hadapan Deni, kont01 remaja tanggung itu langsung berdenyut. Deni hanya memandanginya saja, sementara bibi kembali mengocok kont01 Deni.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
”Tuh sudah lihat kan, kok bengong doang…kalau mau pegang ya pegang saja Den, bibi nggak marah kok.”<br style="box-sizing: inherit;" />”I…ii..iya, Bi….”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Dengan tangan gemetar Deni mulai meremas kedua tetek besar itu, ranum, rasanya empuk dan nyaman, jarinya mulai memainkan pentilnya, lama kelamaan pentilnya makin mengeras dan membesar, kocokan bibi Ratna mulai terasa cepat.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
”Bi…Deni boleh hisap pentilnya nggak…???”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Bibi tak menjawab, hanya mengangguk saja, nggak terlalu masalah dengan permintaan keponakannya. Setelah menghisap pentil, nanti juga anteng pikir Ratna. Deni segera mendekatkan mulutku ke tetek bibinya, lidahnya mulai mengulum dan memainkan pentil tetek bibinya, menikmati betul moment pertamanya merasakan tetek wanita. Lalu dia mulai menghisap pentilnya, bergantian kiri dan kanan…lama kelamaan Ratna mulai menggeliat dan gelisah…</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
”Den…Ughh…Den, aduh…bibi mau kasih sesuatu yang enak ke kont01 kamu, kamu nikmati saja ya…sudah kepalang tanggung, nambah ini sedikit nggak masalahlah…lagipula pegel tangan bibi dari tadi ngocokin kont01 kamu, belum ngecret juga.”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Lalu bibi mulai merendahkan kepalanya, otomatis Deni menghentikan hisapannya pada pentil bibinya. Deni sebenarnya sudah tahu apa yang akan dilakukan bibinya, sudah sering melihatnya dalam film bokep yang sering ia tonton….namun merasakan untuk pertama kalinya tentu saja membuatnya berdebar….., Deni merasakan lidah bibinya mulai menjilati kepala kont01nya, geli tapi enak, sesekali lidahnya menjilat lubang pipisnya. Lama bibinya menjilati kepala kont01nya, tangannya membelai biji peler keponakannya ini, lalu lidahnya mulai menjilati batang kont01 Deni, ketika akhirnya mulutnya mulai mengulum dan menghisap kont01nya, tanpa sadar Deni mendesah…tangannya meremas rambut bibinya. Gilaaaaa….lemas rasanya lutut Deni, seluruh sendi terasa lepas, enak sekali ia rasakan saat kont01nya dikulum dan dihisap oleh mulut manis bibi Ratna. Sesekali dirasakan pangkal kepala kont01nya bersentuhan dengan bibir hangat bibinya, merem melek Deni menahan rasa geli – geli nikmat ini. Bi Ratna dengan semangat dan rakusnya melumat habis kont01 Deni dengan mulutnya. Mimpi apa Deni..bisa merasakan kenikmatan pertama di-oral bersama bibinya yang cantik dan bahenol ini<br style="box-sizing: inherit;" />.<br style="box-sizing: inherit;" />Setelah beberapa lama bi Ratna menghentikan kesibukan mulutnya, ia segera duduk dan menatap Deni, ekspresi wajahnya fifty – fifty, sebagian agak canggung buat ngomong, tapi juga sebagian lainnya penuh gairah dan rasa penasaran….. ..</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
”Den, sudah kepalang tanggung, bibi memang sudah lama nggak merasakan barang lelaki, kamu mau kan bantu bibi. Kamu belum pernah ngerasain begituan kan..? Makanya bibi mau kamu ngeluarin pertama kali di dalam m3mek bibi. Bibi pakai alat KB, belum bibi lepas,jadi nggak masalah. Eh..kalau kamu belum tahu caranya, jangan khawatir, nanti bibi akan bimbing kamu.”<br style="box-sizing: inherit;" />”I…iii..iya bi, kalau sama bibi, Deni justru merasa senang dan bahagia, nggak bakalan nyesal. Kalau Deni masih bego, maklumin saja ya bi..”<br style="box-sizing: inherit;" />”Ah…nanti juga pintar. Umumnya sih kalau dari pengalaman, juga cerita banyak teman bibi, kalau perjaka awalnya suka cepat keluar, tapi nggak tentu, ada juga yang alot, lama keluarnya. Itu bukan masalah, yang namanya pertama pasti masih tegang, masih terlalu nafsuan, nanti juga biasa. Sini kemari….bantu bibi buka pakaian bibi.”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Deni segera membuka kaosnya, sangat penuh luapan kegembiraan dan penasaran…Deni sudah lama mau melepas keperjakaannya, tapi kini saat akhirnya siap melepasnya, ternyata moment itu sama bibinya yang aduhai ini…grogi dab tegang campur penasaran bercampur satu. Deni lalu membantu bibi Ratna melepaskan kutangnya, lalu bibinya berdiri, ia bantu melepas kainnya, terlihat celana dalamnya, Deni bengong menatapnya, bibi ratna tersenyum dan menyuruhnya melepaskannya. Memang semalam ia sudah melihat m3meknya, namun sekarang melihatnya sedekat ini, mengethui sebentar lagi ia bebas melakukan niatnya dan juga saat bibinya tak tertidur jauh lebih mengasyikkan, indahnya…lalu bibi menarik tangannya ke arah kamar tempat Deni tidur, mungkin dia lebih nyaman melakukannya di tempat tidur daripada di sofa. Sesampainya di kamar bibi segera berbaring, Deni hanya berdiri saja menyaksikan tubuh telanjang bibinya yang sangat indah dan mempesona.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
”Ayo sini, kamu naik dong, Den. Tadi kan semangat betul, kok sekarang banyak bengong..? Kamu lihat m3mek bibi kan..? Nah…, ayo arahkan mulutmu ke situ, nanti bibi kasih tahu…”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Dengan cepat Deni segera naik, masih rada kurang pede, bibi mulai merenggangkan kakinya, mempertontonkan m3meknya yang dihiasi bulu jembut yang lebat, belahan m3meknya nampak jelas dan rapat, mungkin karena sudah lama nggak diterobos barang lelaki. Mata Deni terpaku menyaksikannya.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
”Den, sekarang kamu mainin m3mek bibi sama mulut dan lidah kamu, perempuan akan senang kalau lelaki memainkannya.”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Tangannya mula – mula mengelus dan membelai bulu jembutnya, terasa tebal dan kesat, sesekali ia menarik bulu jembut itu perlahan, nyamannya, lalu jarinya mulai mengusap permukaan luar m3meknya. Tebal juga m3mek bi Ratna, belahannya panjang dan rapat. Deni meneguk ludahnya…kont01nya sudah ngaceng sekeras batang kayu.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
”Sekarang gunakan jarimu, lebarkan m3mek bibi..kamu bisa gunakan lidahmu untuk menjilatinya”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Deni mulai mengikuti bimbingan dan arahan bibinya, jarinya mulai melebarkan belahan m3meknya, merenggangkannya, nampaklah lobang m3meknya yang berwarna pink rada kemerahan menggoda, Deni mendekatkan mulutnya ke arah sana, hidungku mencium aroma wangi yang enak, sangat natural dan menggelitik saraf – saraf sensualnya. Ia mulai memainkan lidahnya menjilati seluruh bagian dalam dan juga lobang m3mek bibi Ratna.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
”Aahhh…ya…betul begitu, nah…dekat atas lobang m3mek bibi, ada tonjolan daging sebesar biji kacang, itu it1l bibi, kamu mainkan dengan lidahmu, bibi akan merasa enak sekali kalau kamu memainkannya.”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Deni mulai mencari tonjolan enak milik bibi, lalu lidahnya mulai menjilatnya, memainkannya, memulasnya ke atas bawah, kiri kanan, pinggul bibi mulai bergoyang, mulutnya mengerang dan mendesah nikmat. Secara naluriah, tangan Deni mulai beraksi, jarinya mulai menusuk – nusuk lobang m3meknya…</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
”Sssshh…Aaaahhh…Yaaaa..pin teeeerrr juga kamu….Deeeennn….Hhhhh”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Makin senang Deni mendengar bibi Ratna memujinya, PeDenya bertambah, tangan bibi mulai menjambaki rambutnya, sedang Deni makin bersemangat menjilati it1lnya, jarinya makin leluasa keluar masuk di dalam lobang m3mek bibinya yang sudah basah, makin tercium aroma yang khas sekali, yang belum pernah ia rasakan dengan indra penciumannya sebelum ini, aromanya enak sekali di hidung. It1l bibinya makin mengeras dan mudah sekali dimainkan oleh lidahnya, lama Deni memainkannya sesuka hatinya, sesekali bibirnya menarik lembut memainkan it1l bibi Ratna, juga masih asik menyodokkan jarinya di lobang m3mek bi Ratna. Bibi hanya mendesah dan merintih penuh gairah, pantatnya sesekali ikut bergoyang, Deni nggak bosan, ini pengalaman pertamanya, dan ia menyukainya….ketika akhirnya Deni merasakan desahan bibinya makin kuat, dan badan bibinya mulai bergetar, pantat bi Ratna sedikit terangkat, tubuhnya mengejang kuat…tak lama m3meknya menyemburkan cairan hangat, Deni merasakan jarinya sedikit hangat juga lengket.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
”Duuhhh…enaknya sudah lama rasanya bibi nggak merasakan nikmat ini. Den, bibi rasa buat urusan lidah, kamu bakalan cepat mahir. Sekarang kamu coba masukkin kont01 kamu ke m3mek bibi, nikmatnya bakalan luar biasa, percayalah. Karena ini pengalaman pertama kamu, nggak usah khawatir, lumrah kalau cepat keluar…nanti juga terbiasa.”<br style="box-sizing: inherit;" />”Ba..Baik bi…, bantu Deni ya…”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Deni lalu mulai memposisikan diri di atas tubuhnya, satu tangan bibi mulai melebarkan lobang m3meknya, sedangkan satu tangannya lagi mengenggam kont01 Deni, membimbingnya menuju ke arah yang benar. Percobaan pertama agak meleset….lalu akhirnya…Blessss…kont01nya mulai terbenam ke dalam lobang nikmatnya, ketika akhirnya seluruhnya masuk, badan bi Ratna nampak bergetar kuat. Deni melihat wajah bibinya seperti wajah orang haus yang baru saja menemukan air. Deni hanya diam dulu merasakan kenikmatan saat pertama kali kont01nya memasuki m3mek wanita, terasa hangat dan nyaman. Sulit dia mengungkapkan perasaannya saat itu. Yang dia tahu bibi mulai menyuruhnya memompakan kont01nya, Deni mengikuti petunjuknya, konsentrasinya saat itu hanya tercurah pada pompaannya, belum terpikir untuk melakukan hal sambilan lainnya seperti menghisap teteknya, hanya focus pada pompaannya…maklum masih pemula. Deni juga belum pandai mengatur ritme…memompa sekuatnya dan secepatnya, memang m3mek bibinya terasa sempit dan mencengkram, membuat kenikmatan tiada tara pada kont01nya…</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Tidak sampai 2 menit Deni merasakan klimaks pertama kalinya pada lobang m3mek wanita. Sangat spesial bagunya karena wanita itu adalah bi Ratna.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Dia hanya mampu terkulai lemas di atas tubuh bibinya. Masih diam menikmati sensasi yang baru dirasakan. Bibi hanya membelai – belai punggungnya. Tidak berapa lama, dia cabut kont01nya dan berbaring di sampingnya.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
”Bi…maaf ya, Deni cepat selesainya…”<br style="box-sizing: inherit;" />”Nggak apa Den, justru itu normal, tadi kan bibi sudah bilang, kebanyakan orang memang akan cepat keluar saat pertama kalinya, karena memang belum terbiasa. Nantinya pasti akan lain.”<br style="box-sizing: inherit;" />”Bi…Deni senang sekali, bahkan bahagia karena pengalaman pertama Deni bisa melakukannya sama bibi, akan jadi kenangan indah banget buat Deni.”<br style="box-sizing: inherit;" />”Bibi juga Den, syukurlah kalau Deni senang karena memilih bibi sebagai wanita pertama bagi Deni untuk melakukan ini. Bibi memang sudah lama nggak melakukannya, saat melihat barang kamu, jujur saja m3mek bibi berdenyut, mungkin merasa ketemu lawannya. Bibi sempat bimbang, tapi karena kamu keponakan bibi, bibi justru merasa nyaman dan aman. Biarkan ini menjadi rahasia kita berdua ya.”<br style="box-sizing: inherit;" />”Bi…???”<br style="box-sizing: inherit;" />”Iya Den…kenapa…??”<br style="box-sizing: inherit;" />”Deni ngaceng lagi…..mau masukkin lagi…”</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Akhirnya malam itu Deni kembali meneruskan pelajarannya, sampai 4 ronde, sudah makin pandai dan terkontrol. Setelah selesai bibinya kembali ke kamarnya. Deni kini sendirian, masih lemas sekali, tenaganya terkuras habis. Meski begitu sangat bahagia….gilaaaa, keputusannya buat tetap tinggal di kampung, sangat menguntungkannya. Tak menyesal ia hilang keperjakaannya untuk wanita semenawan bi Ratna. Deni karena lelah segera tertidur dengan senyum amat manis menghiasi bibirnya.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00252912737491549414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3276365300040392364.post-38320434006193376922015-11-15T21:01:00.003-08:002015-11-15T21:01:55.879-08:00Ibu..maafkan Anakmu.. – Part 7<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Bagiku istilah peribahasa ‘Surga ada dibawah telapak kaki ibu’ nampaknya sudah tidak berlaku lagi. Menurut pendapatku surga ada dibawah selangkangan ibu. Memang terkesan menjijikkan dan kurang ajar bagi orang pada umumnya. Aku memang punya orientasi seksual yang nyeleneh, bagaimana tidak ? Aku sudah kehilangan nuraniku sebagai manusia normal. Penisku yang seharusnya hanya aku tancapkan kedalam vagina istriku malah aku arahkan ke liang yang sama saat aku dilahirkan.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku memang sudah jauh dari kata waras. Diriku terlalu mudah dikuasai oleh nafsu binatang yang bukan pada tempatnya. Aku sudah terlanjur berbuat sampai sejauh ini. Tak ada lagi tempat yang layak bagiku dari sisi pemikiran normal apapun, yang pada akhirnya menciptakan situasi pembenaran menurut sudut pandangku. Aku tidak mau menggunakan istilah nasi sudah menjadi bubur, bagiku istilah yang tepat adalah penis sudah terlanjur masuk ke dalam vagina, dan vagina itu adalah vagina milik ibu kandungku.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku masih berusaha menikmati dahulu<span id="more-9071" style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 19px; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span><span class="Apple-converted-space"> </span>prosesi persetubuhan paling tabu ini. Penisku sudah tenggelam sepenuhnya didalam vagina ibu, bahkan aku merasa ujung penisku sudah menyundul sesuatu yang menahan pergerakan penisku untuk lebih jauh lagi. Akhirnya impian dan obsesi gilaku selama ini bisa aku wujudkan, malam ini aku berhasil menyetubuhi tubuh wanita yang telah melahirkanku. Tubuhku dan tubuh ibuku menjadi satu kembali melalui kelamin. Sungguh aku merasakan dahsyatnya sensasi persetubuhan ini. Semakin aku merasa tabu semakin aku merasakan sensasi kenikmatannya. Menyetubuhi ibu kandung bukan hanya rasa kenikmatan karena berhasil memasukkan penisku di vagina ibu, aku merasakan esensi kenikmatannya justru bukan dari situ, melainkan akan rasa bersalah dan tabu yang seharusnya tidak aku lakukan bersatu dengan kenikmatan tubuh dalam adegan seksual. Hal itulah yang menciptakan kenikmatan hubungan seksual dalam sensasi atau dimensi yang berbeda. Ibarat kata kenikmatan sensasi menyetubuhi ibu sendiri sangat tidak mainstream. Aku sendiri bingung menjelaskannya tapi bagi orang yang punya pengalaman sama denganku pasti akan mengerti apa yang aku maksudkan.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku mulai memompa perlahan penisku yang sudah tertanam mantap dalam vagina ibuku. Perlahan namun pasti gerakanku makin cepat. Makin lama kurasa lendiri di area vagina ibuku makin banyak dan penisku makin licin menggesek dinding vagina ibu. Ibu masih tertidur pulas, sama sekali tidak menyadari bahwa tubuhnya sedang disetubuhi oleh anaknya sendiri. Aku dekatkan bibirku ke bibirnya, dan kembali aku lumat bibirnya aku masukkan lidahku kedalam mulutnya dan aku cium ibuku dengan sangat bergairah sambil aku pompa terus penisku.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Kini tangan kiriku menelusup dibalik kaosnya, dan menggapai gundukan payudara sebelah kanannya. Ibuku masih mengenakan bra didalamnya. Jariku kumasukkan dan terus mencapai ujung putingnya, akhirnya telapak tangan kiriku sudah sepenuhnya menggenggam payudara kanan ibuku. Aku remas perlahan payudara ibuku. Masih kurasa kenyal ketika aku remas, meski sudah terasa agak kendor karena faktor usia. Ketika sudah sampai disini aku berpikir akan lebih nikmat bila aku menelanjangi ibuku dan bersetubuh secara total, jadi aku bisa merasakan sentuhan kulit tubuhku dengan tubuh ibuku.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Kucabut penisku dan aku bangun dari posisiku. Segera aku angkat kaos yang dikenakan ibu. Agak butuh waktu lama memang namun pada akhirnya aku berhasil membuka kaos ibuku. Bra yang dikenakan ibu aku biarkan saja, tapi aku angkat kedua cup nya keatas sehingga payudaranya terpampang jelas dimataku. Setelah itu aku lepaskan kain sarung yang masih terlilit dipinggangnya. Aku tertegun sejenak tidak kusangka aku bisa melihat ibuku dalam kondisi telanjang yang biasanya aku melihat ibu dengan kondisi pakaian yang tertutup dan sopan. Menyaksikan ibu dalam kondisi seperti ini otomatis gairahku meningkat kembali.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Kuposisikan tubuhku sejajar diatas tubuh ibuku. Aku peluk tubuh ibuku dari atas, merasakan dahulu sentuhan kulit hangat dari tubuhnya. Aku mulai tergoda dengan payudara ibu yang menempel erat didadaku. Aku pegang keduanya, meremasnya perlahan dan secara reflek aku mengecup puting kanan payudaranya, aku masukkan kedalam mulutku sedalam mungkin sampai memenuhi seluruh rongga mulutku. Aku seperti merasa ada balon didalam mulutku, aku bergerak turun sedikit dan aku mulai menghisap-hisap payudara ibuku didalam mulutku, lidahku juga turut bermain diseputar putingnya. Ada rasa sedikit asin tapi samar yang kurasa dilidahku. Baru kali ini aku merasakan payudara seorang wanita dewasa. Dari kanan aku pindah ke kiri, bolah balik lalu aku sapu celah payudaranya dengan lidahku, bergerak memutar naik dan turun lalu kembali menjilati pangkal payudara hinggal putingnya secara bergantian. Lama-lama kedua payudara ibuku makin basah oleh liurku.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Kembali aku memposisikan tubuhku lebih naik sedikit dengan tujuan agar penisku bisa berada pada posisi yang pas dengan vagina ibuku. Aku mengangkat sedikit tubuhku lalu aku arahkan penisku ke vagina ibuku dan kudorong perlahan. Aku melakukan gerakan piston agar penisku bisa keluar masuk dengan lancar. Aku merebahkan tubuhku dan kulingkarkan kedua tanganku dibalik pundak ibuku sambil terus menggenjot vaginanya lebih cepat. aku ingin merasakan persetubuhan yang sempurna, aku lalu mencium bibir ibuku dalam posisi dan gerakan yang sama, dengan posisi dan kondisi seperti ini lengkap sudah prosesi persetubuhanku dengan ibuku. Dari wajah sampai selangkangan berhasil aku satukan denganku. Aku benar-benar sudah diluar batas dan kendali, aku makin cepat melakukan genjotan di vagina ibuku. Tidak terasa keringatku makin mengucur dan membasahi tubuh ibuku juga.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Hampir saja aku memuntahkan spermaku jika tidak aku hentikan gerakanku. Aku masih belum puas dan ingin mencoba posisi lainnya. Kini tubuh ibuku aku miringkan ke kiri dan kedua kakinya melipat seperti gunting yang terbuka. Aku arahkan kembali penisku sambil bertumpu pada bongkahan pantat kanannya. Vagina ibuku sudah sangat licin sehingga mudah sekali penisku masuk kembali kedalamnya. Pantat ibu aku remas-remas sambil agak menarik keatas supaya liang vaginanya lebih terangkat. Aku percepat gerakanku dan menghasilkan bunyi seperti tepukan antara pahaku dan pantat ibuku. Pada posisi ini aku merasa penisku bisa masuk lebih dalam lagi, benar-benar tidak ada yang tersisa sedikitpun dari pangkal kelaminku. Semuanya sudah masuk tertanam didalam vagina ibuku.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Setelah beberapa saat aku ingin merubah posisi kembali. Kali ini tubuh ibuku aku posisikan dalam keadaan tengkurap kedua tangannya memanjang ke atas kepalanya dan kepalanya aku miringkan kekanan agar ibu tetap bisa bernafas dengan baik. Aku arahkan lagi penisku dibawah bongkahan kedua pantat ibuku. Kucari celah lubangnya dan perlahan aku dorong lagi ke dalam. Aku tarik sedikit lalu kudorong lagi lebih dalam, begitu seterusnya hingga pangkal penisku menyatu sepenuhnya dengan pantat bagian bawah ibuku. Kedua pantat ibuku ini amat menggodaku, lalu kedua tanganku kuletakkan pada kedua pantatnya, sambil aku remas dan kujadikan tumpuan. Selanjutnya aku gerakkan penisku keluar masuk didalm vagina ibuku. Sungguh luar biasa sekali kenikmatan yang aku rasakan, aku terus memacu tubuhku dan memacu gairahku dan benar-benar menikmati setiap gerakan yang aku lakukan. Saking aku merasa nikmatnya sampai wajahku terdengak keatas dan mataku terpejam menikmati setiap aliran darah ditubuhku yang mengalir membawa sensasi kenikmatan berhubungan badan dengan ibu kandungku.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Makin cepat kusodok vagina ibuku makin dekat dengan orgasmeku. Aku ingin mencapai puncak dari persetubuhanku. Aku ingin menyentuh batas maksimal dari obsesiku selama ini. Aku sudah tidak mungkin mundur lagi dan harus aku tuntaskan juga apa yang selama ini jadi keinginan terbesarku. Aku rebahkan tubuhku ke tubuh ibuku, tangan kananku aku selipkan dibalik dada kanannya dan menggapai pipi sebelah kirinya. Aku bermaksud mendekatkan bibirku dengan bibir ibuku. Aku julurkan lidahku dan mencium bibir ibuku sambil terus aku genjot penisku didalam vaginanya. Aku sudah hampir mencapai orgasme, dalam posisi ini dengan lirih aku sebut nama ibuku, erni…erni…erniii…sampai akhirnya tiba juga puncak dari persetubuhanku. Ada perasaan lain ketika aku memanggil ibuku dengan namanya, seolah aku mengungkapkan wujud nafsuku pada yang mengalir disekujur tubuhku. Aku mengejang dan kudorong dengan sangat kuat penisku lalu aku tahan dan diamkan. Tubuhku kaku sepenuhnya dan pada saat yang bersamaan pula, cairan spermaku keluar dari penisku dan muncrat beberapa kali didalam vagina ibuku. Aku benar-benar mengalami sensasi yang luar biasa sampai-sampai tubuhku terdiam untuk beberapa saat mengalami kenikmatan terbesar dalam hidupku yang belum pernah kurasakan. Seluruh batas antara aku dan ibuku sudah kulanggar didalam bingkai hubungan seksual meskipun aku melakukannya secara sepihak pada saat ibuku tidak sadar.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku belum terpikir untuk melakukannya dalam keadaan ibuku sadar, aku ingin menikmati dahulu puncak dari pencapaianku ini. Dalam kondisi inipun aku sudah merasa sangat puas sampai aku kehabisan kata cara mengungkapkan bagaimana perasaanku saat itu. Aku sudah menaklukkan ibu kandungku secara fisik namun belum secara logika, entah kapan aku bisa bersetubuh dengan ibuku dalam keadaan mau sama mau, saling menginginkan untuk bergumul diatas ranjang melakukan hubungan seksual.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Setelah beberapa saat aku puas dan badanku terasa lemas, aku bangkit dan kukeluarkan penisku dari tubuh ibuku. Bekas spermaku terlihat berceceran dipermukaan vagina ibuku. Buru-buru aku bersihkan vaginanya dan mengeluarkan sedikit demi sedikit sisa sperma yang masih tertinggal di dalam. Aku tidak ingin ibu sampai mengenali cairan spermaku ketika terbangun nanti. Aku balikkan tubuhnya dan kupakaikan kembali bra dan kaosnya seperti semula, tidak lupa lilitan sarung dan CD nya aku pasang kembali seperti sedia kalah. Aku berulang kali memastikan kondisi tubuh ibuku ini seperti sebelum aku setubuhi supaya ibu tidak merasa curiga, walaupun aku sudah puas merasakan bersetubuh dengan ibuku tapi aku juga tidak mau ambil resiko ibuku sampai melihat kejanggalan ditubuhnya.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
sebelum aku meninggalkan kamar ibuku aku sempatkan untuk mencium bibir ibuku lagi, kecupan ringan sebagai tanda terima kasihku pada ibuku meski disisi lain ada rasa bersalah juga karena sebagai manusia normal yang punya nurani tetap ada perasaan bersalah walau pada akhirnya nafsulah yang berkuasa ditubuhku. Ibuku masih tertidur dengan tenangnya, ada raut wajah keanggunan seorang ibu yang kulihat, kembali kudekatkan wajahku dan kukecup dahinya, bagaimanapun aku masih sayang pada ibuku. Benar-benar sebagai ibu, inilah yang kurasakan, perasaan yang campur aduk, karena aku masih menghormati dan menyayanginya sebagai ibuku dan disatu sisi aku juga punya nafsu seksual pada ibu.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Tubuhku sudah sangat lelah dan lemas, lega rasanya dengan apa yang terjadi barusan. Kurebahkan tubuhku diatas tempat tidurku. Pikiranku melayang kesana kemari, aku masih enggan memikirkan bagaimana besok ceritanya, aku sudah siap jika besok kejadiannya ibu sampai tau apa yang tadi kulakukan walaupun ada juga rasa was-was. Ahh…sudahlah, gimana besok saja, malam ini aku bahagia dan akan aku ingat selamanya kejadian barusan sebagai sebuah pengalaman hidup terbesarku selama 22 tahun. Dalam hati aku berucap, "ibu…aku menyayangimu….". Lalu aku tertidur dalam sejuta pikiran yang kubawa bersama sunyinya malam ini….</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
TAMAT</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00252912737491549414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3276365300040392364.post-74695745693406657332015-11-15T21:01:00.000-08:002015-11-15T21:01:18.491-08:00Ibu..maafkan Anakmu.. – Part 6<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku merasa belum puas juga dengan aktifitas oralku pada vagina ibu, meski sebagian wajahku sudah belepotan cairan aku malah semakin bernafsu. Sebenarnya aku masih ingin mencumbu vagina ibu tapi aku ingin mencoba hal baru lainnya. Dari balik selangkangan ibu aku menatap bibir tebalnya, aku ingin merasakan penisku masuk kedalam mulutnya. Aku bangkit dan mengelap wajahku yang penuh dengan campuran cairan vagina dan liurku. Aku buka celana dan bajuku, aku benar-benar telanjang dihadapan ibuku saat ini.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku berbaring disebelah kanan ibu lalu aku lingkarkan tanganku dipinggangnya. Selangkangan ibuku masih terbuka bekas aku oral tadi dan aku biarkan saja seperti itu. Aku menatap wajah ibuku dari samping memperhatikan matanya yang terpejam, bibirnya yang menggoda dan alunan nafas dalam tidurnya yang teratur. Pada saat itu aku merasa nyaman dan bahagia sekali. Aku yang tak menyangka, perbuatanku akan sejauh ini, aku sudah berhasil menggumuli bibir dan vagina ibuku. Semakin menyadari wanita tersebut<span id="more-9069" style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 19px; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span><span class="Apple-converted-space"> </span>adalah ibu semakin nafsuku bangkit.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku memang ingin menyetubuhinya sebagai ibuku, bukan sebagai kekasih atau istri. Pikiranku sebagai anak kandung yang ingin menyetubuhi ibuku malah jadi energi tambahan betapa aneh dan gila sensasi yang kurasakan saat ini. Dahulu aku juga pernah berorientasi seksual terhadap teman sebayaku atau rekan kerja, atau bahkan puluhan bintang porno yang pernah aku tonton, tapi tidak sekuat gairahnya ketika aku memendam nafsu pada ibuku.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Ibu adalah wanita yang seharusnya kita hormati sayangi dan muliakan. Kenyataannya tidak berlaku bagiku, aku benar-benar sudah bukan manusia normal lagi, dengan kata lain cuma binatang yang menyetubuhi ibu kandungnya, tapi nyatanya didunia ini bukan sekali dua kali seorang anak menyetubuhi ibu kandungnya sendiri, yang jelas aku tidak sendiri, beberapa sudah pernah melakukannya atau mungkin baru berniat saja untuk melakukan.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Tapi meskipun aku menyadari bahwa perbuatanku ini salah aku juga ingin mengungkapkan sisi perasaanku yang lain terhadap ibu. Sebelum aku memulai kembali perbuatan bejatku aku berucap pada ibu disisi telinganya. Meski aku tau ibu tidak mungkin menangkap suara yang kuucapkan. Aku masih memeluknya dari sisi kanan, dengan begini aku merasa lebih intim dan dekat dengan ibuku.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
"Bu..aku minta maaf sama ibu sebelumnya, selama ini ibu tidak tau kalo aku sudah pernah mencium ibu, bukan saja di pipi tapi seluruh bibir ibu dan kita juga sudah saling merasakan sentuhan lidah". Aku terdiam sejenak sambil sesekali aku kecup kening dan telinga ibuku.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
"Maafkan aku bu, kalo aku jadi anak yang kurang ajar, anak yang bernafsu pada ibunya sendiri, aku tidak sanggup menahan semua godaan ini bu".</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
"Aku minta maaf sebelumnya pada ibu… malam ini aku menyetubuhi ibu, malam ini aku dan ibu tidak saja terikat pertalian darah, tapi juga terikat dalam indahnya persenggamaan yang mempertemukan penisku dan vagina ibu, dan memasukkan benih spermaku kedalam rahim ibu".</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
"Aku sayang ibu…tapi aku juga ingin…menyetubuhimu….ibu……".</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Lambat sekali aku mengucapkan kata-kata tersebut disamping telinga ibuku, aku menganggap seolah-olah ibuku mendengar dan mengiyakan seluruh ucapanku itu. Aku sengaja bermain kata-kata untuk lebih mendorong nafsuku pada ibu. Dengan begini aku memang sadar dan menyadari bahwa aku memang ingin menyetubuhi wanita yang sedang aku peluk dengan kondisi setengah telanjang yang tiada lain ibu kandungku sendiri. Setelah itu aku kecup pelan pipi ibuku, sampai disini ibuku masih tertidur pulas karena efek obat tidur yang kuberikan tadi.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku bangun dan mengambil posisi diatas tubuh ibuku. Aku sandarkan tubuhku diatas tubuh ibuku, kedua lenganku kuletakkan disamping kanan dan kiri kepala ibuku. Penisku yang dari tadi sudah menegang aku lipat dan letakkan diantara perut dan vagina ibu. Kubelai-belai rambutnya, alisnya dan kusentuh pipinya lalu kukecup dahinya. Aku tetap ingin menunjukkan rasa hormat dan sayang kepada ibuku. Aku letakkan kedua telapak tanganku dipipi ibu dan dengan sedikit memiringkan wajahku aku kecup bibir ibuku. Aku memang sangat menyukai berciuman dengan ibuku, menyenangkan rasanya bisa mencium ibu dibibir bahkan bisa merasakan memilin lidahnya didalam. Mungkin kebanyakan orang lain hanya mencium tangan pipi atau dahi ibunya tapi aku sudah bisa merasakan jauh lebih dari itu.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Sudah hampir seluruh rongga mulut ibu aku jelajahi dengan lidahku. Kadang aku menghisap dan mengecap-ngecap permukaan bibir dan gigi depan serta lidahnya yang tersembunyi. Hingga rasanya tidak ada lagi ruang rongga mulut ibuku yang belum tersentuh oleh lidahku. Makin lama tubuhku makin panas dan berkeringat. Kembali aku bangun dan menempatkan selangkanganku tepat dihadapan wajah ibuku. Aku ingin mencoba merasakan seperti apa penisku jika masuk kedalam mulut ibuku. Kutarik sedikit dagunya supaya mulutnya agak terbuka dan tangan kananku menuntun penisku keujung bibirnya. Pertama kali penisku menyentuh bibirnya ada rasa licin dan hangat yang kurasakan. Aku diam sejenak sambil menahan rasa nikmat yang terasa diujung penisku.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Kugerakkan penisku dicelah bibir ibuku membelah dan menyentuh permukaan giginya yang masih agak rapat sementara tangan kiriku memegang dagunya berusaha membuka celah bibirnya agar lebih terbuka. Aku merasakan ujung penisku geli dan agak basah sampai-sampai aku merinding keenakan saking kuatnya rangsangan yang kurasa. Kudorong kedalam pelan-pelan sambil membuka celah bibirnya lebih lebar, sedikit demi sedikit kepala penisku masuk kedalam mulut ibuku.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Ada rasa geli, ngilu, hangat dan nikmat campur jadi satu ditambah dengan efek visual pandangan mataku yang melihat penisku didalam mulut ibuku. Aku coba benamkan lebih dalam lagi hingga menyentuh permukaan lidah ibuku. Kuhentikan sejenak pada fase ini. Aku ingin menikmati dahulu sensasi seperti ini, sensasi yang belum pernah aku rasakan sebelumnya melebihi ekspektasiku selama ini yang mengira oral seks sama rasanya dengan onani. Maklum aku memang belum pernah merasakan oral seks jadi aku benar-benar berusaha keras menahan agar tidak orgasme didalam mulut ibuku. Bukan apa-apa, aku belum merasakan liang vagina ibuku, aku tidak mau misiku belum tuntas tapi sudah orgasme duluan.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Setelah setengah penisku masuk kedalam mulut ibu kedua tanganku memegang kepala bagian belakang ibuku yang aku gunakan sebagai tumpuan. Pelan sekali aku mulai menggerakkan penisku naik turun searah dengan mulut ibuku. Gesekan antara bibir lidah dan rongga mulut ibu pada penisku menciptakan sensasi dahsyat disekujur tubuhku. Makin lama gerakanku kupercepat, penisku juga terbantu oleh cairan dari mulu ibuku ada bunyi seperti Clepp..clep…clepp..ketika aku melakukan gerakan tersebut.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Segera aku tarik penisku dari dalam mulut ibu, hampir saja aku muncratkan didalam tadi. Aku langsung berdiri, mengatur nafas dan berusaha melepas konsentrasiku pada tubuh ibuku supaya aku tidak kecolongan orgasme duluan. Kulihat sekitar mulut ibu basah belepotan cairan. Meski kondisi ruangan tidak terang tapi aku bisa melihat jelas wajah ibuku.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Tiba saatnya kini aku memulai misi puncak dari segala obsesiku terhadap ibu selama ini. Menyatukan tubuhku dan tubuh ibu, menyatukan kelaminku dengan kelamin ibuku dan menyatukan cairanku dengan sel indung telur ibuku. Aku mundur agak kebelakang berjongkok diantara selangkangan ibu yang masih terbuka lebar bekas aku oral tadi. Aku sentuh lipatan bibir vaginanya, membuka dan menyentuh liang dalamnya. Aku bisa mencium aroma vagina ibu dari jarak seperti ini dan secara otomatis pula memancing penisku berdiri lebih tegang.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku mengambil posisi seperti push-up dengan tanganku menopang disisi kiri dan kanan leher ibuku. Disaat bersamaan aku tempelkan penisku di vagina ibuku. Masih ada tersisa cairan dipermukaan vaginanya. Setelah kurasa pas, aku dorong penisku pelan-pelan kedalam vagina ibuku. Aku merasa penisku seperti tertahan dan tidak serta merta masuk dengan mudah. Kembali aku dorong perlahan lalu aku tarik lagi, aku dorong lagi dan kutarik lagi. Tangan kiriku kini memegang penisku dan membantu menggesek lubang vagina ibuku, dengan bantuan tangan kiriku aku gerakkan penisku sedikit memutar naik dan turun agak cepat ditambah dengan sedikit dorongan pada pinggulku.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Tidak terasa kepala penisku sudah terbenam, aku sudah merasa kepalang tanggung. Minimal penisku harus masuk seutuhnya kedalam vagina ibuku. Dengan gerakan yang sama seperti tadi kini dorongan pinggulku lebih mantap membantu penisku yang sedang berjuang membuka tabir vagina ibu. Makin dalam dan kini sudah setengah penisku masuk. Kini kedua tanganku aku jadikan tumpuan kembali disisi leher ibu, kini sebagai motor penggeraknya adalah pinggulku.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Gerakkanku makin lama makin bertenaga dan konstan. Cairan pada kelamin kami makin banyak yang turut membantu melicinkan gerakan penisku didalam vagina ibuku aku sambil perhatikan raut wajah ibuku. Wajahnya tenang sekali dalam kondisi tertidur seperti ini. Ada keanggunan dan wajah keibuan pada ibuku. Wanita yang telah mengandung dan melahirkanku, telah membesarkanku dengan kasih sayang seorang ibu. Wanita yang selalu mengayomi anak-anaknya termasuk diriku dari kecil sampai dewasa. Kini wanita itu malah aku setubuhi, aku nikmati tubuhnya, aku hisap kelaminnya dan aku nikmati bibir dan kemaluannya sebagai lelaki.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Sejenak aku merasakan perasaan aneh, antara menyesal dan nafsu. Perasaan bersalah seorang anak yang telah menodai kesucian seorang ibu, seorang anak yang memutus pembatas hubungan ibu dan anak dengan cara yang amat tidak wajar. Dalam situasi seperti ini, ego dan nafsuku berbalik menguasaiku. Aku rebahkan tubuhku dan menopang dengan kedua lenganku. Sekuat tenaga aku dorong maju mundurkan penisku didalam vaginanya. Makin lama makin cepat dan bertenaga. Sampai aku merasakan kepala penisku seperti menyeruak membelah sesuatu yang jadi penahan didalam vagina ibuku, seperti ada semacam daging yang mengganjal ujung penisku. Makin lama makin kudorong pada akhirnya, seluruh penisku sudah masuki kedalam vagina ibuku.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku terdiam sejenak, wajahku kini rapat sekali dengan wajah ibuku. Ada rasa hangat licin dan nikmat menjalar disekujur penisku. Pada akhirnya aku masuk dalam frame dimana seorang anak bisa menyetubuhi ibunya secara utuh, menyatukan kembali dua tubuh dengan cara yang tabu. Aku mencium bibir ibuku dan melumatnya sejenak. Aku pandangi lagi wajahnya, ingin rasanya aku bilang saat itu…ibu…maafkan anakmu…yang telah menyetubuhimu….</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
To be continue- 8/10</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00252912737491549414noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3276365300040392364.post-48293593474366444222015-11-15T21:00:00.003-08:002015-11-15T21:00:41.272-08:00Ibu..maafkan Anakmu.. – Part 5<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Sore itu aku baru saja pulang kerja, kuparkirkan motor diteras lalu aku letakkan tas ku dikamar. Di meja sudah ada segelas kopi buatan ibuku, setiap pulang kerja ibu pasti sudah siapkan kopi untukku. Aku duduk diteras sambil merokok dan menikmati segelas kopi. Lalu lalang tetangga yang lewat depan rumahku, sudah jadi kebiasaan saling bertegur sapa karena beginilah kehidupan di rumah gang sempit.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Ibuku berbicara dari dalam ruang tamu mengatakan bahwa kakakku akan datang sabtu ini. Aku menanggapi biasa saja, kakakku memang kalo sudah dirumah sebagian besar waktunya dihabiskan untuk mengobrol dengan ibu. Oh ya..aku belum menceritakan tentang kakakku ini yang sekarang sedang merantau ke jakarta.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku dan kakakku 2 bersaudara, sama-sama belum menikah. Umur kakakku 27 tahun, kulitnya putih rambut lurus sebahu dan menggunakan kaca mata. Namanya Dian ariani sulistiawati, biasa aku panggil mbak dian saja. Kakakku secara fisik bisa dibilang biasa saja tidak ada yang istimewa menurutku. Meskipun<span id="more-9067" style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 19px; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span><span class="Apple-converted-space"> </span>mbak dian lebih tua dariku tapi posturnya lebih pendek dariku.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Singkat cerita sabtu itu kakakku datang, biasa lah ibuku paling heboh kalo kakak pulang, aku sih cuma basa basi saja sambil liat oleh-oleh yang dibawa mbak dian. Mereka lebih asik ngobrol berdua sampe malam. Aku lebih memilih nongkrong di tempat tetangga kalo malam minggu begini, sebelumnya aku sudah persiapan bawa kunci rumah karena aku pasti pulang jam 12 malam.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Sesampainya dirumah aku langsung masuk kamar berniat untuk tidur. Mungkin karena terlalu banyak minum kopi tadi sudah hampir sejam mataku tak kunjung terpejam. Akhirnya aku mengambil hp dan membuka situs facebook. Tak sengaja akun mbak dian muncul di timelineku, wah..rupanya dia baru update foto profil. Aku lihat dia sedang selfie di ruang tamu rumahku. Ada yang menggelitik pandanganku, mbak dian selfie dari atas wajah, sekilas wajahnya mirip memang dengan ibu (mbak dian juga mengenakan jilbab jika keluar), Disini aku malah jadi ingat ibuku. Aku juga jadi ingat bagaimana aku memperlakukan ibuku dengan perbuatan mesumku.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku buka kembali foto-foto ibu yang telah aku pindahkan ke hp ku. Berbagai foto yang aku lihat memang membuatku penisku tegang. Teringat lagi bagaimana sentuhan penis dan vagina ibuku mampu memberikan efek orgasme yang dahsyat. Aku jadi berpikir kalau besentuhan saja sudah seperti itu bagaimana kalo penisku sampai tembus ke liang rahimnya. Pasti sensasinya akan lebih nikmat apalagi kalau sampai aku mengeluarkan sperma didalam rahim ibuku. Bayangan-bayangan seperti itulah yang memacu diriku untuk bangun dan bergerak ke kamar ibu.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Tapi aku ingat juga mbak dian saat ini tidur di sebelah ibuku, lagi pula malam ini aku tidak menggunakan obat tidur seperti sebelumnya. Sedikit sentuhan gerakan atau suara saja sangat mungkin untuk membangunkan mereka berdua. Aku berjalan ke kamar ibu dan melihat dibalik tirai, mbak dian tidur disebelah tembok dengan posisi miring menghadap tembok, sementara ibuku tidur terlentang disebelahnya. Dalam situasi seperti ini aku ragu. Berbeda jika ibu tidur sendiri, nah sekarang ada mbak dian disebelahnya.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Seperti yang sudah-sudah, meskipun keraguanku sangat besar tetap saja aku tidak bisa menolak dorongan nafsu. Kali ini aku mulai agak nekat, apabila aksiku sampai kepergok ibu aku akan beri penjelasan, sekuat tenaga aku kumpulkan nyali untuk melakukannya. Aku teringat kala aku pertama kali melumat bibir ibuku waktu itu, ibu tidak terbangun sama sekali. Aku ingin mengulangi lagi, merasakan lagi sensasi kehangatan cumbuan pada bibir dan lidah ibuku. Akhirnya aku masuk juga ke kamar ibu dan berlutut disisi ranjang ibuku.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku sentuh dagu ibu dengan telunjukku dan kutarik kebawah supaya kedua bibirnya terbuka. Aku sudah melihat barisan gigi depannya, aku tarik lebih jauh lagi kebawah, makin lebar terbuka mulutnya sampai gigi depannya ikut membuka. Kembali aku julurkan lidahku untuk menerobos rongga mulut ibuku. Rasanya hangat ketika aku jelajahi rongga mulut ibuku dengan lidahku. Entah kenapa aku mulai mengabaikan resiko ibu terbangun jadi aku tetap melanjutkan aksiku. Lagi pula ibuku tidak menunjukkan anda akan terbangun jadi aku makin semangat.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Ketika sedang asik mencumbu ibuku, mbak dian bergerak menelentangkan badannya, seketika itu juga aku bergerak mundur dan tiarap disebelah ranjang. Disini aku jadi sadar, malam ini akan sangat beresiko jika aku meneruskan, aku memutuskan tidak melanjutkan aksiku barusan walaupun sedang enak-enaknya. Akhirnya aku tuntaskan di kamar mandi dengan cara onani. Aku harus sabar menunggu sampai mbak dian pulang lagi ke jakarta.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Esoknya mbak dian sudah pulang lagi, aku memang sudah menunggu dia pulang lagi, dengan begitu aku bisa kembali meneruskan aksi bejatku pada ibu. Aku kembali berencana memasukkan obat tidur kedalam rebusan jamu yang biasa ibu buat. Waktu menunjukkan pukul 9 malam, aku sudah hafal betul dengan rutinitas ibu setiap harinya. Aku masukkan obat tidur kedalam panci rebusan jamu tanpa sepengtahuan ibuku. Aku sudah berniat aku ingin menyetubuhinya malam ini. Aku harus bisa menembus vaginanya dengan penisku.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Selang 2 jam kemudian aku kembali memastikan keadaan sebelum memulai aksiku. Aku lihat ibu tidur dengan lilitan sarung dan kaos. Kali ini aku lebih mengabaikan ‘standar keamanan’ dalam menjalankan aksiku, mungkin aku berpikir tanpa obat tidur saja ibu tidak merasakan mulutnya digumuli olehku apalagi jika menggunakan obat tidur. Nah..pemikiran ini yang memicu diriku berniat untuk menyetubuhinya malam ini bukan lagi hanya sekedar dengan sentuhan-sentuhan.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Setelah aku menciumi bibir ibuku aku langsung menaikkan sarung ibuku keatas, nampak kedua pahanya yang gempal berisi, putih mulus sampai ujung pangkalnya. Kali ini aku menurunkan CD ibuku perlahan, pelan sekali aku turunkan hingga terlepas. Aku tidak mau terburu-buru, semua gerakan aku nikmati dengan penuh penghayatan. Vagina ibu terlihat jelas dimataku meski kamar itu hanya mengandalkan cahaya dari ruang tv. Aku mulai menyentuhnya dari bawa ke atas dengan jariku, turun lagi ke bawah. Yang kurasakan saat itu jemariku merasa hangat dan agak lembab juga sedikit licin. Yang aku tau vagina selalu ada cairan agak lengket.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Dengan posisiku dibawah selangkangan ibu aku tetap sesekali memperhatikan wajah ibu, jaga-jaga saja bila ibu terbangun. Setelah ujung jariku basah dan lembab aku mulai dorong sedikit-demi sedikit, yang semula hanya ujung telunjukku saja yang menyentuh vagina ibu kini sudah masuk seukuran kuku. Aku gerakkan melingkar serta keatas dan kebawah dengan tujuan supaya bibir vagina ibu lebih menyeruak membuka. Tanpa disadari pula karena sentuhanku itu vagina ibu secara otomatis menjadi lebih basah dan ini memudahkanku untuk memasukkan jariku lebih dalam.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Tidak terasa sudah setengah jariku masuk, disamping vagina ibu yang memang sudah pernah mengeluarkan 2 orang anak gerakan jariku juga turut membantu proses ini. Tak tahan melihat vagina ibu yang makin basah, aku julurkan lidahku sambil kedua tanganku membuka bibir vagina ibu kesamping kanan kiri. Ada rasa asin getir yang kurasa dilidahku, semakin dalam dan akhirnya bibirku bersentuhan langsung dengan bibir vagina ibu. Aku diamkan sejenak sambil melihat ke arah wajah ibu, setelah dirasa aman aku teruskan gerakan lidahku didalam vagina ibu.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Produksi cairan vagina ibu makin meningkat, karena sudah bercampur juga dengan liurku. Otomatis liang vaginanya lebih lebar membuka. Aku tusuk-tusuk vagina ibu dengan lidahku dan kadang aku hisap dalam-dalam dengan suara seperti mengecap. Dalam kondisi seperti ini, aku sudah dikuasai sepenuhnya oleh hawa nafsu, aku sudah tidak peduli lagi dengan resiko apapun nanti. Aku sudah siap menyetubuhi ibuku, sudah siap untuk membenamkan penisku di vagina ibu, sudah siap untuk mengeluarkan benih spermaku didalam rahim ibu kandungku sendiri. Ibuku erni sulistiawati harus aku setubuhi malam ini juga, apapun yang terjadi aku tidak peduli. Tujuanku hanya satu aku tuntaskan obsesiku malam ini, menyatukan tubuhku dan tubuh ibuku kembali dengan cara dan situasi yang berbeda dengan yang terjadi 22 tahun lalu.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
To be continue-</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00252912737491549414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3276365300040392364.post-61234049981501462392015-11-15T21:00:00.000-08:002015-11-15T21:00:05.076-08:00Ibu..maafkan Anakmu.. – Part 4<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Sejak aku bisa merasakan berciuman langsung dengan ibu aku jadi makin penasaran untuk menyetubuhi ibuku. Ibuku tidak tau bahwa anaknya pernah melumat bibirnya secara langsung. Pengalaman tersebut selalu membuatku terangsang setiap kali mengingatnya, walaupun itu bukan kali pertama aku berciuman dengan wanita. Setiap aku melihat ibuku bicara padaku aku selalu memperhatikan gerak bibirnya. Semakin aku lihat semakin ingin aku mengulanginya. Ah..seandainya saja ibu mau memberikan bibirnya untuk kulumat, payudaranya untuk kuhisap dan vaginanya untuk kusetubuhi…, tapi rasanya juga tidak mungkin sekali bahkan bisa dibilang amat mustahil aku bisa menyetubuhinya.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku mulai terinspirasi dari beberapa kisah incest yang beredar di internet. Aku buka situs-situs yang memuat cerita incest baik lokal maupun bahasa inggris. Aku pelajari betul bagaimana seorang anak bisa menyetubuhi ibu atau mama kandungnya. Kadang aku geli juga bila aku baca-baca situs cerita dewasa incest, kok bisa ya seorang anak<span id="more-9065" style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 19px; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span><span class="Apple-converted-space"> </span>dengan alasan cinta,obsesi, situasi bahkan unsur paksaan bisa sampai beradegan ranjang dengan orang yang melahirkannya, bahkan sampai menikahi ibunya !. Aku belum bisa kalau harus sejauh itu.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku jadi suka sekali membayangkan aku ada dalam cerita-cerita tersebut. Khayalankulah yang bermain apabila aku membaca adegan-adegan cerita tersebut. Diantara seluruh ‘tata cara’ menaklukan ibu kandung yang aku baca, aku paling tertarik dengan cerita seorang anak yang menyetubuhi ibunya saat tertidur. Buatku ini yang paling masuk akal untuk saat ini. Tapi aku juga penasaran dengan cara merayu secara frontal atau sengaja dengan cara memaksa untuk bersetubuh.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Lama aku berpikir bagaimana caranya menyetubuhi ibu. Berhari-hari aku mencari cara hasilnya buntu, aku benar-benar frustasi. Obsesi berlebihan dalam diriku pada akhirnya juga menyiksaku sendiri. Aku jadi lebih introvert dirumah, lebih banyak didalam kamar, aku jadi jarang bergaul dengan teman sebaya, keluar dari rumah pun hanya urusan pekerjaan atau suatu hal yang mendesak. Aku benar-benar terjebak dalam obsesiku sendiri yang malah berbalik menekan diriku. Hingga pada akhirnya aku putuskan obat tidurlah sebagai cara yang aku gunakan agar bisa menuntaskan hasratku ini, hal ini disebabkan karena aku tidak ingin ibu sampai tau kelakuanku selama ini, termasuk niat untuk memasukkan penisku kedalam vaginanya.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Sepulang dari kerja aku beli obat tidur di apotik, setelah aku beli aku bawa ke kamar. Kembali aku berpikir bagaimana supaya ibu meminumnya. Kalau dicampur dengan minuman pasti rasanya akan dikenali. Hmm… Benar….aku punya ide, obat tersebut akan aku campurkan pada jamu yang biasa ibu minum, ibu tidak akan bisa membedakan rasanya antara aku campur atau tidak. Ibuku memang setiap malam selalu merebus jamu godok, aku sendiri tidak tau jenis jamu apa, aku pernah mencoba rasanya pahit sekali. Kata ibuku sih supaya badan tetap sehat dan segar.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku menunggu hingga selepas ibu nonton tv, biasanya sekitar jam 8 malam ibu akan mulai merebus jamu godokan (istilah orang jawa) tersebut. Ibu mulai menyalakan kompor pertanda mulai memasak rebusan. Segera aku mengambil tas ku dan mengeluarkan obat tidur tadi sebutir yang sebelumnya sudah aku haluskan dalam bentuk puyer. Aku pergi ke dapur ketika ibu masuk ruang tv. Benar saja…ibu memasak jamu, aku lihat sebentar ke arah pintu dapur memastikan, ibuku masih didepan tv, secepatnya aku masukkan serbuk obat tidur tersebut kedalam panci, setelah itu aku kembali lagi ke kamar.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Sekitar sejam kemudian ibu sudah masuk kamar pertanda akan tidur malam. Ibu tidak pernah mengunci kamarnya apabila sedang tidur, ibu hanya membiarkan pintu kamar setengah terbuka dan ada kain penutupnya dipintu itu, lampu ruang tv sengaja selalu dinyalakan supaya tetap ada bias cahaya dari balik kamar. Sementara dikamarku aku menunggu sampai hampir 2 jam. Aku sudah memperhitungkan efek dari obat mulai bekerjanya kapan serta berikut durasi efeknya, semua sudah aku pelajari dari penjaga apotik.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Sebenarnya aku segan masuk kamar ibu, jarang sekali aku masuk kamarnya apabila ibu didalam apalagi jika sedang tidur, tapi kali ini berbeda, aku memang menginginkannya tertidur untuk memuluskan rencanaku. Dengan setenga jinjit aku berjalan menuju kamar ibuku. Aku sudah menyiapkan alibi mau tukar bantal apabila ibu terbangun. Aku sangat memperhitungkan sekali memang segala kemungkinan yang terjadi supaya rencanaku ini berhasil.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Posisi ibuku tidur agak tengkurap dan setengah badannya agak naik ke atas, tangan kirinya menopang kepala dan kakinya setengah terlipat menyilang. Ibu kalau tidur pasti menggunakan sarung, dan kali ini ibu mengenakan atasan lengan panjang harian dengan 4 kancing didepan. Aku sudah membawa bantal saat itu, lalu kupanggil ibu perlahan. Sekali…dua kali…tiga kali…aku panggil lagi ibu dengan nada lebih keras, masih belum ada jawaban. Aku tidak mau gegabah, aku panggil ibu lagi tapi dengan sedikit mengguncangkan pundaknya. Masih tetap sama ibu tidak bangun.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Bukan main girangnya diriku seakan telah menemukan suatu hal besar. Ranjang ibu terbuat dari dipan kayu bukan model spring bed, maklum ranjang itu sudah ada sejak aku masih kecil dan kasurnya juga masih jenis kapuk. Aku berlutut ditepi ranjang ibu sedang posisi ibu membelakangiku menghadap kearah tembok. Aku ingin memastikan lagi bahwa efek obat yang kuberikan bekerja baik. Aku genggam tangan kanan ibu dan mengelusnya dengan jempolku sambil kupanggil-panggil. Kali ini aku yakin sekali ibu telah terlelap.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku mulai menyentuh pipi kanannya dengan telunjukku, menggesek perlahan melingkar, terus hingga ujung alis, hidung serta bibirnya. Aku pegang pundak kanan ibu dan pelan sekali aku tarik kearahku supaya posisi ibu terlentang. Ibu sama sekali tidak menunjukkan akan bangun, maka dengan sangat percaya diri aku dekati wajahnya. Cuppp…kecupan ringan aku daratkan dipipi ibuku, lanjut di dahinya, turun melalui hidung dan berakhir dibibirnya. Aku putar wajahku dan kedua tanganku kutahan dikedua sisi kepala ibu. Dengan setengah menunduk aku mulai menggumuli bibir ibuku.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Caraku melumat mengecup dan memainkan lidah ibuku hampir mirip dengan kejadian lalu. Cuma bedanya sekarang aku lebih percaya diri dan sudah bisa lebih jauh menjelajahi rongga dalam mulut ibuku. Lama aku mengulum mulut ibuku. Aku berdiri sejenak, kuperhatikan tubuh ibuku ini, lalu aku tarik sedikit demi sedikit sarungnya ke atas. Aku jadi sangat berdebar dengan hal ini, sangat memacu adrenalin tapi juga menyenangkan. Sampai akhirnya aku berhasil mengangkat sarung ibu ke atas. Aku tidak mau memelorotkannya, karena takut ibu curiga dipagi hari sarungnya sudah tidak mengikat dipinggangnya lagi.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku dapati celana dalam ibu agak longgar. Perlahan aku sentuh belahan vaginanya dengan sedikit menekan kedalam. Aku jadi penasaran seperti apa aroma asli vagina. Aku sedikit mengangkat celana dalam ibu dari bagian sisi vagina dengan 2 jariku. Bulu kemaluannya agak merambat keluar disisi vagina ibu. Kudekatkan wajahku pada vaginanya, aku hirup aromanya…pekat sekali dan kuat aromanya sedikit berbau pesing. Aku sendiri bingung menjelaskan bagaimana itu aroma vagina seperti apa. Yang jelas sangat merangsang libido.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku julurkan lidahku pada garis vagina ibu, kugerakkan lidahku keatas dan bawah kadang dengan sedikit menekan supaya lidahku bisa masuk lebih jauh sampai akhirnya seperti seolah-olah aku berciuman dengan vagina ibu. Lama kelamaan vagina ibu basah juga entah oleh air liur atau memang cairan vagina. Aku turunkan celanaku berikut CD, hingga penisku tegak berdiri. Kembali aku naik ranjang, sementara tangan kananku membuka sedikit celana dalam ibu yang menutup area vaginanya.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku mengalami sensasi dan adrenalin yang tinggi dan belum pernah aku rasakan selama ini, sampai untuk bernafaspun aku jadi agak ditahan dan sangat kuatur sekali. Jarak penisku dan vagina ibu makin dekat hanya tersisa beberapa centi saja. Disinilah aku bimbang kembali, haruskan ibuku yang sedang tertidur ini aku setubuhi, bagaimana aku menjelaskan kalau ibu bangun. Aku tetap tidak merubah posisiku, masih sama. Tak lama kemudian ujung penisku sudah bertemu dengan bibir luar vagina ibu hanya menempel saja. Kudiamkan sejenak penisku aku belum berani mendorong masuk. Aku hanya menggesek pelan sekali naik turun searah garis vagina.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Cairan dalam kedua kelamin kami makin banyak. Kadang ujung penisku sudah mulai menyeruak vagina ibuku. Pelan namun pasti kepala penisku sudah menekan agak lebih dalam beberapa centi. Aku gesek dan gerakkan secara perlahan memutar diantara celah vagina ibu. Aku merasakan dadaku agak sesak, kepalaku berat serta penisku sudah sangat berontak ingin memasuki vagina ibu, tapi ya itu tadi rasa keraguanku masih besar, ada rasa takut juga yang pada akhirnya aku tidak berani lebih jauh mendorong penisku. Sedang dalam kondisi seperti itu aku merasa ada stimulus pendorong keluarnya sperma yang dahsyat meski aku sebenarnya belum memasukkan penisku kedalam vagina ibu secara utuh. Mungkin karena pengalaman pertama kali aku bersentuhan kelamin dengan ibuku jadi baru menempel saja rasanya sudah nikmat sekali (orang jawa bilang peltu).</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku merasa sebentar lagi aku orgasme, cepat aku cari celana dalamku. Setelah itu aku bungkus penisku dengan CD ku tadi serta kugenggam dan aku remas penisku sendiri. Akhirnya aku memuncratkan spermaku sendiri dibalik celana dalamku. Luar biasa rasanya, untuk beberapa detik aku merasakan puncak orgasme dahsyat. Aku tidak mau memuncratkan spermaku di vagina ibu, aku tetap belum berani untuk meninggalkan jejak mesum terhadap ibuku, karena untuk orang sepertiku saat ini tetap butuh rasa aman dan privasi tinggi untuk melampiaskan hasratku.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku segera merapikan sarung ibu tidak lupa aku bersihkan sisa cairan di vagina ibu dengan tisu dan membawa bekas spermaku yang menggumpal di CDku. Aku langsung ke kamar mandi lalu kubersihkan noda spermaku itu lalu meletakkannya pada ember kotor. Aku tidak mau ada jejak sedikitpun, harus benar-benar rapih tanpa jejak. Setelah itu aku kembali ke kamarku. Didalam kamar aku merenung, ada sedikit rasa tidak nyaman atau kalau boleh dibilang rasa bersalah. Karena memang bagaimanapun secara nurani aku tidak mau melakukan perbuatan ini, namun aku tidak sanggup menahan dorongan nafsu yang kian besar tumbuh dalam diriku. Pikiranku melayang kesana kemari dan tidak terasa aku pun tertidur pulas menutup malam dalam peraduan.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
To be continue-</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00252912737491549414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3276365300040392364.post-88286690126144989662015-11-15T20:59:00.001-08:002015-11-15T20:59:20.194-08:00Ibu..maafkan Anakmu.. – Part 3<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Tidak terasa sudah setahun lamanya aku terjebak dalam obsesiku ini. Di usianya yang sudah menyentuh angka 53 ibuku juga sudah mulai nampak keriput dan beberapa helai uban dikepalanya. Wajahnya ayu (bukan cantik) sangat keibuan, Erni sulistiawati nama lengkap ibuku, tubuhnya sudah agak sedikit berlemak tapi tidak gemuk. Buat orang seusiaku jenis wanita seperti ibuku tentu bukanlah hal yang menarik, tapi tidak bagiku, aku tidak memandangnya secara fisik utuh, maksudku penilaianku bukan mutlak secara fisik, karena aku juga menyadari untuk usia ibuku bukan lagi kecantikan yang jadi pokok utama. Aku menyadari betul dia adalah ibuku yang 22 tahun lalu melahirkanku dari lubang vaginanya. Pertalian darah yang dimana dahulu aku tumbuh dalam rahimnya, setelah lahir aku meminum susu dari kedua payudaranya hingga kini aku tumbuh dewasa dan pada akhirnya justru aku malah memiliki keinginan untuk merasakan bagaimana aku menyetubuhi lubang vaginanya dan menumpahkan sperma kedalam rahimnya. Kenyataan tersebutlah<span id="more-9063" style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 19px; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span><span class="Apple-converted-space"> </span>yang makin memicu gairahku. Antara tabu dan rasa sensasi yang berbeda.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Kisahku tentang aktifitas didalam kamar dan kamar mandi rasanya tidak perlu lagi diulang atau diperjelas, disini aku hanya akan mengurai peristiwa yang menjadi moment baru yang kualami semenjak awal pertama aku bertingkah mesum terhadap ibuku.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Malam itu seperti biasa ibuku menonton sinetron religi kesukaannya di salah satu stasiun tv swasta. Beliau memang sangat menyukai acara tersebut, sementara aku lebih memilih untuk chatting dengan teman-temanku lewat hp dikamar. Ruang kamarku menghadap langsung ruang tv, terkadang aku menonton tv dari kamarku karena letaknya memang menghadap ke arah kamarku.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Karena asik ngobrol di chatting tidak terasa jam menunjukkan pukul 11 malam, aku lihat nampak ibu juga sudah tertidur didepan tv. Aku semula bermaksud membangunkan ibu supaya pindah ke kamar, namun sialnya justru ibu tidur terlentang dengan sebelah kaki menekuk keatas, otomatis paha ibu terlihat jelas dimataku. Aku bimbang, seketika gairahku langsung tinggi. Lampu kamar aku matikan, dan aku lihat ke arah paha ibuku sambil meremas-remas penisku. Jarak antara aku dan ibuku hanya beberapa meter saja dan ini sudah cukup menegangkan rasanya bagiku. Tanpa sadar aku keluarkan batang penisku dan kuremas sambil kuusap diujungnya. Aku tidak menurunkan seluruh celanaku, aku tetap waspada manakal setiap saat ibuku terbangun aku tinggal tarik kembali celanaku., namun nyatanya ibu masih tetap tidur.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Lama kelamaan aku tidak sanggup lagi menahan aliran sperma yang ingin keluar, saat itu juga aku muncratkan spermaku di lantai kamarku, aku sedikit menahan nafas dan menjaga agar suara gesekan penis dan tanganku tidak terdengar. Banyak sekali spermaku yang tumpah di lantai, dengan cepat aku ambil tisu dan membersihkannya. Ada perasaan aneh dan tidak nyaman sama sekali manakala aku berhasil orgasme, penyebabnya adalah memang aku merasa bersalah yang sebelumnya hanya ada nafsu.<br style="box-sizing: inherit;" />Setelah itu aku matikan tv dan membangunkan ibu untuk pindah ke kamar. Malam itu aku berhasil menuntaskan, bahkan langsung berhadapan dengan objek onani yang selama ini hanya bisa aku bayangkan.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Hari hari berikutnya aku mulai berpikir bahwa kesempatan terbaik dan paling memacu adrenalin adalah pada saat ibuku tidur. Sempat terpikir juga untuk memberi obat tidur pada ibuku, kebetulan aku mengetahui beberapa jenis obat tidur yang aman dikonsumsi seperti Ambien CR atau Stilnox, tapi hal tersebut urung kulakukan.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Suatu malam hujan turun dengan sangat deras, biasanya kalau sudah hujan begini pasti listrik padam. Benar saja baru setengah jam hujan listrik sudah gelap. Aku nyalakan lilin disetiap sudut ruangan. Karena tidak ada kerjaan akhirnya aku dan ibuku ngobrol di ruang tv sambil tidur-tiduran. Banyak hal yang kami bicarakan sampai akhirnya tidak sadar aku tertidur. Aku terbangun 2 jam kemudian karena ingin buang air kecil. Hujan masih turun deras dan listrik juga belum kunjung menyala.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Ketika aku kembali hendak tidur aku lihat ibuku masih tertidur didepan ruang tv dengan posisi telentang. Ibuku mengenakan kaos dan sarung dibawahnya. Aku langsung masuk kamar untuk melanjutkan tidur. Selang 10 menit kemudian mataku tak kunjung tidur, disinilah tiba-tiba aku ingat ibuku tadi yang masih tertidur. Aku tiba-tiba saja horny saat itu. Kulihat ibuku masih tidur dengan posisi tadi. Batinku berkecamuk luar biasa, dengan situasi seperti itu aku benar-benar ingin bersetubuh dengan ibu. Tapi logikaku masih berjalan, masih ada rasa was-was takut ibuku terbangun pada saat menggerayanginya.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Sebenarnya aku lebih merasa takut ketimbang horny, tapi sialnya lagi aku juga tak kuasa menghentikan laju nafsu dalam diriku. Aku masih berdiri dipintu kamarku dengan perasaan bimbang luar biasa. Aku berpikir akan lebih aman bila aku cukup onani saja dari dalam kamarku, namun aku juga butuh pengalaman yang lebih dari sekedar itu. Dalam perasaan was-was aku mulai mendekati ibuku. Rasanya ingin balik lagi ke kamar tapi kakiku seakan berat.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Perlahan sekali aku mengambil posisi tidur juga disebelah ibuku, menyamakan posisi tubuhku dengan ibuku. Aku diam dahulu, meyakinkan segalanya masih berjalan aman, sesekali aku melirik ke arah ibuku yang tertidur pulas disamping kiriku. Aku tidak serta merta menyentuh ibuku, tapi hal pertama yang aku lakukan adalah memasukkan tanganku kedalam celanaku sendiri dan mengelus perlahan penisku. Sampai disini saja rasanya sudah menggairahkan buatku. Kukocok pelan sekali penisku, sambil kutatap tubuh ibuku dari wajah hingga payudaranya.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Amat janggal rasanya buatku sebagai anak yang mengocok penis disamping ibuku sendiri, memang tidak seharusnya aku berbuat demikian namun aku juga menikmati sensasi aneh dalam diriku. Buat yang memiliki pengalaman yang sama denganku akan tahu bagaimana rasanya, antara was-was dan horny, ada rasa ingin segera menyudahi namun ada juga rasa ingin tetap bertahan. Pada akhirnya rasa ‘nanggung’ inilah yang mengalahkan segalanya.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku mulai merubah posisi tubuhku menyamping, dengan begini mataku tidak pegal lagi untuk lirik-lirik. Kulihat ibuku tertidur lumayan pulas, mulutnya agak terbuka dan nampak gigi depannya. Tiba-tiba aku merasa ingin sekali mencium bibirnya, aku mengangkat badanku dan mendekatkan wajahku pada wajah ibu. Kuamati terus sudut bibir serta rongga mulu dalamnya. Sebenarnya aku juga tetap mengawasi kelopak matanya, mana tau tiba-tiba ibuka terjaga. Maklum ruangan itu begitu redup dengan cahaya lilin, jadi aku harus ekstra waspada mengantisipasi bilamana ibu terbangun.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Kukumpulkan keberanian untuk merasakan sentuhan bibir dengan ibu, kuatur nafas sedemikian rupa supaya tidak terlalu menyapu wajahnya. Jantungku semakin memacu, perlahan kukeluarkan lidahku dan kusentuhkan pada bibir atas ibuku. Pelan sekali, aku bahkan agak menahan nafas sedikit supaya ibu tidak merasakan sentuhan lidahku di bibirnya. Dari bibir atas aku sentuh ke bibir bawahnya, aku sapu dengan lidahku kekanan dan ke kiri mengikuti garis bibirnya.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Sampai disini, ibuku masih tertidur bahkan tidak ada gerakan yang berarti sama sekali. Mengetahui hal tersebut aku jadi semakin berani saja, yang semula hanya sebatas bibir atas dan bawah kini lidahku kuarahkan ke giginya. Kembali aku gerakkan lidahku menelusuri antara giginya yang sedikit terbuka, aku coba dorong lidahku kedalam lagi untuk menggapai rongga mulutnya. Agak tertahan memang, tapi aku terus melakukan itu, kembali kudorong pelan lidahku sampai akhirnya lidahku menyentuh langsung lidah ibuku. Ada rasa semacam asam yang kurasakan, ini pasti rasa dari liur ibuku dilidahnya.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Situasi masih aman, meski takut ibu kalau terbangun aku tetap melanjutkannya. Kini kepalaku agak kuputar ke kanan demi ingin mendapatkan posisi berciuman yang sempurna. Aku masih menggunakan lidahku untuk menyapu pelan lidah ibuku didalam rongga mulutnya, kutekan lebih dalam lagi dan aku menutup mulut ibuku dengan mulutku. Aku tahan sebentar jaga-jaga jika ibu sampai terbangun. Kini aku dan ibuku sudah dalam posisi berciuman dengan lidahku menjulur didalam rongga mulut ibuku. Dengan posisi seperti ini otomatis produksi liurku juga meningkat dan membasahi mulut kami berdua.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Lama aku menikmati posisi berciuman ini, lalu aku rebahkan badanku disamping ibuku dengan posisi tengkurap kedua tanganku sebagai tumpuan dan tetap menjaga mulutku melumat bibir ibuku. Aku telusuri lidahku didalamnya, mencari cari sudut kenikmatan yang aku rasakan. Bagiku inilah ‘prestasi’ besar obsesiku dimana aku berhasil merasakan berciuman dengan ibuku meski dia dalam keadaan tertidur. Pengalaman berciuman yang belum pernah aku rasakan sebelumnya ini dengan cepat membuat aku orgasme, aku biarkan spermaku keluar membasahi celanaku, aku ingin menikmati benar adegan ini dan merasakan sensasi lebih dari sekedar yang aku bayangkan selama ini.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Setelah spermaku habis terkuras, aku angkat perlahan tubuhku. Kulihat mulut ibuku amat basah oleh liurku, wajar karena ada sekitar 15 menitan aku bertahan dalam posisi tersebut. Secara gaya gravitasi liurku akan ikut turun menetes menelusuri bibir, gigi, lidah serta rongga mulut ibuku. Setidaknya sekarang aku sudah tau bagaimana rasanya berciuman dengan ibuku, merasakan lidahnya di lidahku. Sungguh aku merasa sangat beruntung pada fase ini. Aku belum berpikir untuk mengulang kembali apa yang aku lakukan barusan, aku sudah cukup puas dengan pencapaianku kali ini, meski itu hanya sekedar berciuman. Namun ciuman yang akan aku ingat seumur hidupku. Ciuman gairah dari seorang anak untuk ibunya yang semestinya tidak dilakukan, dan sekali lagi aku beruntung sudah pernah merasakannya.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Bersambung-</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00252912737491549414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3276365300040392364.post-45444151741767459622015-11-15T20:58:00.001-08:002015-11-15T20:58:18.973-08:00Ibu..maafkan Anakmu.. – Part 2<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Mungkin benar kata orang, bahwa gairah seksual adalah candu, dari waktu ke waktu dosisnya dirasa ingin ditambah terus. Itu pula yang aku alami saat ini, aku sudah mulai agak susah orgasme hanya dengan menciumi aroma celana dalam bekas pakai ibuku. Aku butuh sesuatu yang lebih sebagai bahan inspirasi seksualku dan merasakan sensasi yang lain lagi. Aku mulai mencari-cari apa yang bisa aku jadikan objek fantasi seksualku terhadap ibuku. Kalau memandangi ibuku secara langsung fokus dan terarah pada otak serta membayangkan ibuku dengan sudut pandang seksualitas jujur aku belum berani, ada rasa was-was sendiri manakala aku berhadapan langsung dengan ibuku entah dalam keadaan bicara langsung atau sekedar melihat sekilas pada tubuh ibuku.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Secara realita aku tidak punya nyali untuk itu, kalo boleh dibilang jujur mustahil di kehidupan ini menempatkan ibu kandung kita dalam frame satu ranjang beradegan intim dengan anak sendiri. Meski demikian tidak sedikit orang yang mengalami hal yang sama denganku<span id="more-9061" style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 19px; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span><span class="Apple-converted-space"> </span>yaitu terobsesi secara seksual terhadap ibu kandungnya sendiri, dan hampir dipastikan semua juga hanya sebatas fantasi seksual atau hanya sebatas mengeksplorasi barang-barang pribadi seperti celana dalam, bra dan pakaian, termasuk diriku.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Selanjutnya aku mulai melihat-lihat wajah dan tubuh ibuku melalui foto, kebetulan aku punya kamera SLR yang aku beli dari hasil tabunganku. Aku jadi sering memotret ibuku dirumah dalam berbagai aktifitasnya. Ibuku awalnya risih karena aku sering memotretnya tapi lama-lama terbiasa juga. Aku sengaja mencari cari moment yang tepat saat memotret, misalnya dalam keadaan rambut basah, dalam keadaan mencuci, memasak, atau dalam keadaan santai, sampai ketika ibuku tidurpun aku foto. Lama-lama koleksiku makin banyak dan aku simpan semua di laptop kamarku.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Ketika akan tidur aku selalu sempatkan melihat-lihat hasil jepretanku ini. Aku pilih yang paling menarik secara seksual pada foto-foto ibuku tersebut. Selanjutnya aku zoom diarea sekitar wajah, payudara atau area paha. Aku amati benar-benar sambil membangkitkan fantasi seksualku dalam pikiran. Kelakuanku ini mungkin aneh tapi bagiku ini sangat menyenangkan, terlebih aku melakukannya didalam kamar sendiri. Aku pegang-pegang penisku sambil tangan kananku memegang mouse untuk mengatur gambar mana yang akan jadi objek fantasiku. Pada akhirnya aku mencapai klimaks dan spermaku berceceran dilantai. Sangat nikmat rasanya ketika orgasme sambil melihat foto ibuku dan dengan lirih menyebut namanya…</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku tetap bersikap biasa didepan ibuku, tidak sama sekali berusaha merayu atau menggoda, karena otak warasku masih bekerja normal, aku masih takut terhadap norma dan penilaian ibuku apabila aku menggodanya secara frontal. Namun berbeda ketika aku didalam kamar, hasrat bercinta dengan ibuku makin kuat makin kuat dan makin kuat, perlahan namun pasti aku menjadi seorang Oedipus complex. Aku sangat menyadari ada yang salah dalam diriku tapi aku juga menikmati sekali berfantasi adegan ranjang dengan ibu kandungku sendiri.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Saat ini aku sudah memiliki dua kebiasaan aktifitas seksual, yang pertama dengan menciumi aroma celana dalam ibuku dan yang kedua adalah menjadikan foto sebagai bahan objek fantasiku. Cukup lama aku berkutat dalam aktifitasku tersebut sampai akhirnya aku menemukan di internet tentang foto video atau kisah incest khususnya antara ibu dan anak. Meskipun aku tahu di internet content hampir kebanyakan fake tapi setidaknya lumayan untuk berfantasi seolah-olah diriku dan ibuku yang ada dalam adegan panas tersebut, dan memang hanya sebatas itu saja ruang obsesiku tidak lebih.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku memang sangat berhati-hati dan detail dalam segala hal yang menyangkut aktifitasku ini. Aku juga parno apabila ibuku sampai memergoki jejak-jejak yang mencurigakan, dan disinilah bagiku letak seninya. Sensasinya luar biasa bagiku dan aku tidak pernah berhenti untuk berfantasi terhadap ibuku.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Pernah suatu ketika aku mengedit foto-foto ibuku dan kubuat cropping diwajahnya lalu digabungkan dengan tubuh bugil yang kuperoleh dari internet. Aku memang punya kemampuan olah gambar dengan photoshop dan hasil editanku aku simpan dapi tersembunyi dan aku hidden. Aku buka kembali manakala aku butuhkan sebagai bahan onani (lebih populer disebut bacol). Seperti yang aku bilang sebelumnya, segala macam eksplorasi yang aku lakukan rasanya tidak membuatku puas, selalu saja menuntut lebih lebih dan lebih, hal ini tentu saja membuat otakku bekerja memikirkan bagaimana selanjutnya aku memuaskan dahaga seks ku kepada ibuku.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px 0px 1.6842em; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Aku mulai beralih terhadap benda bekas pakai ibuku seperti gelas dan sendok. Ketika aku menjumpai ibuku sehabis minum dari gelas maka aku ambil gelas tersebut dan merasai bekas mulut ibuku yang menempel pada gelas tersebut. Aku hayati rasakan dan kadang sensasinya jadi lain, mirip seorang psikopat yang sedang menikmati sesuatu yang disukai. Meskipun aku tidak merasakan perbedaan apapun dilidah dan bibirku namun disinilah kemampuan otak dalam membangkitkan sensasi gairah seksual.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: 'Noto Serif', serif; font-size: 19px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 31.9998px; margin: 0px; orphans: auto; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Pembaca mungkin berfikir, aku gila dan terlalu aneh. Tapi memang itulah yang terjadi. Pasti pembaca juga bertanya kenapa tidak langsung rayu, ekse dan seterusnya. Aku bilang inilah realitanya, kenyataan tidak sesuai dengan bacaan fiksi tentang percintaan ibu dan anak. Tidak semudah itu memasukkan penis kedalam vagina ibu kandung. Butuh kerja keras ekstra dalam mengatur situasi dan melampiaskan nafsu supaya tidak berantakan dikemudian hari. Ya benar aku seorang pengidap kelainan seksual, bagi orang-orang sepertiku pasti mengerti betapa parnonya apabila kesenanganku ini sampi diketahui oleh orang lain terlebih pada orang yang kita jadikan objek seksual yaitu ibuku. Tapi bukan berarti aku menyerah dengan keadaan, aku bertekad suatu saat aku harus bisa benar-benar menyetubuhi ibu kandungku karena itulah obsesiku dalam hidup.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00252912737491549414noreply@blogger.com0